Program Sulap Sampah Jadi Uang, Bupati Banyumas Berguru ke Bantar Gebang Bekasi
Merdeka.com - Sampah adalah persoalan klasik setiap daerah, terutama pada momen-momen liburan tanggal merah perayaan hari besar agama, nasional maupun internasional.
Meski tanggal merah, Imlek 1 Febuari 2022, Bupati Banyumas, Achmad Husein memilih pergi ke 'sekolah pengelolaan sampah' Bantar Gebang Bekasi, untuk belajar menyulap sampah menjadi bahan baku yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.
Didampingi Direktur BUMD Banyumas Investama Jaya, Aditya Sigit pratomo dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Junaidi, Husein membawa ratusan kilo sampah Banyumas, untuk diolah menjadi bahan baku untuk kerajinan tangan maupun pertanian bagi warganya.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah di Banyumas? Sebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
-
Siapa yang mengolah sampah plastik di Bandung? Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, hasil kreativitas warga Bandung yang pertama adalah berhasil mengolah sampah plastik menjadi bahan bangunan paving block.
-
Bagaimana sampah plastik diolah di Bandung? Sisi kreativitas ditampilkan sejumlah warga di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka mencoba menjawab permasalahan sampah plastik dengan menyulapnya menjadi kerajinan cantik dan unik.
-
Kenapa sampah plastik diolah di Bandung? Upaya warga sendiri merupakan langkah preventif untuk mengurangi sampah plastik yang sulit terurai dan berpotensi menumpuk hingga ribuan tahun.
-
Dimana sampah plastik diolah di Bandung? Berlokasi di Jalan Dago Pojok No 112, Dago, komunitas ini menggagas pengolahan sampah plastik menjadi karya seni wayang.
"Ya, saya bawa sampah (sekitar 300 kilo gram) dari Banyumas ke sini. Biasanya sampah banyak saat tanggal merah atau hari libur. Saya mau lihat dan praktikkan sendiri cara mengolah sampah di Bantar Gebang," kata Husein kepada wartawan, Selasa, (1/2).
Husein mengaku sangat membutuhkan ilmu sekaligus teknologi pengelolaan sampah di Bantar Gebang, untuk ditiru dan diaplikasikan pada sistem pengelolaan sampah Kabupaten Banyumas.
Seiring pesatnya perkembangan daerah Banyumas, Husein memperkirakan persoalan sampah akan semakin kompleks jika tidak segera ditangani dengan baik.
"Saya praktikkan sendiri (mesin pengolahan sampah) dan benar, sampah yang saya bawa jadi kering. Ini membuktikan mesin sederhana di tempat pengelolaan sampah ini berfungsi dengan baik," tutur Husein.
Atas dasar itulah, Husein akan membawa teknologi pengelolaan sampah mandiri Bantar Gebang Bekasi ini ke daerahnya untuk segera diaplikasikan pada dinas terkait.
Saat ini, Husein mengaku dirinya tengah fokus mengakselerasi program Sulap Sampah jadi Uang alias Sumpah Beruang, setelah mendapatkan pengetahuan tentang tata cara pengelolaan sampah yang baik dan benar, agar memiliki nilai ekonomis bagi warga maupun daerah Banyumas.
"Dengan teknologi ini, program Sumpah Beruang, Sulap Sampah Jadi Uang, akan benar-benar sempurna dan dapat dinikmati oleh masyarakat Banyumas," tutur Husein.
Sedikitnya 24 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang beranggotakan ratusan warga Banyumas, telah menggunakan hasil olahan sampah untuk dijadikan barang-barang yang bernilai ekonomis bagi masyarakat.
Hasil olahan berupa bahan baku ini, dihasilkan dari 2 jenis sampah yang berasal dari sedikitnya 22 truk sampah, yang dikumpulkan dinas terkait dari seluruh wilayah Kabupaten Banyumas.
"Syukur Alhamdulillah, teknologi ini bukan hanya menyelesaikan persoalan sampah, namun bernilai ekonomis dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat Banyumas," pungkas Husein.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Banyumas menjadi tuan rumah acara tersebut karena reputasinya sebagai salah satu daerah yang memiliki inovasi dalam pengelolaan sampah.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaAwalnya ia menjual botol bekas begitu saja, namun uang yang didapat hanya sedikit
Baca SelengkapnyaSebanyak 98 persen sampah di Banyumas berhasil dikelola menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai jual tinggi.
Baca SelengkapnyaSampah galon air mineral kini menambah rentetan masalah limbah plastik. Jika tak dikelola dengan benar atau didaur ulang, galon air mineral akan menjadi limbah sampah plastik yang mencemari bumi.
Baca SelengkapnyaBrisket produksi pemuda ini berhasil tembus pasar internasional.
Baca SelengkapnyaRatusan relawan lingkungan Banyuwangi yang tergabung dalam EcoRanger menggelar clean up day di Pantai Gumuk Kancil
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di sungai masih menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius.
Baca SelengkapnyaHasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaSetiap memasuki musim hujan sampah kiriman memang selalu berdatangan ke kawasan pesisir di Kabupaten Badung.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca Selengkapnya