Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Propaganda terorisme ke pelajar paling gencar lewat media sosial

Propaganda terorisme ke pelajar paling gencar lewat media sosial Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS. ©2016 merdeka.com/andrian salam wiyono

Merdeka.com - Propaganda paham radikalisme dan terorisme di kalangan pelajar terus menghantui hampir di seluruh penjuru Indonesia. Apalagi seiring dengan berkembangannya teknologi, semakin masif juga cara terorisme menyuarakan propagandanya.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS di kalangan guru dan pelajar se-Jabar, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Selasa (8/3). Dialog dihadiri langsung Kepala BNPT Komjen Pol Saud Usman Nasution, anggota Komisi III DPR Ruhut Sitompul, Wagub Jabar Deddy Mizwar dan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad.

"Sejak 2010 kami mendapatkan laporan dari sejumlah praktisi. Paham radikalisme sudah mulai masuk sekolah-sekolah di Indonesia," kata Hamid dalam penjelasannya.

Orang lain juga bertanya?

Pertama laporan yang diterima pada enam tahun silam adalah propaganda hadir melalui pelajaran agama dan ekstrakulikuler agama.

"Kami berkoordinasi polisi dan Kemenag saat itu. Ada beberapa siswa SMA dan SMK yang diambil kepolisian saat itu, sehingga dihadirkankanlah Permen (peraturan menteri) untuk mengubah pola ekskul di sekolah," ujarnya.

Kedua, lanjut dia, cara masif yang dilakukan yakni melalui buku pelajaran. Bahan ajaran yang tersebar di Indonesia terkadang tidak bisa sepenuhnya dikontrol kementerian.

"Buku yang ditulis sebelumnya dinilai dulu, tapi sekarang tidak dinilai dan langsung diedarkan," ungkapnya.

Sadisnya kata dia, laporan yang diterima propaganda terorisme disasar mulai dari PAUD dan TK.

"Dulu kewenangan kami bisa mencabut, kita tinggal koordinasi dengan kejaksaan, tapi sekarang harus pengadilan," terangnya.

Dan yang paling gencar dan sangat riskan karena fungsi kontrol ada di diri masing-masing adalah hadir lewat media sosial.

"Sekarang yang paling akhir dan gencar, online media sosial dan itu langsung masuk handset anak-anak kita. Itu perlu kita cermati bersama. Pemerintah hanya bisa mencegah dalam lingkungan yang bisa dicegah," ujarnya.

Di hadapan sekitar 1.500 pelajar yang hadir di Jabar, pihaknya mengajak agar para pelajar tidak mencerna informasi apa saja yang masuk dengan mentah, apalagi melalui gadget.

"Ayo diri kalian tidak mencerna apa saja yang masuk ke dalam gadget kita. Kalau sekolah bisa mencegah, tapi kita tidak bisa yang masuk di rumah dan handphone," ungkapnya.

Deddy Mizwar mengatakan, dengan kegiatan yang digelar ini, semoga manfaat dan memainkan peran untuk melakukan pencegahan aksi terorisme dan radikalisme bisa dicerna semua siswa yang ada di Jabar.

"Kegiatan seperti ini perlu kita dukung bersama. Semoga kegiatan ini memberi tambahan wawasan dan pengetahuan," ungkapnya pria yang akrab disapa Demiz ini. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BNPT Ungkap Internet dan Medsos jadi Salah Satu Penyebar Ekstremisme, Berikut Datanya
BNPT Ungkap Internet dan Medsos jadi Salah Satu Penyebar Ekstremisme, Berikut Datanya

BNPT menyebut aktivitas propaganda kelompok teroris dan simpatisan di ruang siber secara signifikan yang terdeteksi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya
Generasi Muda Harus Waspadai Propaganda Kelompok Radikal di Media Sosial
Generasi Muda Harus Waspadai Propaganda Kelompok Radikal di Media Sosial

Seluruh pihak termasuk pemerintah perlu memperkuat sosialisasi beragam jenis informasi kepada kalangan anak muda

Baca Selengkapnya
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi
Program Duta Damai dan Sekolah Damai Dinilai Bisa Cegah Swa-Radikalisasi

Berbagai program itu hadir untuk mewadahi generasi muda agar tidak terjadi kekosongan pengetahuan.

Baca Selengkapnya
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme
BNPT Fokus Lindungi Anak-Anak hingga Perempuan dari Paham Radikalisme

Anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Kesadaran Patuh Hukum, Polres Padang Sidempuan Gelar Kegiatan 'Polwan Goes To School'
Tingkatkan Kesadaran Patuh Hukum, Polres Padang Sidempuan Gelar Kegiatan 'Polwan Goes To School'

Polres Padang Sidempuan gelar sosialisasi kepada pelajar tentang bijak menggunakan media sosial yang bertajuk 'Polwan Goes To School'.

Baca Selengkapnya
Remaja 19 Tahun Diciduk Densus, Generasi Muda Dinilai Rentan Terpapar Radikalisme
Remaja 19 Tahun Diciduk Densus, Generasi Muda Dinilai Rentan Terpapar Radikalisme

Menjaga generasi muda dari radikalisasi memerlukan pendekatan komprehensif dan sinergi berbagai pihak. Termasuk keluarga, masyarakat, dan negara.

Baca Selengkapnya
Gelar Kuliah Politik, BMI Minta Milenial dan Gen Z Waspada Radikalisme Jelang Pemilu 2024
Gelar Kuliah Politik, BMI Minta Milenial dan Gen Z Waspada Radikalisme Jelang Pemilu 2024

Milenial dan Gen Z menyumbang 56,45%, pada peta pemilih di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
BNN: 1,38 Persen Pelajar dan Mahasiswa Gunakan Narkotika, Terbanyak di Sumut
BNN: 1,38 Persen Pelajar dan Mahasiswa Gunakan Narkotika, Terbanyak di Sumut

Berdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.

Baca Selengkapnya
3 Fakta RT dan RW Kunci Efektif Tangkal Paham Radikal dan Terorisme di Kota Madiun, Begini Penjelasan BNPT
3 Fakta RT dan RW Kunci Efektif Tangkal Paham Radikal dan Terorisme di Kota Madiun, Begini Penjelasan BNPT

Pemkot Madiun disarankan memiliki penguatan pencegahan paham radikal dan terorisme demi keamanan kota tersebut

Baca Selengkapnya