Propam Usut Dugaan Irjen Napoleon Gunakan Pangkat Intervensi Sipir Rutan Bareskrim
Merdeka.com - Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri turun tangan memeriksa para petugas jaga rumah tahanan (rutan) Bareskrim. Pemeriksaan itu untuk memastikan tak ada pelanggaran tugas penjagaan di rutan tersebut.
"Propam Polri juga telah memeriksa petugas jaga tahanan yang diduga tidak melaksanakan tugas dengan baik sehingga terjadi penganiayaan di dalam sel tahanan," ujar Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dalam keterangannya, Senin (20/9).
Tindakan tersebut dilakukan, menyusul adanya dugaan indikasi Irjen Napoleon memakai pengaruh pangkatnya sebagai jendral bintang dua untuk mengintervensi petugas yang kala itu sedang menjaga, agar membiarkannya.
-
Siapa Jenderal bintang satu yang disangka sebagai pembantu? Tiba-tiba beberapa orang taruna senior dengan wajah gusar mendekatinya dengan tergesa-gesa. 'Kamu tahu Bapak itu siapa?' bentak seorang Taruna senior.'Siap, tidak tahu!' balas Taruna Junior tersebut.
-
Apa yang dilakukan Kapten Muslihat? Baginya, Belanda yang sudah kalah tak boleh kembali di tanah air. Negara-negara sekutu yang ikut merebut Indonesia pun ia pukul mundur, meski akhirnya gugur usai dihujani timah panas oleh penjajah.
-
Siapa yang memimpin penculikan para jenderal? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Terlebih, sampai dengan saat ini Mantan Kadiv Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter), Napoleon Bonaparte masih merupakan anggota Polri aktif. Sebab, kasus penghapusan red notice dan DPO Terpidana Kasus Suap Djoko Tjabdra masih belum inckraht.
"Komisi Kode Etik Polri sudah mempersiapkan sidang Komisi Etik terhadap Irjen NB setelah incraht," kata Sambo.
Sebelumnya, Sebanyak empat penjaga lapas rumah tahanan (Rutan) Bareskrim Polri diperiksa untuk mendalami terkait penyebab sehingga insiden penganiayaan oleh Irjen Napoleon Bonaparte terhadap tersangka penistaan agama Muhammad Kece bisa terjadi.
"Ini yang kita dalami juga, makanya 4 penjaga tahanan akan kita periksa. Nanti disana kita akan mengetahui seperti apa kejadiannya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, kepada wartawan Senin (20/9).
Pemeriksaan kepada para penjaga lapas itu dilakukan, untuk mendalami terkait dugaan adanya pengaruh Irjen Napoleon yang masih merasa seperti seorang atasan kepada para penjaga lapas, sehingga bisa menganiaya Muhammad Kece.
Dimana diketahui jika penganiayaan yang dialami Muhammad Kece oleh Mantan Kadiv Mantan Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter), Irjen Napoleon terjadi di dalam lapas.
"Di sisi lain yang bersangkutan juga masih merasa sebagai atasan ini, dengan seorang bawahan yang sedang menjaga tahanan. Nanti kita pertanyakan ke sana," kata Argo.
Ada pun, Muhammad Kece melaporkan jika telah menjadi korban penganiayaan. Laporan itu teregistrasi dengan nomor LP:0510/VIII/2021 /Bareskrim, tertanggal 26 Agustus 2021.
Setelah diusut, ternyata pelaku kasus dugaan penganiayaan itu adalah Irjen Napoleon Bonaparte. Tak hanya memukuli, Napoleon diketahui juga melumurkan kotoran manusia ke wajah M. Kece. Hingga kini kasus masih tahap penyidikan dan sejumlah saksi mulai pun sudah dimintai keterangan.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan Kadiv Hubinter Polri, Irjen Pol Napoleon Bonaparte lolos dari sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias pemecatan atas pelanggaran yang dilak
Baca SelengkapnyaBelum diketahui maksud kedatangan Napoleon Bonaparte di acara tersebut.
Baca SelengkapnyaIrjen Napoleon terhindar dari sanksi pemecatan sebagai anggota Polri.
Baca SelengkapnyaPotret ganteng Irjen Napoleon Bonaperte saat masih muda sukses jadi sorotan dan ramai disebut mirip sang anak.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua menegaskan, Kapolsek lalai bertugas langsung dicopot
Baca SelengkapnyaArogansi Mayor Dedi yang menggeruduk Polrestabes Medan dimaknai pamer kekuatan demi mempengaruhi proses hukum yang menjerat keluarganya, tersangka ARH.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penguntitan Jampidsus oleh Densus dikabarkan terkait kasus korupsi Timah
Baca SelengkapnyaPerintah pengamanan Kejaksaan Agung (Kejagung) ternyata diusulkan oleh seorang jenderal TNI.
Baca SelengkapnyaKedua pejabat Polsek Baito dicopot pertanggal 11 Novemer 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaPanglima perintahkan dua jenderal periksa anggota TNI yang geruduk Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya