Prostitusi PSK waria, bukan isapan jempol belaka

Merdeka.com - Bagi sebagian orang, pekerjaan seorang waria identik dengan lingkungan kecantikan, seperti salon. Namun tidak jarang, kaum transgender ini bersentuhan dengan dunia prostitusi.

Para waria juga tidak sungkan dalam menjajakan dirinya. Tanpa ada rasa malu, mereka berdiri di pinggir jalan, mencari pria hidung belang melintas.

Salah satu lokasi di Jakarta yang banyak waria mangkal adalah Jalan Stasiun Kereta Api Jatinegara, Jakarta Timur. Pelayanan yang diberikannya biasanya terjadi di dalam mobil, dan disebut dengan istilah short-time service.

Berbeda dengan pekerja seks komersial wanita, tarif layanan waria terbilang lebih murah. Lokasinya pun bisa dilakukan di mana saja, tergantung keinginan sang konsumen.

Di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, seorang kepala desa bahkan menyediakan rumahnya untuk menjadi tempat mesum bagi pengguna jasa waria. Dalam razia yang dilakukan Polsek Pangedangan, polisi mendapati belasan waria di rumah kades tersebut.

"Kami melakukan razia ini setelah mendapati laporan dari warga bahwa di rumah kontrakan itu dijadikan tempat mesum," ujar Kapolsek Pangedangan, AKP Muhrodi, Kamis (14/2).

Sementara itu, di Medan, Sumatera Utara, sejumlah waria diamankan dari Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan Taman Makam Pahlawan. Keberadaan mereka kerap membuat resah warga sekitar.