Protes bau busuk pabrik tekstil, warga geruduk DPRD Sukoharjo
Merdeka.com - Ratusan warga Sukoharjo menggeruduk gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat pada Jumat (19/1). Mereka mengadukan nasib warga terdampak bau busuk yang ditimbulkan pabrik tekstil PT Rayon Utama Makmur (RUM), Nguter, Sukoharjo.
Dengan berbagai spanduk dan poster bernada kecaman, sekitar 700 warga memulai aksinya dari pertigaan Songgorunggi, Jalan Solo-Wonogiri. Dari lokasi dekat pabrik tersebut, warga berkonvoi menggunakan kendaraan bermotor dan sepur kelinci menuju ke Kantor DPRD Sukoharjo.
Tak hanya yang berusia dewasa, warga yang berusia lanjut dan anak-anak pun ikut serta dalam aksi yang direncanakan hingga sore hari tersebut.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes. Warga meminta agar pemerintah segera melakukan tindakan terhadap permasalahan bau limbah. Jika tak segera diselesaikan, warga meminta agar PT RUM segera ditutup," ujar Koordinator Aksi, Ari Suwarno.
Warga demo di depan kantor DPRD Sukoharjo ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Suwarno menyebut, warga sudah merasakan bau busuk limbah PT RUM selama berminggu - minggu bahkan berbulan-bulan. Namun pihak manajemen perusahaan tidak pernah memberikan solusi.
"Setiap hari kita bergumul dengan bau yang membuat warga mual dan ada yang sampai pingsan. Kami meminta agar pemerintah daerah bersikap tegas terhadap masalah ini," tegasnya.
Selain berorasi, warga yang memulai aksinya dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta membacakan teks Pancasila, juga meneriakkan yel yel "tutup PT RUM", "tutup PT RUM".
Warga demo di depan kantor DPRD Sukoharjo ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi mengatakan pihaknya akan mengamankan aksi tersebut. Pihaknya menerjunkan 250 personel dibantu 90 anggota Satpol PP Sukoharjo. Jumlah tersebut untuk mengamankan peserta aksi agar tidak anarkis.
"Kita amankan warga yang akan melakukan aksi hingga hingga selesai," pungkas dia. Selain ke DPRD, aksi damai warga dilakukan ke Kantor Bupati Sukoharjo.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah warga, khususnya pengguna sepeda motor, terpaksa selap-selip di antara truk-truk besar untuk menembus kemacetan.
Baca SelengkapnyaLalu lintas truk angkutan material proyek pembangunan di wilayah Pantura, Kabupaten Tangerang memicu kemarahan warga.
Baca SelengkapnyaWarga menyebut Peraturan Bupati soal jam operasional truk tambang di wilayah Kosambi sekadar pajangan. Mereka minta pemkab tutup aktivitas tambang.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaSering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaBuruh meminta stop PHK buruh tekstil hingga mencabut Permendag Nomor 8 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaPengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaViral Konvoi Pesilat Halangi Laju Mobil Damkar di Sragen
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pengeroyokan sopir dan pengrusakan mobil truk berdasarkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan saksi mata.
Baca SelengkapnyaWarga berebut jarah susu dari truk yang alami kecelakaan di Indramayu. Aksi ini bikin miris warganet.
Baca Selengkapnya