Protes calon bupati bukan dari internal, kader segel PDIP Jember
Merdeka.com - Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PDIP Mumbulsari Jember, Supardi mengakui bahwa mereka melakukan penyegelan secara spontan Kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Jember, Sabtu (25/7). Hal itu mereka lakukan karena kecewa pada rekomendasi PDIP terkait pasangan calon Bupati Jember, Faida - Muqit Arief.
Kekecewaan tersebut didasari bahwa kedua calon tersebut bukanlah kader PDIP. Akan tetapi keduanya merupakan calon yang diusung dari kalangan professional.
Sampai sekarang keduanya tak punya Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP. Namun dalam SK DPP PDIP No 031 diterbitkan rekomendasi bagi pasangan Faida-Muqit Arief yang ditandatangani Bambang DH, Hasto Kristiyanto, dan Megawati Soekarnoputri.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Siapa yang protes panelis debat? Cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) memprotes soal dua panelis debat capres yang berasal dari Universitas Pertahanan.
-
Siapa yang protes atas hasil Pilpres di Bengkulu? Paslon 01 dan 03 Protes Prabowo-Gibran Menang di Bengkulu, Soroti Dugaan Bansos hingga Peran Pejabat
-
Siapa yang mengajukan sengketa Pileg? Diketahui, pada hari Senin pekan depan, MK sudah mengagendakan sidang sebanyak 79 perkara dan 53 perkara untuk hari Selasa.
"Itu kekecewaan teman-teman. Teman-teman diajak ke sana karena untuk partai. Tak ada keinginan menyegel sebelumnya, itu spontanitas," kata Supardi saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (28/7).
Beberapa PAC PDIP Jember tersebut menurut Supardi, telah geram karena jauh hari pasangan Faida-Muqit Arief belum pernah berkontribusi bagi PDIP. Bahkan lebih dari itu rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dianggap telah melangkahi amanat Kongres PDIP IV di Bali.
"Itu dua duanya bukan kader. Kakek nenek moyangnya tak pernah nyoblos PDIP. Tak pernah berjuang demi PDIP. Kader terbaik malah belum direkom. Ini menyalahin amanat Kongres Bali, Kongres IV. Amanat di Kongres yang diajukan ialah kader PDIP," ucapnya.
Di sisi lain Ketua DPC PDIP Jember, Tabrani membenarkan adanya perusakan dan penyegelan Kantor DPC Jember tersebut. Namun menurut Tabrani, saat perusakan terjadi seluruh Pengurus DPC PDIP Jember tengah berada di Surabaya. Mereka diundang Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Jawa Timur untuk mempersiapkan Pilkada serentak 2015.
"Kantor dalam kondisi kosong. Sama sekali tidak ada orang DPC. Teman-teman PAC datang menyuarakan agar yang direkomendasikan kader sendiri bukan kalangan di luarnya. Mereka coret-coret dan menyegel kantor," tandasnya.
Menurutnya sejauh ini sudah dua demonstrasi yang dilakukan oleh para kadernya. Pertama masalah meminta Kusen Andalas sebagai Calon Bupati Jember. Sedangkan yang kedua yaitu permintaan agar kader PDIP yang diusung menjadi calon bupati. Namun sebagai pimpinan DPC mau tak mau Tabrani bersikukuh menjalankan rekomendasi DPP PDIP.
"Kita selaku petugas partai yang ada di daerah siap mengamankan apapun, kami tetap menjalankan keputusan DPP PDIP yang memiliki banyak pertimbangan," tegasnya.
Tabrani juga menegaskan bahwa dua hari setelah demonstrasi perusakan kantor DPC, pihaknya mengadakan mediasi dengan para kader PAC. Pertemuan itu berwujud Rapat Koordinasi Cabang Khusus (Rakercabsus). Dalam pertemuan tersebut PAC yang menolak pencalonan di luar kader akhirnya melunak.
Dalam Rakercabsub kami sampaikan rekomendasi tersebut pada PAC. Ternyata mereka siap mengamankan rekomendasi dari DPP. Saat ini kantor DPC sudah diperbaiki, sudah bisa ditempati seperti sediakala," ucapnya.
Seperti diketahui Faida - Muqit Arief yang secara resmi diusung oleh Didukung PDIP, Nasdem, Hanura, dan PAN. Faida merupakan Direktur Rumah Sakit Bina Sehat, dan Muqit Arief adalah pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah di Desa Karangharjo Kecamatan Silo.
Sedangkan calon Bupati lainnya yaitu pasangan Sugiarto - HM Dwikoryanyo yang diusung Gerindra, PKB, PKS, Golkar, PPP, dan Demokrat.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peserta aksi mengaku kecewa karena DPP Partai Golkar tidak mengusung kadernya pada Pilkada Jambi dan justru mendukung politisi dari partai lain.
Baca SelengkapnyaKader yang mengatasnamakan Pejuang PPP ini mengaku aksinya merupakan aspirasi dari masyarakat
Baca SelengkapnyaMasuknya Setyo karena kedekatan emosional dengan Andika Perkasa.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh senior dan deklarator relawan Projo (Pro Jokowi) mendeklarasikan dukungannya kepada Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden RI 2024-2019.
Baca SelengkapnyaSelain foto, Lucky mengaku memiliki bukti lainnya seperti dokumen hingga video.
Baca SelengkapnyaBahlil menganggap bahwa aksi protes yang dilakukan oleh beberapa civitas akademika masih menyelipkan permainan politik.
Baca SelengkapnyaGus Fawait punya sejumlah modal sehingga berani menantang calon petahana
Baca SelengkapnyaBahkan kata Deddy, sampai presiden dan mantan presiden 'turun gunung' untuk mendukung salah satu paslon
Baca SelengkapnyaTim Hukum Perkasa berharap Bawaslu tidak sekadar memeriksa kasus ini tetapi juga mengusut dalang dari ketidaknetralan para kades ini.
Baca SelengkapnyaGuru Besar-Dosen ITB Mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai, serta menjunjung hak asasi setiap pemilih.
Baca SelengkapnyaDalam politik, pilihan calon presiden hanya individu itu dan tuhannya yang tahu. Sementara secara kelembagaan punya mekanisme sendiri.
Baca SelengkapnyaPDIP menugaskan kadernya untuk bertemu dengan Ketua Umum PKB Cak Imin untuk Pilkada Jateng.
Baca Selengkapnya