Protes Fadli Zon Soal Puisi Doa Tertukar, Santri di Bogor Gelar Aksi Bela Mbah Moen
Merdeka.com - Sejumlah santri di sejumlah daerah hari ini serentak menggelar aksi memprotes dan mengecam politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang dinilai sering menghina dan melecehkan kiai NU. Demo serentak itu antara lain dilakukan di Karawang, Banten, dan Bogor.
Fadli Zon yang juga Wakil Ketua DPR, dianggap sudah keterlaluan dalam merendahkan sejumlah kiai NU, seperti Kiai Yahya Staquf, Kiai Ma'ruf Amin, dan yang terakhir KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) dengan menulis puisi 'Doa yang Tertukar'.
Akibat puisi yang menistakan kiai, santri se-Kabupaten Bogor hari ini selain menyatakan protes juga mendeklarasikan pindah haluan dalam pilpres 2019.
-
Siapa yang seringkali disindir dengan pantun? Pantun Sindiran untuk Orang Menyebalkan 1. Sungguh indah bunga di tamanAda mawar dan bunga kambojaKatanya teman mengaku temanKalau ada maunya saja2. Pisau tajam mengenai kakiDarah mengalir ke lantaiLain di mulut lain di hatiBerteman hanya melukai3. Pergi berburu ke dalam hutanPulangnya membawa sebatang rotanBerkali-kali sudah dimaafkanTapi selalu ulangi kesalahan4. Ambil lidi untuk sapu halamanSemua disapu hingga bersihAda orang ngakunya temanTapi rupanya pengin yang lebih5. Obat tabib sangat manjurBadan sakit ditutup selimutKu sangka teman yang jujurRupanya musuh dalam selimut 6. Dahulu elok si gandariaIndah bagaikan bunga tamanDaripada kehilangan bahagiaLebih baik kehilangan teman7. Pulang sekolah langsung makanMakannya dengan goreng kentangKatanya teman beneran temanTapi menusuk dari belakang8. Pulang mancing langsung ke rumahDi perjalanan turun hujanKetika bersama sangat ramahBersama orang lain, kita diceritakan9. Jalan-jalan naik delmanKeliling kota hingga senjaTeman mengaku temanKalau ada maunya saja10. Sungguh indah tari ArabOrang yang pandai serta bijakWalau jadi teman akrabJangan ke neraka diriku kau ajak
-
Siapa yang pantas disindir? Mantan yang berusaha balikan adalah seperti burung gagak yang datang hanya untuk menganggu kehidupan.
-
Siapa yang Gibran dukung? Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka mendampingi bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Respati Ardi dan Astrid Widayani blusukan ke sejumlah titik, Selasa (9/9).
-
Siapa yang membela Gibran? 'Namanya cawapres itu manusia biasa. Namanya keselip lidah dan omongan merupakan hal yang biasa. Kalau kemudian digoreng namanya mencari-cari. Lagi pula Mas Gibran juga sudah minta maaf dan menkoreksinya,' kata Nusron lewat pesan singkat, Kamis (7/12).
-
Mengapa Gibran diserang? Sementara Mas Gibran bukan bagian dari pemerintahan, tapi dia selalu diserang hanya karena posisi politiknya ingin melanjutkan dan menyempurnakan program Pak Jokowi.
-
Siapa yang cocok disindir dengan kata-kata? Jika Ia tak kunjung memperbaiki diri, maka bicaralah dengannya baik-baik bahwa kamu tak nyaman dengan sikapnya yang belagu.
Ustadz Rahmatullah Koordinator Aliansi Santri Bela Kiai (ASBAK) mengatakan, puisi yang menyudutkan ulama sepuh KH Maimoen Zubair itu menimbulkan polemik di kalangan santri, tak terkecuali kaum santri di Kabupaten Bogor.
Karena itu, sedikitnya 5.000 santri se-Kabupaten Bogor berkumpul di Lapangan Tegar Beriman Bogor, Jum'at (15/2) melakukan Aksi Bela Mbah Moen. Dalam aksi tersebut para santri menumpahkan kekecewaannya kepada Fadli Zon yang telah menistakan Mbah Moen.
"Kami sebagai santri dan muhibbin Kiai merasa kecewa dan sakit hati ketika Mbah Moen disudutkan. Padahal para santri banyak pendukung pak Prabowo. Tapi karena puisi penghinaan itu kami pindah haluan," ujar Rahmatullah, Jumat (15/2).
Dari berbagai santri yang hadir antara lain ratusan perwakilan santri dari Cisarua. Santri dari daerah yang merupakan tempat kediaman Fadli Zon itu merasa malu dan kecewa dengan sikap Fadli yang sering melecehkan tokoh dan kiai NU.
"Sebagai warga yang bertetangaan dengan dia, kami sangat malu. Kami sudah tidak simpati lagi kepada penista kiai!" tegas Cecep Sholeh salah satu santri dari Cisarua.
Rahmatullah menambahkan, menistakan kiai sama dengan menghina para santri. Padahal imbuhnya masyarakat Bogor mayoritas berlatarbelakang pesantren.
Sementara itu salah satu tokoh santri dari Bojong Koneng, Babakan Madang, Ustadz Reza, mengimbau kepada para santri di Kabupaten Bogor agar memberikan sanksi kepada penista kiai dengan sanksi sosial.
"Orang yang menistakan kiai, kalau dia caleg, jangan dipilih. Kalau dia punya jagoan capres, jangan dipilih!" tegas Reza yang bertetanggaan dengan Prabowo.
Dia juga menyebutkan akibat penistaan itu banyak dari kaum santri yang berpindah haluan dari Capres Prabowo ke Capres Joko Widodo. "Daripada kami memilih capres yang tidak peduli dengan santri, lebih baik kami memilih capres yang sudah jelas memberikan Hari Santri Nasional," pungkas Cecep.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menegaskan bahwa puisinya sama sekali tak menghina dan bukan ditujukan kepada Mbah Moen. Menurutnya, ini adalah 'gorengan' lawan politiknya.
"Kalau orang yang punya literasi coba dicek jelas, saya berulang kali katakan itu bukan buat Mbah Moen, Mbak Moen itu saya hormati, saya sebut kau penguasa tengik, emang Mbah Moen penguasa? Ya lagian itu puisi, tetapi kalau mau digoreng-goreng ya goreng saja silakan," kata Fadli di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Fadli menolak jika dituntut meminta maaf soal puisinya. "Untuk apa, saya tidak ada perbuatan yang lawan hukum di situ," ujarnya.
Berikut puisi Fadli Zon atas polemik salah ucap Mbah Moen saat berdoa di samping Jokowi:
DOA YANG DITUKAR
doa sakralseenaknya kau begaldisulam tambaltak punya moralagama diobral
doa sakralkenapa kau tukardirevisi sang bandardibisiki kacung makelarskenario berantakan bubarpertunjukan dagelan vulgar
doa yang ditukarbukan doa otentikproduk rezim intrikpenuh cara-cara licikkau penguasa tengik
Ya Allahdengarlah doa-doa kamidari hati pasrah berserahmemohon pertolonganMukuatkanlah para pejuang istiqomahdi jalan amanah
Fadli Zon, Bogor, 3 Feb 2019
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Habib Zaidan menjadi salah satu sosok dihujat ketika Gus Miftah menghina penjual es teh Sunhaji.
Baca SelengkapnyaPartainya juga menerima kritik yang diberikan masyarakat kepada Miftah.
Baca SelengkapnyaPAN menilai tak ada maksud Zulhas melecehkan agama. Sekjen PAN menduga ada yang sengaja memviralkan.
Baca SelengkapnyaKetum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.
Baca SelengkapnyaAnwar Abbas meminta kepada penceramah atau dai yang telanjur melanggar ketentuan Allah SWTÂ untuk bertaubat.
Baca SelengkapnyaGerindra menyayangkan adanya ucapan-ucapan dari Miftah yang dinilai kurang baik tersebut.
Baca SelengkapnyaPihaknya melihat bahwa Gus Miftah memang dikenal dengan sosok Kiai urakan
Baca SelengkapnyaGus Miftah meminta maaf sambil memeluk atau merangkul erat Sunhaji
Baca SelengkapnyaButet dilaporkan relawan Jokowi ke Polda DIY pada Selasa (30/1).
Baca SelengkapnyaGus Miftah menjadi bulan-bulanan warganet karena mengolok-ngolok seorang penjual es teh. Usai dikecam, Gus Miftah minta maaf.
Baca Selengkapnya"Saya ingatkan ini!! Saya sangat hormat sama pedagang kaki lima, sama tukang ojol, sama tukang bakso," tegas Prabowo.
Baca SelengkapnyaButet dinilai menghina Presiden Jokowi saat membacakan pantun di kampanye Ganjar Pranowo.
Baca Selengkapnya