Protes kasus Setya, Efek Rumah Kaca teriak Mosi Tidak Percaya di DPR
Merdeka.com - "Ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya. Ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya."
Begitu petikan lagu berjudul Mosi Tidak Percaya yang dibawakan Grup Band Efek Rumah Kaca di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/12) siang. Lewat lagu tersebut mereka protes terhadap kenyataan bahwa persidangan Ketua DPR Setya Novanto kemarin digelar secara tertutup.
Di aksi berbentuk konser itu, mereka juga menggalang dukungan protes keras terhadap Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) yang dalam kenyataannya tak mampu menggelar persidangan secara terbuka.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
-
Siapa yang mendukung Setyo Wahono? Dapat Dukungan dari Ulama Dalam maju sebagai Calon Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono mendapat dukungan dari para kiai dan ulama di Bojonegoro. Hal ini lantaran ia dianggap peduli meningkatkan kualitas pendidikan di pondok pesantren.Salah satu ulama yang mendukung Setyo Wahono adalah Kiai Safarun.
-
Mengapa Jokowi digugat? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Siapa yang dituduh meminta KPK menghentikan kasus e-KTP Setya Novanto? Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartarto buka suara terkait pernyataan mantan Ketua KPK Agus Rahardjo soal Jokowi telah meminta dirinya untuk menstop kasus e-KTP dengan terpidana Setya Novanto (Setnov).
-
Kenapa Novita Sari vakum dari dunia musik? Namun, Novita Sari yang dikenal sebagai penyanyi dangdut terkenal di era 90-an ini vakum dari dunia musik di tahun 1996, usai merilis lagu Rela yang menjadi hits pada saat itu.
-
Apa gugatan yang dilayangkan ke Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
"Kalau MKD punya iktikad baik pasti digelar terbuka. Karena masyarakat memantau," kata Vocalis Efek Rumah Kaca, Cholid Mahmud di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/12).
Efek Rumah Kaca beraksi di Gedung DPR ©2015 merdeka.com/rizky andwikaBand yang beranggotakan tiga orang, yakni Cholil Mahmud pada vokal dan gitar, Adrian Yunan Faisal (bass), dan Akbar Bagus Sudibyo (drum) itu juga berharap agar penegak hukum turun tangan dalam kasus pencatutan nama Presiden yang dilakukan Setya Novanto. Mereka menilai, kasus ini bukan sekadar wakil rakyat yang melanggar etik sebagai anggota DPR, melainkan jelas masuk ke ranah hukum.
"Dulu kalau menghina Presiden langsung dicokok. Sekarang tunggu apalagi?" kata Cholil.
Dalam konser kecil-kecilan di depan Gedung DPR itu, selain membawakan lagu Mosi Tidak Percaya, Grup Band asal Jakarta ini juga membawakan lagu 'Di Udara'. Lagu 'Di Udara' merupakan sebuah lagu persembahan bagi aktivis pembela HAM Munir yang tewas saat melakukan perjalanan ke Amsterdam, Belanda.
Aksi ini juga menggalang dukungan dari masyarakat berupa hashtag #bersihkanDPR.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sidang sempat berlangsung panas ketika tim kuasa hukum Haris & Fatia bertanya terkait riset dibalas dengan kriminalisasi.
Baca SelengkapnyaAksi yang digelar ini sehari setelah Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, menggelar rapat panitia kerja terkait Revisi UU Pilkada, pada Rabu (21/8).
Baca SelengkapnyaAtas nama fraksi, Gembong meminta maaf atas kejadian ini. Ia berharap ini merupakan kejadian pertama dan terakhir.
Baca SelengkapnyaRatusan massa menolak Rocky Gerung mengisi diskusi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaCinta Mega telah membantah bermain slot saat rapat paripurna DPRD DKI
Baca SelengkapnyaBarikade besi polisi tersebut berjarak sekitar 10 meter di bagian dalam gerbang yang roboh.
Baca SelengkapnyaPara pengunjuk rasa melempari Kantor DPRD Kota Cirebon dengan berbagai macam benda.
Baca SelengkapnyaIntip yuk sederet selebriti yang turut suarakan untuk kawal putusan MK!
Baca SelengkapnyaRocky Gerung, Refly Harun maupun Saut Situmorang secara bergantian menjadi pembicara dalam diskusi itu.
Baca SelengkapnyaDemonstran kini sudah sampai menutup Tol Dalam Kota tepat di depan gedung DPR, Kamis (22/8) sore.
Baca Selengkapnya