Protes pembantaian muslim Rohingya, massa geruduk Kedubes Myanmar
Merdeka.com - Puluhan massa yang mengatasnamakan Solidaritas Muslim Rohingya (SMR) berkumpul di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Myanmar di Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/11).
Pantauan merdeka.com, para pengunjuk rasa datang sekitar pukul 10.05 WIB, sambil berorasi soal pembantaian kaum muslim Rohingya di Myanmar.
"Kami mengajak seluruh umat muslim yang ada di Indonesia untuk membuka mata soal pembantaian muslim Rohingya," ujar Afan Fatsey (23), dalam orasinya.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa saja yang terlibat dalam aksi damai? Aksi damai ini berfokus di depan gedung Dubes AS yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pergerakan Islam lainnya seperti Persatuan Umat Islam, Al Irsyad, Ikadi, Hidayatullah dan sebagainya.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
Massa juga membawa spanduk dalam ukuran cukup besar 'Tangkap dan Adili Pembantaian Muslim Rohingya' Mereka memakai jaket almamater warna hijau bertuliskan Universitas Ibnu Chaldun Jakarta.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan juga terlihat mendatangi lokasi demo yang dijaga sedikitnya 350 personel. Ia berharap agar demo tersebut berjalan damai dan tertib.
"Sedikit aja, jangan banyak-banyak. (Personel) sekitar 350an dari Polda dan Polres. Paling banyak Polres," ungkapnya kepada wartawan.
Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi demo berasal dari Personel Brimob dan Sabhara. Puluhan petugas kepolisian juga di lengkapi dengan kendaraan taktis seperti water canon terlihat berjaga di lokasi unjukrasa.
Hingga saat ini demo masih berlangsung damai. Hanya arus lalu lintas di sekitar lokasi terpantau tersendat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaKades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan yang diturunkan terdiri dari Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Pemprov DKI dan stakeholder terkait.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah sempat mengamankan 30 ban bekas sebelum demo berlangsung.
Baca SelengkapnyaPolisi mengingatkan, para peserta Aksi Bela Palestina untuk memperhatikan hak-hak masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaSpontan anggota yang lain langsung melindunginya dengan tameng plastik dan diarahkan menjauh dari lokasi.
Baca SelengkapnyaLukman menegaskan, masyarakat Indonesia harus bersatu menjaga demokrasi agar tidak dibajak oleh kepentingan penguasa.
Baca SelengkapnyaSalah seorang orator menghentikan sementara orasi di kawasan Patung Kuda dan dilanjutkan dengan salat Zuhur.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.
Baca SelengkapnyaSisi jalan di depan Kantor Gedung Dubes AS telah dijaga aparat kepolisian dengan menempatkan pembatas jalan sebagai penanda area steril.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca Selengkapnya