Protes PT TPI, Sopir Taksi Online di Medan Demo Kantor Edy Rahmayadi
Merdeka.com - Ratusan pengemudi taksi online Grab berunjuk rasa di Medan, Senin (11/2). Mereka memprotes sikap operator yang memberikan prioritas order penumpang kepada mitra yang tergabung dalam perusahaan vendor PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (PT TPI).
Aksi unjuk rasa driver taksi online ini berpusat di depan kantor Gubernur Sumut, Jalan P Diponegoro, Medan.
Mereka menuntut agar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menutup PT TPI.
-
Siapa yang mendapatkan pertolongan dari driver online? 'Bapak Nurahman patut diberi apresiasi karena telah jadi penyelamat nyawa papa saya,' tulisnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Mengapa driver online tersebut membantu penumpangnya? Tiba-tiba papa mengeluh dadanya nyeri hebat dan minta kembali ke rumah. Tapi pak Nurahman menawarkan dibawa ke RS karena melihat kondisi papa yang sangat kesakitan,' sambungnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Apa yang dilakukan driver online tersebut? Sosoknya tak segan mengurus berkas sang penumpang hingga mendapat tindakan dari dokter.
-
Bagaimana driver online tersebut membantu penumpangnya? 'Diantarlah sampai ke RS, dibantu urus sampai ke dalam, dibantu uruskan BPJS, sampai papa bisa masuk dan segera ditangani dokter,' lanjutnya, demikian dikutip dari keterangan unggahan.
-
Siapa yang minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? 'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Bagaimana driver online menghina penumpang? 'Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu,' ujarnya.
Pengunjuk rasa menilai keberadaan PT TPI memberatkan mitra individual. Menurut pendemo, PT Grab memberikan prioritas order pada mitra driver yang tergabung dalam perusahaan vendor itu, karena mereka mencicil mobil dengan cara dipotong langsung.
Sementara mitra individual juga punya kebutuhan. Sebagian besar juga harus membayar kredit. "Akibat kurangnya order, banyak unit rekan kita yang ditarik leasing," kata Rahmat Kristian, koordinator aksi.
Pengunjuk rasa menilai PT Grab telah melanggar UU No 5 Tahun 1999 tentang Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Mereka juga mengadukan PT TPI tidak nemiliki izin operasi dan sudah berulang kali melanggar kesepakatan. "Kontrak kepemilikan kendaraan juga tidak jelas," sambung Rahmat.
Dalam unjuk rasa, pendemo membawa serta mobilnya. Ratusan kendaraan itu diparkirkan di sekitar lokasi unjuk rasa.
Kemacetan tak terhindarkan. Arus lalu lintas dialihkan ke beberapa titik.
Para pengunjuk rasa juga melakukan sweeping terhadap rekan-rekannya yang tidak ikut unjuk rasa. Taksi online yang dihentikan terpaksa ikut berunjuk rasa. Mereka bahkan sempat salah menghentikan kendaraan yang ternyata bukan taksi online.
Sejumlah perwakilan pendemo kemudian bertemu langsung dengan Edy Rahmayadi di Kantor Gubernur Sumut. Dalam pertemuan itu, mereka sepakat pertemuan dengan pihak-pihak terkait akan digelar Rabu (13/2).
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada momen mengejutkan saat bule naik mobil komando lalu berteriak "Ojol sukses"
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaRibuan pengemudi ojol menyampaikan uneg-uneg mereka soal kebijakan yang diberlakukan oleh pihak aplikator.
Baca SelengkapnyaOjol berencana menggelar unjuk rasa pada hari ini soal pemotongan tarif yang dianggap membebankan mitra driver.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaPara pengemudi ojol memprotes ketidakadilan bisnis antara aplikator dengan mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaAksi pemukulan yang dialami oleh sopir taksi online bernama Rizki Fitrianda yang viral di media sosial menjelaskan mendapat order penumpang dari kawasan Sency
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan sudah mengomunikasikan tiga hal bersama manajemen TransJakarta dan perwakilan demonstran.
Baca SelengkapnyaDemontrasi berpotensi menghambat pengguna layanan aplikasi karena pengemudi ojol menolak bekerja.
Baca SelengkapnyaRatusan angkutan umum bus kecil bekas Mikrolet, APB, dan Jaklingko Mikrotrans memadati jalan di depan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca Selengkapnya