Provos Bersenjata ke Duren Tiga, Chuck Putranto Mengira Dampak Sidang AKBP Brotoseno
Merdeka.com - Mantan PS Kasubbagaudit Baggaketika Rowabprof Kompol Chuck Putranto sempat mengira peristiwa di Kompleks Polri Duren Tiga bukan insiden tembak menembak para ajudan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Chuck mengira berkumpulnya anggota provos dengan membawa senjata laras panjang dikarenakan dampak sidang etik peninjauan kembali AKBP Brotoseno yang saat itu digelar Polri.
Informasi mengenai ada anggota provos dengan senjata laras panjang itu juga diketahui dari Sekretaris Pribadi (Spri) Div Propam Mabes Polri atas nama Edwin.
-
Siapa yang hadir di persidangan? Soraya Rasyid tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terlihat mengenakan pakaian serba hitam. Perhatian media dan fotografer segera tertuju pada kehadirannya, yang memang sudah datang untuk mengikuti jalannya persidangan.
-
Kenapa konvoi Brimob di depan Kejagung diduga sensitif? 'Tadinya sih nggak (curiga), cuma pas di sini geber-geber, pasti ada kasus yang agak sensitif,' tambahnya.
-
Siapa yang bertemu di ruang sidang? Mantan Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menghadiri sidang Saka Tatal terkait kasus pembunuhan Vina di PN Cirebon. Di sana ia tak sengaja bertemu dengan Dedi Mulyadi yang juga turut mengawal kasus almarhum Vina.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Kenapa Kompolnas hadir dalam sidang Aipda Robig? Kami di sini diundang untuk mengikuti sidang etik. Artinya memang proses yang coba dijalankan teman-teman di Polda Semarang adalah proses yang baik, transparan, dengan mengundang kami kami, kami disuruh melihat secara detail mulai awal dari akhir apa yang terjadi,' kata Choirul.
Hal itu dikatakan Chuck menjawab pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) saat memberikan kesaksian dalam perkara dugaan obstruction of justice pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. JPU menanyakan posisi Chuck sebelum tiba di Duren Tiga.
Chuck mengaku saat itu sedang berada di ruang Sekretaris Pribadi Kadiv Propam Mabes Polri. Dia hendak dihubungi oleh Hendra Kurniawan dan Benny Ali yang sama-sama menanyakan di mana posisi Chuck pada saat itu sekitar pukul 17.30 WIB.
"Saya diberitahu anggota Spri bahwa ada anggota provos bahwa senjata Laras panjang ke Duren Tiga," kata Chuck di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (15/12).
Chuck bahkan diminta JPU untuk mengulangi lagi keterangannya perihal ada anggota provos tersebut.
"ulangi saksi, yang mengatakan siapa," tanya JPU.
"Anggota Spri," jawab Chuck.
"Atas nama siapa?" tanya lagi JPU.
"Edwin," singkat Chuck.
Chuck Putranto Sempat Menghubungi Ajudan Ferdy Sambo
Setelah mengetahui ada provos bersenjata larang panjang itu, Chuck mengaku langsung menghubungi Adzan Romer yang merupakan salah satu ajudan Ferdy Sambo. Namun saat itu Adzan Romer dikatakan Chuck tak mengangkat teleponnya lantaran sedang piket. Chuck akhirnya menghubungi ajudan Sambo lainnya yang bernama Daden.
"Saya bertanya 'ada kejadian apa Den', katanya 'Enggak ada kejadian apa-apa. Terus saya tanya 'kamu di mana', kata dia 'saya di Saguling'," cerita Chuck menirukan percakapan dengan Daden.
Merasa tidak yakin akan informasi dari Daden, Chuck kemudian memutuskan pergi ke Duren Tiga meskipun tidak ada perintah yang diterimanya.
"Karena saat itu saya pikirin ada senjata Laras panjang dibawa provos ke Duren Tiga, saya beranggapan bahwa apakah mungkin ini dampak saat itu ada sidang etik peninjauan kembali AKBP Brotoseno," kata Chuck.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IPW menilai usulan DPR agar Polri tidak lagi pakai senjata api melainkan dengan menggunakan pentungan, terlalu terburu-buru.
Baca SelengkapnyaPolisi ke depan lebih baik membawa pentungan seperti di negara maju.
Baca SelengkapnyaRangga Afianto menilai, akar permasalahan terletak pada mekanisme pemberian dan pengawasan senpi.
Baca SelengkapnyaPeran kedua tersangka adalah mengadang mobil Kajari Kediri.
Baca SelengkapnyaKorban AP dikeroyok di sebuah indekos di Kelurahan Oesapa Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang
Baca SelengkapnyaMereka akan menyuarakan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPolres Bogor tengah menyelidiki permasalahan tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai anggota Polri masih perlu dipersenjatai dengan senjata api
Baca SelengkapnyaPolisi Tetapkan 3 Tersangka Pengeroyok Prajurit TNI Prada Lukman di Cikini
Baca SelengkapnyaKapolri juga meminta kapolda di seluruh Indonesia untuk melakukan pemantauan lebih ketat lagi pada anggotanya yang memegang senpi.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI, Raja Juli Antoni menyayangkan aksi segerombolan pemotor yang membawa bendera PDIP tersebut
Baca SelengkapnyaSigit juga memerintahkan agar memberikan hukuman yang berat terhadap Dadang karena dianggap telah mencederai institusi Bhayangkara.
Baca Selengkapnya