Proyek kereta cepat, Ketua MPR sindir keadilan sosial gaya Jokowi
Merdeka.com - Rencana proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mendapat kritikan dari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan. Di sela-sela memberikan orasi ilmiah Dies Natalis Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Solo ke-57, Jumat (16/10), Zulkifli mempertanyakan parameter Presiden Joko Widodo soal keadilan sosial dikaitkan pembangunan akses transportasi.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini membandingkan dengan keputusan Presiden Joko Widodo terkait pembatalan proyek jembatan Selat Sunda karena alasan keadilan sosial, tetapi malah memilih membangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Pak Jokowi dulu membatalkan proyek Jembatan Selat Sunda sesaat setelah menjabat. Alasannya tidak sesuai dengan keadilan sosial. Saat ini pemerintah merancang pengadaan kereta api cepat Jakarta-Bandung, sementara daerah lain masih kesulitan akses transportasi. Ini letak keadilannya sosialnya di mana?" kata Zulkifli.
-
Siapa yang mencoba kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
-
Kenapa Jembatan Semanggi dibangun? Seiring berkembangnya Jakarta sebagai kota metropolitan, Soekarno kemudian mencarikan solusi agar masalah kemacetan yang mulai terjadi di sana bisa terselesaikan dengan baik. Langkah pertama adalah dibangunlah sebuah jembatan agar mobilitas kendaraan bisa berjalan maksimal.
Alasan pemerintah menyatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan kerjasama antara dua pihak swasta, sehingga harus disetujui. Namun, Zulkifli mengingatkan supaya Presiden Jokowi konsisten dengan ucapannya, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada seluruh warga Indonesia.
"Sehingga asas-asas di dalam setiap sila di dalam Pancasila benar-benar bisa menjadi landasan dalam bernegara," ujar Zulkifli.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jembatan lengkung LRT dari Gatot Subroto menuju ke Kuningan disebut salah desain.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan agar pemerintah tidak alergi terhadap berbagai macam kritik
Baca SelengkapnyaJokowi dan Prabowo tampak kompak berbaju putih saat menjajal kereta cepat Bandung-Jakarta.
Baca SelengkapnyaDesain yang salah diduga terletak pada jembatan lengkung bentang panjang LRT Jabodebek.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan nantinya tidak akan ada subsidi untuk harga tiket kereta cepat.
Baca Selengkapnya"Kita tidak boleh takut belajar dan mencoba hal-hal yang baru," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaStudi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tak Bisa Rampung Tahun Ini, Jadi PR Kabinet Prabowo-Gibran?
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, MRT dan sejumlah moda transportasi lain akan disubsidi pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi memulai perjalanan dari Stasiun KCJB Halim menuju Stasiun Padalarang.
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan kesuksesan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terulang di proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaArahan itu diberikan saat Jokowi menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dari Stasiun Halim ke Stasiun Tegalluar.
Baca SelengkapnyaWantimpres akan membersamai Presiden Jokowi untuk memastikan langkah-langkah terobosan seperti ini.
Baca Selengkapnya