Proyek listrik 35.000 MW cuma tambah utang pemerintah makin numpuk
Merdeka.com - Rencana Pemerintah untuk pembangunan mega proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt dinilai mimpi belaka. Begitu juga soal rencana pembelian 30 pesawat jenis Airbus untuk maskapai Garuda Indonesia.
Analisis Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Dani Setiawan menilai dua proyek ini hanya sebuah ambisi pemerintah yang terlihat ambisius. Menurut dia, di balik rencana ini justru hanya akan menimbulkan oligarki bisnis di Tanah Air.
"Proyek ini belum bisa memenuhi kepentingan Indonesia tapi ada modus di mana proyek besar banyak dibiayai oleh utang luar negeri seperti pembangkit tenaga listrik dan lainnya. Yang ketika masuk dalam negeri menjadi proyek yang banyak melibatkan oligarki/ bisnis tapi justru tidak meningkatkan kesejahteraan rakyat," ujar Dani dalam sebuah diskusi di Kedai Kopi Deli Sarinah. Jl. Sunda No 7 Menteng Jakpus, Minggu (23/8).
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana cara mobil listrik mempengaruhi jumlah pekerjaan? Pekerjaan yang berkaitan dengan pengelasan, pengolahan logam, serta manajemen bisnis dan administrasi diperkirakan akan berkurang seiring dengan meningkatnya penggunaan mobil listrik.
-
Mengapa PLN revitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan Jakarta? “Padahal Istana Kepresidenan Jakarta ini menjadi lokasi sangat vital bagi bangsa Indonesia. Istana ini menjadi pusat kegiatan pemerintahan dan menjadi wajah Indonesia di mata dunia, untuk itu kami revitalisasi sistem kelistrikannya agar semakin andal,“ ujar Darmawan.
Dani memaparkan, data dari Bank Indonesia (BI) menyebutkan hingga akhir April 2015, total utang luar negeri mencapai USD 302.292 miliar. Komposisi terbesar berasal dari utang swasta yang mencapai 56 persen atau USD 168,740 miliar, sedangkan utang Pemerintah dan BI sebesar USD 133,552 miliar.
"Sejak tiga tahun terakhir untuk membayar cicilan dan bunga utang yang telah jatuh tempo Pemerintah harus menarik utang baru (gali lubang tutup lubang). Indikasinya, keseimbangan antara primer APBN defisit. Misalnya, defisit primer APBN 2015 adalah Rp 93,9 triliun dan akan mengalami peningkatan seiring target pajak yang tidak tecapai," kata dia.
Menurut dia, di tengah situasi munculnya kritikan Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, harus menjadi suatu masukan yang baik bagi Pemerintah untuk mengevaluasi proyek tersebut. "Ini yang kita kritisi dalam kisruh kabinet yang menjadi suatu hal yang berhubungan dengan utang luar negeri," imbuhnya.
Di lain pihak, anggota Komisi XI Andreas Eddy Susetiyo menegaskan, minggu ini komisi XI akan memanggil Menkeu tentang proyek tersebut. Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum mendapat keterangan yang jelas tentang rencana Pemerintah untuk proyek tersebut.
"Ini menarik karena enggak ada penjelasan resmi. Kita mau panggil menteri keuangan dalam minggu ini sebagai bendahara umum negara. Dalam UU tentang utang luar negeri, rakyat punya hak untuk mengetahui apa saja kegunaannya," kata dia dalam kesempatan yang sama.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaSkema power wheeling itu berbahaya karena memperbolehkan produsen listrik swasta menggunakan jaringan yang selama ini dikelola negara.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaKenaikan subsidi listrik itu berisiko muncul karena aturan power wheeling memperbolehkan pembangkit swasta untuk menjual listrik EBET.
Baca SelengkapnyaAlasannya, itu dinilai bakal mengganggu sistem kelistrikan yang sudah terbangun saat ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaInsentif mobil listrik Thailand menyebabkan kelebihan pasokan dan perang harga, berdampak negatif pada industri otomotif dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Kementerian Perindustrian memangkas kuota subsidi sepeda motor listrik pada tahun 2024, dari rencana awal 600.000 unit menjadi 50.000 unit.
Baca SelengkapnyaUsulan subsidi tarif listrik juga mengacu pada nilai tukar sebesar Rp15.300-Rp16.000 per USD.
Baca SelengkapnyaSubsidi tersebut mencakup penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran.
Baca SelengkapnyaPenggunaan PLTS atap disinyalir bakan bikin PLN merugi.
Baca Selengkapnya