PSBB Diberlakukan, Kasus Positif Covid-19 di Pekanbaru Justru Meningkat
Merdeka.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan Wali Kota Pekanbaru, Firdaus belum berpengaruh yang baik terhadap kasus penularan Covid-19 atau Virus Corona di Riau. Jumlah kasus juga belum tampak penurunan, bahkan banyak warga yang tidak menerima bantuan.
"Kasus positif memang masih terus meningkat meski PSBB telah diberlakukan di Pekanbaru. Seharusnya kebijakan yang sama diberlakukan di daerah penyanggah Pekanbaru, seperti instruksi Pak Gubernur Riau Syamsuar," ujar Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir kepada merdeka.com, Rabu (29/4).
Peningkatan kasus Virus Corona di Pekanbaru disebabkan realisasi PSBB di lapangan belum maksimal diikuti masyarakat. Seperti masih banyaknya masyarakat yang keluar rumah tidak menggunakan masker.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Kenapa penderita TBC di Cianjur meningkat? Berdasarkan catatannya, kasus TBC di Kabupaten Cianjur pada 2021 sebanyak 4.643, lalu di 2022 menjadi 7.107 dan di 2023 per Januari sampai Juli terdapat 3.403 kasus.
-
Kenapa kasus ISPA meningkat di Jakarta? Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencatat kasus infeksi saluran pernapasan (ISPA) di DKI Jakarta terus meningkat akibat polusi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
"Bisa kita lihat di jalan- jalan, apalagi di Pasar. Masih terjadi kegiatan dengan melibatkan banyak orang lebih dari lima orang dan belum melaksanakan physical distancing dan sebagainya," ucap Mimi.
Selain itu, kesadaran masyarakat untuk stay at home atau tetap di rumah juga masih belum terlaksana seperti yang diharapkan. Masyarakat masih berkeliaran di jalanan.
Saat ini total pasien positif terjangkit virus Corona di Riau menjadi 40 orang. Ada tambahan satu orang pasien hari ini, Selasa (28/04).
"Dari jumlah itu 14 pasien yang sebelumnya positif Covid-19 itu sembuh dan telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing," kata Mimi.
Mimi mengatakan, Pekanbaru menjadi kota paling banyak penyebaran Covid-19 di Riau.
"Tujuh kecamatan di Kota Pekanbaru telah termasuk menjadi daerah penyebarannya Covid-19, sedangkan daerah lainnya hanya terdapat beberapa kecamatan," ujar Mimi.
Menurut Mimi, data penyebaran tersebut di antaranya, Kabupaten Pelalawan ada 2 kecamatan, di Siak ada 1 kecamatan, di Bengkalis ada 1 kecamatan, Kampar ada 2 kecamatan.
"Selanjutnya di Rokan Hulu ada 1 kecamatan, Kota Dumai ada 4 kecamatan dan terakhir Indragiri Hilir ada 1 kecamatan," ucapnya.
Hingga kini pasien, yang telah dirawat di Riau masih di dominasi oleh laki-laki dengan jumlah 61,1 persen, sedangkan perempuan 38,9 persen.
"Pasien yang telah dirawat di Provinsi Riau berdasarkan rentang usianya yaitu paling banyak pada usia 40 hingga 60 tahun," jelasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaAnak-anak dan lanjut usia merupakan kelompok terbanyak sebagai penderita ISPA akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya