PSBB DKI Diperpanjang, MUI Minta Warga Patuh Agar Tak Terjadi Krisis
Merdeka.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jakarta diperpanjang selama 28 hari. Gubernur DKI Anies Baswedan berharap masyarakat DKI bisa paham dengan segala jenis aturan terkait dan bisa lebih disiplin.
Menyikapi hal itu, Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mewanti jika pandemi Covid-19 tak bisa ditekan maka bisa merembet kepada kehidupan ekonomi nasional dan bahkan krisis ekonomi.
"Ini sudah mulai maraknya PHK dan melemahnya daya beli masyarakat karena mereka sudàh tidak lagi punya pendapatan dan atau kalau mereka masih punya pendapatan," tulis dia lewat keterangan tertulis diterima, Jumat (24/4).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
Abbas melanjutkan, bila keadaan ini tidak berhasil diatasi, daya beli masyarakat bisa terus menurun. Maka kemampuan pengusaha untuk melakukan investasi berimbas sama, khususnya pada rekrutmen tenaga kerja juga akan menurun.
"Pengangguran meningkat dan pendapatan masyarakat secara agregat tentu akan menurun sehingga angka kemiskinan akan meningkat," wanti Abbas.
Selain ekonomi, Abbas juga memperingati bahwa pandemi Covid-19 juga bisa menciptakan krisis sosial saat stabilitas politik terganggu.
"Tentu tidak mustahil negeri ini akan terseret ke dalam situasi chaos sehingga terjadilah apa yang sangat tidak kita inginkan yaitu krisis politik," lanjut dia.
Karenanya Abbas berharap, agar kekhawatiran itu tidak terjadi maka dia mengajak umat untuk lebih serius dan bersungguh-sungguh menghadapi masalah Covid-19 ini.
"Mari kita samakan persepsi, tinggalkan dahulu pekerjaan yang belum begitu penting dan mari selamatkan anak bangsa diantaranya dengan memutus mata rantai penularan virus ini," Abbas menandasi.
Reporter: Muhammad RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaSeruan mogok nasional digelorakan pada peringatan Hari Buruh Internasional.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaMenkeu Sri Mulyani menjelaskan penyusunan kebijakan perpajakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di berbagai sektor.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaKestabilan ekonomi akan sulit dikembalikan jika sudah terganggu.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca Selengkapnya