Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PSBB Pekanbaru akan Diperpanjang dan Sengkarut Penyaluran Bansos

PSBB Pekanbaru akan Diperpanjang dan Sengkarut Penyaluran Bansos Ilustrasi. ©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Wali Kota Pekanbaru Firdaus memutuskan akan memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari ke depan, guna memutus penularan pandemi Covid-19. Jika usulan tersebut disetujui, PSBB jilid kedua di Kota Pekanbaru akan diterapkan mulai tanggal 1 hingga 14 Mei 2020.

"Besok (Jumat) kita minta persetujuan Gubernur Riau untuk PSBB tahap kedua," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus usai rapat evaluasi pembahasan dan persiapan perpanjangan PSBB Kota Pekanbaru di Pekanbaru, Kamis (1/5). Dikutip dari Antara.

Sebelumnya PSBB tahap pertama berlaku 17-30 April sudah berakhir, maka perpanjangan tahap kedua akan diusulkan ke Gubernur Riau.

Dalam usulan itu, Pemkot Pekanbaru meminta gubernur juga menerapkan PSBB di 12 kabupaten/kota lainnya di provinsi tersebut agar upaya pemutusan penularan Covid-19 bisa optimal.

"Jika tidak disetujui, minimal wilayah Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar, Pelalawan) ditetapkan PSBB, kalau tidak juga maka Pekanbaru akan tetap memperpanjang PSBB," katanya.

Firdaus mengatakan perpanjangan PSBB tahap kedua itu aturan dan protokolernya sama dengan tahap pertama.

Dia mengatakan kebijakan memindahkan aktivitas belajar, ibadah, dan bekerja ke rumah lewat peraturan wali kota sejak 12 Maret hingga pemberlakuan PSBB mulai 17 April 2020, terbukti mampu menekan tren kasus Covid-19 di Pekanbaru.

"Pada tanggal 23 April, pas sebulan kita lakukan edaran Wako Pekanbaru alami puncak penyebaran Covid-19, di mana tercatat pertambahannya 18 pasien dalam pengawasan per hari," kata dia.

Data statistik pasien dalam pengawasan yang berhasil disusun Pemkot Pekanbaru, setelah sebulan memindahkan aktifitas ke rumah, terjadi penurunan kasus.

"Kami mencatat terjadi tren perlambatan PDP di Pekanbaru pada 10 hari pemberlakuan PSBB, atau tepatnya tanggal 27 April, yakni dari puncaknya 18 per hari menjadi 11 kasus PDP per hari," katanya.

Sengkarut Penyaluran Bansos

Bantuan sosial (bansos) dalam bentuk sembako yang disalurkan oleh pemerintah ditolak puluhan RT dan RW. Hal ini dipicu oleh sikap kekecewaan karena data penyaluran bansos yang dipakai bukan berasal dari mereka, dengan kata lain, pendataan warga terdampak corona yang mereka susun tidak dipakai. RT dan RW memilih meninggalkan bantuan PSBB di kantor kelurahan setempat.

Mereka takut menjadi sasaran warga terdampak yang tidak kebagian jatah, apalagi dengan jumlah bantuan itu (15 ribu KK) hanya 4 kepala keluarga di setiap RT yang dapat.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, Firdaus berjani menuntaskan permasalahan ini. Dia menyebut warga yang tidak terdata akan diberi bantuan susulan. "Bantuan masih ada, yang belum tuntas kemarin nanti dibantu," kata Firdaus kepada wartawan.

Firdaus mengakui pendataan masyarakat terdampak untuk bantuan berikutnya belum tuntas. Pihaknya masih memverifikasi berdasarkan data yang diserahkan RT dan RW ke kelurahan.

Menurut Firdaus, tidak ada target berapa KK yang nantinya dibantu. Namun demikian, dia menyebut Pemko Pekanbaru tetap berpedoman kepada petunjuk KPK agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran dan surat dari kementerian sosial.

Terkait bantuan BLT, dengan skema Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu per KK selama tiga bulan, Firdaus tak berani menjanjikan, meskipun sudah pernah dibahas bersama Gubernur Riau Syamsuar.

"Kita ukur kemampuan keuangan daerah, yang jelas sembako dulu, nanti kalau ada dibantu (dalam bentuk BLT)," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial Pemko Pekanbaru Chairani membantah tidak menggunakan data RT dan RW dalam penyaluran bantuan sembako. Dia menyebut dinas sosial menggunakan data dari kelurahan.

"Data kelurahan itu dari RT dan RW," kata Chairani.

Diapun membantah isu yang beredar di masyarakat bahwa Pemko Pekanbaru tidak mengeluarkan uang sepersen pun dalam bantuan ini. Ada yang menyebut beras itu dari Bulog sebagai beras pencadangan dan lauk pauk seperti telur sert sarden dari badan amil zakat nasional.

"Kalau beras memang iya dari Bulog, ada jatah karena beras cadangan. Kalau lauk pauk itu semua dari Pemko, bukan dari pihak lain," tegas Chairani.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Pemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya

Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Jelang Pilkada Jakarta, Pemprov DKI Tunda Penyaluran Bansos
Jelang Pilkada Jakarta, Pemprov DKI Tunda Penyaluran Bansos

Teguh mengatakan, penyaluran bansos merupakan titik rawan jika dilakukan pada saat Pilkada.

Baca Selengkapnya
Bansos Beras Diperpanjang Hingga Maret 2024, Bapanas: Bukan Alat Kampanye
Bansos Beras Diperpanjang Hingga Maret 2024, Bapanas: Bukan Alat Kampanye

Masa panen diprediksi bergeser di bulan Mei hingga Juni.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Disebar ke Sejumlah Lokasi di Pekanbaru Jelang Pencoblosan Pilkada, Ini Tujuannya
Polisi Disebar ke Sejumlah Lokasi di Pekanbaru Jelang Pencoblosan Pilkada, Ini Tujuannya

Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menyebar personel ke sejumlah lokasi, menjelang semakin dekatnya waktu pencoblosan Pilkada.

Baca Selengkapnya
Kemendagri Resmi Setop Distribusi Bansos hingga Pilkada Rampung, Daerah Alami Bencana Masih Bisa Menyalurkan
Kemendagri Resmi Setop Distribusi Bansos hingga Pilkada Rampung, Daerah Alami Bencana Masih Bisa Menyalurkan

Wamendagri Bima Arya Sugiarto menegaskan aturan tersebut dikecualikan kepada daerah yang mengalami bencana seperti NTT.

Baca Selengkapnya
Pemberian Bansos 10 Kg Beras Diperpanjang Sampai Juni 2024
Pemberian Bansos 10 Kg Beras Diperpanjang Sampai Juni 2024

Salah satu pertimbangan pemerintah memperpanjang penyaluran bansos beras agar memperkuat intervensi pemerintah dalam mengendalikan harga beras.

Baca Selengkapnya
Presiden Jokowi dan Dirut Bulog Serahkan Bantuan Pangan Di Sumatera Barat
Presiden Jokowi dan Dirut Bulog Serahkan Bantuan Pangan Di Sumatera Barat

Selain untuk meredam kenaikan harga, beras Bantuan Pangan ini juga dapat memberikan akses kepada keluarga penerima manfaat.

Baca Selengkapnya
Bersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024
Bersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024

Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.

Baca Selengkapnya
Aksi Bhabinkamtibmas dan Babinsa Bikin Adem Pilkada di Pekanbaru
Aksi Bhabinkamtibmas dan Babinsa Bikin Adem Pilkada di Pekanbaru

Duet Bhabinkamtibmas Kelurahan Umban Sari Aiptu Wahyu Hidayat bersama Babinsa Serda Ashari, bikin adem suasana Pilkada di Pekanbaru.

Baca Selengkapnya
Marak Baliho Kampanye di Jakarta, Heru Budi Tunggu Rekomendasi Bawaslu untuk Menindak
Marak Baliho Kampanye di Jakarta, Heru Budi Tunggu Rekomendasi Bawaslu untuk Menindak

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat melakukan tindak lanjut terhadap APK, apabila ada rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Baca Selengkapnya