Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PSBB Tak Berdampak Signifikan Tekan Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor

PSBB Tak Berdampak Signifikan Tekan Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor Bupati Ade Yasin. ©2019 Merdeka.com/Rasyid Ali

Merdeka.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor, telah memasuki hari kelima pada Minggu (19/4). Namun, Bupati Ade Yasin, tidak melihat dampak signifikan dari PSBB terhadap penyebaran Virus Corona (Covid-19).

Pasalnya, sebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor, sebagai daerah penyangga ibu kota, semakin meluas. Total, sudah 16 kecamatan masuk zona merah penyebaran Covid-19 di Bumi Tegar Beriman, setidaknya hingga Sabtu (18/4) pukul 19.00 WIB.

Ade menuturkan, terdapat 56 kasus positif Covid-19 di 16 kecamatan. Dari jumlah itu, 47 kasus masih ditangani. Sementara empat orang dinyatakan sembuh dan lima orang meninggal dunia. Jika warga tidak mematuhi PSBB, dia khawatir sebaran semakin meluas.

Orang lain juga bertanya?

Ade menjelaskan, 16 kecamatan yang dimaksud yakni Cibinong, Bojonggede, Citeureup, Babakanmadang, Gunungputri, Jonggol, Tajurhalang, Kemang, Ciampea, Ciomas, Gunungsindur, Ciseeng, Ciawi, Cileungsi, Parungpanjang dan Leuwisadeng.

Terlebih, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau mereka yang memiliki gejala mengarah ke Covid-19, telah tersebar di 37 kecamatan dengan jumlah 673 kasus. Dari jumlah itu, 415 masih dalam pengawasan, 243 selesai diawasi dan 15 lainnya meninggal dunia.

Ade pun tidak menampik jika masih banyak pabrik-pabrik maupun pertokoan masih beroperasi sejak PSBB berlangsung pada Rabu (16/4). Pengguna jalan juga tidak menggunakan masker dan mentaati aturan selama PSBB.

Namun, pada sisi lain, pihaknya tidak bisa memberi tindakan tegas. Karena, sanksi tidak diatur bagi pengguna jalan, kecuali hanya putar balik yang dianggapnya tidak bisa memberi efek jera.

"Kalau pabrik saya akan terapkan aturan Kementerian Kesehatan, bahwa bisa dijerat dengan denda dan kurungan pidana jika masih beroperasi. Karena pabrik sumber penyebaran juga. Terlebih saat ini ada Orang Tanpa Gejala (OTG) yang ternyata bisa membawa virus tanpa disadari," tegasnya, Minggu (19/4).

Dia juga mengimbau warga patuh pada anjuran pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19. Meski tidak ada sanksi yang benar-benar tegas, dia berharap, PSBB berguna untuk kesehatan masing-masing masyarakat.

"Setidaknya untuk diri sendiri. Bukan karena ada larangan atau pembatasan di sana sini. Karena penyebarannya terus meningkat, belum ada tanda stagnan apalagi menurun," tegasnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami dari Gempa 5,8 Magnitudo di Aceh
BMKG: Tidak Ada Potensi Tsunami dari Gempa 5,8 Magnitudo di Aceh

Aceh diguncang gempa 5,8 magnitudo pada Minggu siang.

Baca Selengkapnya
Kabupaten Bandung Diguncang 26 Kali Gempa Hari Ini
Kabupaten Bandung Diguncang 26 Kali Gempa Hari Ini

BMKG mencatat sebanyak 26 kali gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 5,0 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
BMKG: Isu akan Ada Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung Hoaks
BMKG: Isu akan Ada Gempa Susulan Lebih Besar di Bandung Hoaks

BMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo
Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo

Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar Status Gunung Slamet Meningkat, Ini Tanggapan BPBD Banyumas
Beredar Kabar Status Gunung Slamet Meningkat, Ini Tanggapan BPBD Banyumas

BPBD Bayumas memastikan kondisi Gunung Slamet masih aman.

Baca Selengkapnya
Gempa Sukabumi Karena Aktivitas Gunung Salak? Ini Penjelasan PVMBG
Gempa Sukabumi Karena Aktivitas Gunung Salak? Ini Penjelasan PVMBG

Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Banten, Warga Panik Berhamburan ke Luar Rumah
Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Banten, Warga Panik Berhamburan ke Luar Rumah

Rafik mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat kejadian tersebut. "Kerusakan belum ada laporan.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 5.5 Guncang Pangandaran, Getaran Terasa hingga Garut dan Bandung
Gempa Magnitudo 5.5 Guncang Pangandaran, Getaran Terasa hingga Garut dan Bandung

Gempa bermagnitudo 5.5 terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya