PSBB Transisi Bukan Berarti Bebas Berkegiatan Tanpa Pedulikan Protokol Kesehatan
Merdeka.com - DKI Jakarta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan status transisi hingga akhir Juni 2020 menuju new normal. Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen Pol Dr Chryshnanda Dwilaksana mengatakan pandemi covid-19 ini menjadi momentum untuk bangkit jelang new normal.
"Masa transisi dari PSBB ke new normal yang akan diberlakukan di DKI Jakarta dan beberapa daerah lain di Indonesia mulai pekan depan, harus disikapi dengan bijak. New normal yang kita hadapi bukan berarti kita bebas melakukan apapun," ujar Chryshnanda, Sabtu (6/6/2020).
Chryshnanda mengungkapkan, covid-19 di Indonesia masih fluktuatif berdasarkan data Gugus Tugas. Meski kasus positif corona melandai di sebagian daerah, namun ada daerah yang malah meningkat, seperti Jawa Timur.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
"Kalau memang belum sepenuhnya mampu dan mengalahkan covid-19, maka kita harus ekstra hati-hati. Kita ke depan harus bisa membangun budaya dan peradaban baru di era new normal, termasuk di sektor transportasi," kata Chryshnanda.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam bermedia sosial di masa covid-19. Chryshnanda meminta agar tidak sembarangan membagikan informasi yang belum jelas konfirmasinya.
"Contohnya, jika ada penumpang di angkutan sakit, kemudian dituding covid-19, maka bisa-bisa nama baik perusahaan otobus (PO) yang bersangkutan akan rusak karenanya. Dampaknya, orang tak mau naik kendaraan umum itu, padahal penyebab kematian atau sakit itu belum jelas," tutur Chryshnanda.
"Jika begitu, maka kebangkrutan dan PHK sudah di depan mata. Terus, bagaimana nasib mereka bersama keluarganya nanti. Semua harus dipikirkan dengan bijak," tegas Chryshnanda.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaAdapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnya