Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PSI heran Prabowo tak paham good debt dan bad debt

PSI heran Prabowo tak paham good debt dan bad debt Juru Bicara PSI Dedek Prayudi. ©2018 Istimewa

Merdeka.com - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bidang kepemudaan, Dedek Prayudi mengaku prihatin atas kekeliruan Prabowo Subianto. Dia menilai orasi Prabowo yang menyebutkan bahwa negeri ini hidup dari utang adalah pemahaman yang kurang tepat.

"Saya hanya terkejut melihat bagaimana politisi sekelas Pak Prabowo Subianto tidak memiliki pemahaman cukup soal menilai sehat tidaknya keuangan negara dilihat dari utang. Beliau juga mengambil contoh yang salah dengan menganalogikan peruntukan utang negara dengan ibu-ibu membeli sayur untuk dikonsumsi sehari-hari," katanya dalam keterangannya, Senin (9/7).

Dedek yang akrab disapa Uki ini menambahkan, utang dapat dikategorikan utang baik (good debt) dan utang tidak baik (bad debt). "Saya heran, Pak Prabowo Subianto yang dikenal suka membaca tidak paham perbedaan good debt dan bad debt," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Lebih lanjut, dia menjelaskan, good debt adalah pinjaman untuk membiayai hal-hal yang menggerakkan roda ekonomi lebih cepat dan besar lagi ke depannya.

"Misalnya pembangunan fasilitas dan sarana publik seperti pembangkit listrik, jalanan, bendungan maupun bandara yang manfaatnya dirasakan rakyat untuk menunjang produktivitas baik secara langsung maupun secara multiplier effect," terang Uki.

Uki juga menyinggung soal meningkatnya total nilai aset BUMN dan Produk Domestik Bruto Indonesia sebagai indikator naiknya produktivitas Indonesia.

"BUMN kita sebagai salah satu mesin produktivitas bangsa juga mengalami kenaikan nilai aset sekitar Rp 2.700 triliun (60%) dan PDB bangsa ini secara umum meningkat sekitar Rp 3.000 triliun sejak Jokowi dilantik hingga hari ini dan akan lebih cepat lagi nanti seiring rampungnya pengerjaan proyek-proyek infrastruktur," lanjut Uki.

Sedangkan utang buruk atau bad debt adalah utang untuk hal-hal konsumtif atau borrow money to spend money. Seperti membeli beras, sayur maupun bantuan tunai yang tak mendorong produktivitas bangsa.

"Ini justru cenderung membuat kita malas," lanjut Uki.

Uki memahami posisi Prabowo yang berada dalam gerbong oposisi. Namun begitu, pengawasan terhadap pemerintahan juga harus dilengkapi dengan data yang kuat.

"Betul, oposisi harus terus mengawasi dan mengoreksi pemerintah, tapi bukan menyinyiri dengan membuat analogi asal dikena-kenain supaya menang pemilu 2019," ketus mantan peneliti kebijakan United Nations Population Fund ini.

Reporter: Muhammad AliSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luhut: Profil Ekonomi Indonesia Terbaik Kedua di G20, tapi Masyarakat Tak Sadar dan Kritik Sana-Sini
Luhut: Profil Ekonomi Indonesia Terbaik Kedua di G20, tapi Masyarakat Tak Sadar dan Kritik Sana-Sini

Luhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.

Baca Selengkapnya
Prabowo Nilai Penerimaan Pajak RI Rendah: Orde Baru Pernah 14 Persen, Masak Kalah dari Malaysia
Prabowo Nilai Penerimaan Pajak RI Rendah: Orde Baru Pernah 14 Persen, Masak Kalah dari Malaysia

"Apa kita lebih bodoh dari orang Thailand, apa kita lebih bodoh atau kita lebih malas," kata Prabowo.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Kemenkeu Rasio Utang Prabowo-Gibran Seperti Pandemi Covid-19
Penjelasan Kemenkeu Rasio Utang Prabowo-Gibran Seperti Pandemi Covid-19

Prabowo mengakui manajemen utang perlu dilakukan dengan hati-hati.

Baca Selengkapnya
Debat Pilpres: Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala
Debat Pilpres: Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala

Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala

Baca Selengkapnya
AHY Kritik Pemerintah: Ekonomi Tumbuh Rendah, Utang Justru Meroket
AHY Kritik Pemerintah: Ekonomi Tumbuh Rendah, Utang Justru Meroket

AHY menilai sembilan tahun terakhir ekonomi alami sejumlah kemandekan dan kemunduran serius

Baca Selengkapnya
Naikkan Credit Rating, Prabowo Ingin Utang dengan Bunga Rendah
Naikkan Credit Rating, Prabowo Ingin Utang dengan Bunga Rendah

Pencapaian credit rating Indonesia saat ini masih relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Kritik Jokowi: Utang Swasta dan BUMN Hampir USD200 Miliar
Sekjen PDIP Kritik Jokowi: Utang Swasta dan BUMN Hampir USD200 Miliar

Menurut Hasto, jika kedua utang itu digabung, Indonesia ke depan berpotensi menghadapi masalah serius.

Baca Selengkapnya
Prabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya
Prabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya

Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.

Baca Selengkapnya
Prabowo Dinilai Bisa Lanjutkan Program Presiden Jokowi
Prabowo Dinilai Bisa Lanjutkan Program Presiden Jokowi

Probowo dianggap bisa melanjutkan program yang sudah dijalankan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Banyak Omon-Omon, Banyak Keliru!
Prabowo: Banyak Omon-Omon, Banyak Keliru!

Kata omon-omon menjadi hangat diperbincangkan usai diucapkan Prabowo

Baca Selengkapnya
VIDEO: PDIP Kritik Nota Keuangan Jokowi, Beban Gaji PNS Era Prabowo Naik Bansos Turun
VIDEO: PDIP Kritik Nota Keuangan Jokowi, Beban Gaji PNS Era Prabowo Naik Bansos Turun

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengkritik postur belanja negara era Prabowo Subianto yang disusun oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.403 Triliun, Bank Indonesia: Masih Tetap Terkendali
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.403 Triliun, Bank Indonesia: Masih Tetap Terkendali

Utang tersebut tumbuh sebesar 2,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 0,2 persen (yoy) pada triwulan I-2024.

Baca Selengkapnya