PSI sebut keluarga benteng pertama dari radikalisme
Merdeka.com - Juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Milly Ratudian mengecam aksi teroris yang melibatkan ibu dan anak-anak. Bahkan, dia mempertanyakan, sikap orang tua yang memutuskan melibatkan anak dalam aksinya.
"Ibu macam apa yang tega menyakiti anaknya? Apalagi membuat anak-anak ikut terbunuh dalam aksi mengerikan itu," katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/5).
Dia mengingatkan, pentingnya menjauhkan orang-orang terdekat dan keluarga dari radikalisme. Caranya dengan menjalin komunikasi yang baik. Maka, keluarga bisa menjadi benteng pertama menangkal paham radikalisme.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik dalam hubungan? Menghindari atau menumpuk konflik hanya akan menciptakan masalah yang bisa meledak sewaktu-waktu.
-
Bagaimana cara terbaik menyelesaikan masalah dalam hubungan keluarga? Namun, perlu diingat bahwa komunikasi terbuka dan jujur tetap menjadi cara terbaik untuk menyelesaikan masalah dalam hubungan keluarga.
-
Bagaimana cara orangtua menyelesaikan konflik? Cara orangtua dalam menyelesaikan perbedaan pendapat ini dapat memengaruhi anak seumur hidup.
-
Bagaimana pasangan yang tepat mengatasi konflik? Mereka tidak menghindar dari masalah, melainkan berupaya mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak tanpa menimbulkan drama yang berlebihan.
-
Bagaimana mengatasi konflik dalam hubungan? Pasangan yang memiliki hubungan yang sehat akan mau untuk menyelesaikan permasalahan dengan tenang dan saling menghormati.
-
Bagaimana cara menyelesaikan konflik antara orangtua dan anak? Dhani menyarankan agar dalam situasi emosional, baik orangtua maupun anak mengambil jeda terlebih dahulu sebelum melanjutkan diskusi. Hal ini memungkinkan keduanya untuk menenangkan diri dan kembali ke pembicaraan dengan pikiran yang lebih jernih.
Agar keluarga dapat menjadi benteng pertama dari radikalisme, kata Milly, kualitas hubungan dalam keluarga menjadi sangat penting. Kualitas hubungan dapat dijaga dengan memelihara interaksi yang baik. Berikut cara memelihara interaksi yang baik dalam keluarga.
"Ada hal-hal yang tidak bisa digantikan jika hanya berkomunikasi via suara atau digital. Tatapan mata dan ekspresi yang menunjukkan perasaan sebenarnya bisa dirasakan ketika bertemu langsung. Sehingga ketika salah satu anggota keluarga terlihat mulai berbeda dapat langsung dideteksi," ujar Milly yang juga salah satu inisiator Gerakan Indonesia Berkebun ini.
Kemudian, dia menambahkan, biasakan untuk saling mengapresiasi dan mengungkapkan perasaan. Mengenalkan emosi dan perasaan sejak dini sangat penting. Anak yang sejak kecil sudah diperkenalkan terhadap berbagai emosi akan lebih mudah mengungkapkan perasaan. Jangan pernah mengabaikan ungkapan perasaan karena akan menjadi salah satu faktor yang menghalangi komunikasi.
Selain itu, lanjut Milly, menyampaikan kritik dengan bahasa yang baik, tanpa bertujuan menjatuhkan. Hal terpenting adalah menyampaikan kritik langsung ke orangnya, bukan sengaja mengumbar di depan orang banyak.
Dia menambahkan, menyelesaikan masalah antar anggota keluarga dengan resolusi konflik. Resolusi konflik adalah keterampilan berperilaku yang tepat ketika menghadapi perselisihan. Kedua pihak ditengahi oleh mediator, bersama-sama mencari kesepakatan dari permasalahan yang ada.
"Resolusi konflik di keluarga menjadi bekal menghadapi konflik di luar. Mengalami konflik, belajar mengakui kesalahan, belajar menerima kritik, belajar bertanggung jawab, dan tidak lari dari masalah merupakan kemampuan yang sangat penting," ujar ibu dua anak ini.
Terakhir, memahami bahwa setiap orang berbeda karakter. Memahami perbedaan karakter membuat kita paham bahwa tidak semua yang kita pikirkan dan rasakan itu sama dengan yang orang lain rasakan. Kita akan toleran, tidak memaksakan kehendak.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadinya konflik antara orangtua dan anak perlu diselesaikan dengan tepat agar tidak berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaMengatasi pertengkaran antar saudara bisa dilakukan dengan penerapan positive parenting oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaKonflik adalah suatu proses sosial yang terjadi ketika ada perbedaan pandangan atau kepentingan antara dua pihak atau lebih.
Baca SelengkapnyaAnak ke 2 dalam keluarga memiliki karakteristik cukup unik. Ini fakta anak ke 2 dalam percintaan.
Baca SelengkapnyaSaat ini BNPT memiliki berbagai program yang fokus membentuk kekuatan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKeluarga adalah lembaga sosial terkecil yang berperan penting.
Baca SelengkapnyaAnak tengah sering kali dianggap sebagai penyeimbang dalam keluarga.
Baca SelengkapnyaCara mengatasi masalah rumah tangga secara Islami melibatkan beberapa prinsip dan strategi yang dapat membantu memperbaiki hubungan suami-istri.
Baca SelengkapnyaKomunikasi adalah salah satu faktor penting dalam menjaga keharmonisan dan yang mampu mempererat ikatan batin antar anggota keluarga.
Baca SelengkapnyaKonflik pribadi dapat terjadi dalam berbagai macam konteks masalah.
Baca SelengkapnyaTidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengelola emosi dalam hubungan suami istri.
Baca Selengkapnya