PSI Soal Jokowi Rehabilitasi Hutan Mangrove: Ini Solusi Progresif Atasi Krisis Iklim
Merdeka.com - Plt Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha mengapresiasi langkah Presiden Jokowi merehabilitasi 600 ribu hektar hutan mangrove sampai 2024.
"PSI sangat mendukung Presiden Jokowi yang merehabilitasi hutan mangrove. Menurut hasil riset Direktorat Lingkungan Hidup DPP PSI, peranan Indonesia dalam memerangi krisis iklim dunia adalah dalam pengelolaan hutan, khususnya hutan mangrove," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/10).
Mendekati COP 26 di Glasgow yang merupakan waktunya para pemimpin dunia mencari solusi krisis iklim, Giring berharap, Presiden Jokowi membawa solusi krisis iklim khas Indonesia ini. Sehingga dapat menjadi pembeda Indonesia dengan negara lain.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Bagaimana Indonesia mendorong perubahan iklim? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,“ ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk mengatasi perubahan iklim? Kegiatan yang diselenggarakan MASINDO ini menjadi momentum untuk mengajak para pemangku kepentingan di sektor kesehatan, lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya, bersama-sama masyarakat menerapkan kesadaran risiko dan aksi nyata dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Bagaimana cara mengatasi pemanasan global? Untuk mengatasi pemanasan global, tentu saja anda harus mengurangi penggunaan gas-gas kimia yang bisa merusak lapisan ozon dan atmosfer seperti gas freon yang ada pada AC atau pendingin udara.
"Indonesia ini dari dulu terkenal akan kesuburannya dan akan hutannya. Jadi Presiden Jokowi bisa juga menawarkan solusi ini pada saat COP 26 di Glasgow nanti. Pembeda Indonesia dengan seluruh dunia adalah Indonesia memiliki tanah yang subur dan hutan hujan tropis serta hutan mangrove yang mampu menyerap karbon lebih banyak dari hutan lain di dunia," jelasnya.
Menurutnya, PSI saat ini sangat fokus mencari solusi untuk krisis iklim dunia. Hal ini dilakukan karena PSI ingin memastikan bumi yang diwariskan pada generasi muda nanti adalah tempat tinggal yang layak untuk dihuni, bukan bumi yang penuh bencana banjir dan kekeringan.
"Kita sebagai anak muda harus berjuang untuk memerangi krisis iklim, karena Indonesia adalah negara kepulauan, jika terjadi kenaikan muka air laut akibat perubahan iklim, maka pantai utara Jawa bisa tenggelam. Tepat langkah Presiden Jokowi karena mangrove kan selain bisa menyerap karbon juga punya jasa untuk menahan abrasi," tambah Giring.
Salah satu kelebihan lain dari mangrove adalah potensi blue carbon, di mana nantinya Indonesia bisa menjual karbon sebagai langkah untuk shifting dari ekonomi ekstraktif ke ekonomi karbon.
"Hasil penelitian Direktorat Lingkungan Hidup DPP PSI, yang juga penting adalah potensi blue carbon. Indonesia ini negara dengan potensi blue carbon terbesar di dunia. Jadi jika semua daerah di Indonesia mulai merehabilitasi hutan mangrove, kita nanti akan bisa menjual karbonnya. Ini bisa membantu Indonesia bangkit juga secara ekonomi pasca-pandemi Covid-19," ungkap Giring.
Dia juga menyebutkan, sejak 2020, dirinya sudah menyerukan kepada pengurus dan kader PSI di seluruh Indonesia untuk menanam dan merawat pohon.
"Kami berharap usaha kami menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, terutama para anak muda, karena krisis iklim ini di depan mata. Ibu kota Jakarta, misalnya, sedang dalam ancaman tenggelam. Kalau kita tidak bergerak sekarang, itu akan terlambat," pungkasnya.
Presiden Joko Widodo menargetkan pemerintah dapat merehabilitasi 600 ribu hektare hutan mangrove di Indonesia hingga 2024.
"Target kita 3 tahun ke depan akan kita perbaiki, kita rehabilitasi sebanyak 600 ribu hektare," kata Jokowi di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, Selasa kemarin.
Jokowi menyampaikan hal tersebut seusai menanam mangrove bersama sejumlah duta besar negara sahabat di Tana Tidung.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menghadiri ISF 2023.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan perubahan iklim menjadi masalah pemerintah di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaUpaya memitigasi dampak perubahan iklim yang dilakukan akan sia-sia tanpa adanya dukungan investasi maupun pendanaan murah dari negara-negara maju.
Baca SelengkapnyaMitigasi perubahan iklim melalui transisi energi tak akan bisa tercapai jika negara dunia didorong dalam konteks ekonomi.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menghadiri COP28 menggantikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia telah berhasil menurunkan emisi sebesar 91,5 juta ton
Baca SelengkapnyaJokowi juga akan menghadiri presidensi event terkait transformasi food system, KTT G-77, serta melakukan beberapa pertemuan bilateral.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga kelestarian bumi.
Baca SelengkapnyaJokowi menjabarkan sejumlah upaya yang telah dilakukan Indonesia guna menurunkan emisi karbon
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, untuk menghadapi krisis global dibutuhkan kekompakan dan solidaritas antarnegara.
Baca Selengkapnya