Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PSK Kembali Marak, Gunung Kemukus Akan Dijadikan Wisata Keluarga

PSK Kembali Marak, Gunung Kemukus Akan Dijadikan Wisata Keluarga gunung kemukus. istimewa

Merdeka.com - Sejak Oktober 2017 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen telah menyatakan bahwa kawasan wisata ziarah Gunung Kemukus bebas dari prostitusi, karaoke dan warung-warung remang-remang. Aktivitas prostitusi di kawasan tersebut mengkhawatirkan, apalagi saat itu 18 pekerja seks komersial (PSK) terindikasi mengidap HIV/AIDS.

Seiring berjalannya waktu kondisi lingkungan ziarah kembali seperti semula. Sejumlah PSK kembali menghuni rumah-rumah warga di sana. Meskipun sudah berulangkali ditertibkan, namun puluhan PSK tetap kembali.

"Kita sudah berulangkali menertibkan, tetapi saat kita razia mereka menghilang. Kita sudah mendata, yang bekerja di sana itu kebanyakan pendatang. Yang orang asli Sragen itu cuma 20 persen," ujar Bupati Sragen Kusdinar Yuni Untung Sukowati, saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat (3/4).

Ke depan, Yuni berencana untuk menata Gunung Kemukus menjadi tempat wisata keluarga. Wisata tersebut akan terintegrasi dengan dua destinasi wisata lainnya. Yakni Waduk Kedungombo dan Museum Purbakala Sangiran. Kebetulan ketiga lokasi wisata tersebut letaknya saling berdekatan.

"Kita sudah buat DED (detail engineering design)-nya untuk bisa membuat Gunung Kemukus menjadi wisata keluarga. Kemarin saya nyuwun (minta) juga kepada pemerintah pusat. Karena itu menjadi satu kesatuan pariwisata nasional sebenarnya. Sangiran, Kedungombo dan Gunung Kemukus itu menjadi satu kesatuan," katanya.

Yuni menyampaikan, Pemkab Sragen pernah mengajukan anggaran baik ke pusat maupun ke pemerintah provinsi. Namun DED yang diajukan tersebut dinilai kurang menyeluruh, sehingga belum disetujui. DED yang dikehendaki, lanjut Yuni, harus merupakan kesatuan antara ketiga lokasi wisata tersebut, dan bukan perbaikan satu persatu.

"Mereka menanyakan, kenapa tidak integrated saja satu paket. Akhirnya tahun ini kita buat DED-nya. Targetnya tahun 2020 barang kali kita bisa peroleh dananya dari pemerintah. Kemarin pak Ganjar (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo) juga sudah memberikan lampu hijau," jelasnya.

Yuni merasa risih dengan pemberitaan negatif terkait Gunung Kemukus. Apalagi setiap membuka berita tentang Sragen di internet, yang muncul hanya tentang Gunung Kemukus. Terkait anggaran untuk memperbaiki fasilitas ketiga obyek wisata itu, terutama Gunung Kemukus, Yuni belum bisa memastikannya. Namun ia memperkirakan, dibutuhkan anggaran yang cukup besar.

Sedangkan untuk wisata keluarga yang dimaksud, Yuni menjelaskan, bisa saja di sekitar sungai di Gunung Kemukus dibikin taman dengan dilengkapi tempat duduk dan area bermain anak yang bisa diakses oleh masyarakat. Bisa juga dibuat zona untuk ruang pameran dan lainnya.

"Petilasan untuk makam harus tetap dilestarikan. Kita membuat paradigma barulah. Pengajian diadakan di sana, pusat kegiatan diadakan di sana, hari jadi Sragen barang kali nanti ditaruh di sana. Lama-lama bisa mengikis itu, dan itu butuh dana yang tidak sedikit," tandasnya.

Lebih lanjut Yuni menyampaikan, berdasarkan pendataan yang dilakukan, status tanah di lokasi tersebut banyak yang sudah menjadi hak milik para penghuni. Kondisi tersebut menjadi penghambat Pemkab Sragen untuk penataan kawasan.

Meski dilakukan penataan, Yuni memastikan tidak akan mengikis kearifan lokal, yakni ritual kepada leluhur di sana. Hanya saja bentuk ritual yang selama ini menyimpang harus dirubah.

"Ruhnya tidak boleh hilang, kearifan lokalnya harus kita uri-uri (dilestarikan), bentuk ritualnya yang harus dirubah. Omah-omah sing ono kamar-kamar sempit kono kae ndang dibongkari kabeh," tegasnya.

Yuni menambahkan, upaya terakhir telah dilakukan yakni dengan penertiban para PSK. Setelah dibawa ke Pemkab, mereka diberikan berbagai pelatihan kerja. Setelah selesai mereka kemudian dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Dengan harapan, mereka akan bekerja di rumah dan tak kembali lagi ke Gunung Kemukus.

"Pada saat mas Wabup (Wakil Bupati) ke sana menggerebek itu, kita pindahkan. Kita berikan pelatihan dan kita pulangkan ke rumah masing-masing," katanya.

Memang untuk kesekian kalinya, Pemkab Sragen menertibkan apa yang mereka sebut prostitusi berkedok wisata ziarah di Gunung Kemukus yang terletak di Dusun Gunungsari, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang. Namun upaya tersebut seperti sia-sia. Para PSK selalu kembali dan melakukan kegiatan yang sama.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta Puncak Bogor Kembali Dipadati PKL Liar Usai Ditertibkan, Dagang hingga Lewati Garis Marka Jalan
Fakta Puncak Bogor Kembali Dipadati PKL Liar Usai Ditertibkan, Dagang hingga Lewati Garis Marka Jalan

Para penjual makanan ini berjualan menggunakan sepeda motor dan mobil di beberapa titik kawasan puncak. Tak sedikit di antaranya sampai melewati marka jalan

Baca Selengkapnya
Jajakan Diri di Kalimalang, 9 PSK dari Umur 19 sampai 40 Tahun Terjaring
Jajakan Diri di Kalimalang, 9 PSK dari Umur 19 sampai 40 Tahun Terjaring

Selanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kemarau Panjang Surutkan Banjir Puluhan Tahun di Kampung Apung Jakarta, Makam-Makam Tua Bermunculan
FOTO: Kemarau Panjang Surutkan Banjir Puluhan Tahun di Kampung Apung Jakarta, Makam-Makam Tua Bermunculan

Mengeringnya wilayah Kampung Apung turut memunculkan kembali makam-makam tua yang telah lama tenggelam.

Baca Selengkapnya
Marak PSK Mangkal di Bekas Lokalisasi Gunung Sampan Situbondo Bukan Warga Lokal, Ini Sosoknya
Marak PSK Mangkal di Bekas Lokalisasi Gunung Sampan Situbondo Bukan Warga Lokal, Ini Sosoknya

Tujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.

Baca Selengkapnya
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau
Menilik Desa Sekar Gumiwang yang Berada di Tengah Waduk Gajah Mungkur, Sempat Muncul saat Musim Kemarau

Di musim kemarau tahun 2023 lalu, desa tersebut kembali muncul ke permukaan.

Baca Selengkapnya
Menteri Jokowi Ini Lelang Jam Tangan Demi Jaga Gunung Bebas dari Sampah
Menteri Jokowi Ini Lelang Jam Tangan Demi Jaga Gunung Bebas dari Sampah

Sepanjang 2022, ada 5,1 juta wisatawan domestik dan 189 ribu wisatawan mancanegara yang melakukan pendakian gunung dan wisata alam di kawasan konservasi.

Baca Selengkapnya
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB
TNI Tegas Tidak Rekomendasikan Pesawat Terbang ke Sugapa Papua di Tengah Teror KKB

Imbauan itu sebagai bentuk antisipasi penembakan yang dilakukan KKB

Baca Selengkapnya
FOTO: Kericuhan Ratusan PKL dengan Satpol PP Pecah, Aksi Dorong-Dorong hingga Pembakaran Bikin Lumpuh Jalan Raya Puncak Bogor
FOTO: Kericuhan Ratusan PKL dengan Satpol PP Pecah, Aksi Dorong-Dorong hingga Pembakaran Bikin Lumpuh Jalan Raya Puncak Bogor

Kericuhan yang diwarnai aksi pembakaran ban dan kayu sempat berlangsung mencekam.

Baca Selengkapnya
KKB Kembali Berulah, 1 Gedung SMP di Sinak Papua Dibakar
KKB Kembali Berulah, 1 Gedung SMP di Sinak Papua Dibakar

Pembakaran ini dilakukan saat sekolah tidak ada kegiatan belajar mengajar pada Jumat ini hari.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB
Kondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB

Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Pendakian Semeru Usai Dibuka Lagi Setelah Lima Tahun Ditutup
Kondisi Terkini Pendakian Semeru Usai Dibuka Lagi Setelah Lima Tahun Ditutup

Para pecinta alam terutama pendaki menyambut dengan penuh antusiasme atas pembukaan kembali pendakian Gunung Semeru ini.

Baca Selengkapnya
Situasi di Pegunungan Bintang Kembali Normal Pasca-Penembakan dan Pembakaran yang Dilakukan KKB
Situasi di Pegunungan Bintang Kembali Normal Pasca-Penembakan dan Pembakaran yang Dilakukan KKB

Aparat keamanan menyatakan tidak ada warga yang mengungsi.

Baca Selengkapnya