PSSI hentikan sementara Liga 1 2018
Merdeka.com - Ketua PSSI, Edy Rahmayadi mengatakan, bakal menghentikan sementara kompetisi Liga 1 2018 dalam jangka waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini buntut dari tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila, Minggu (23/9).
"PSSI menghentikan sementara Liga 1 senior di 18 klub sampai batas waktu yang belum ditentukan," kata Edy pada konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (25/9).
"PSSI akan berkoordinasi dengan pihak AFC dan FIFA, dan juga pihak terkait lainnya, seperti BOPI (Badan Olahraga Profesional) dan Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga)," tutur Edy dikutip dari bola.com.
-
Siapa yang di PHK oleh PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Siapa pendiri PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
-
Kenapa PSSI melakukan PHK massal? 'Kami sedang menjalani transformasi. Hal ini tidak hanya melibatkan perubahan dari luar, tetapi juga harus diterapkan dalam organisasi itu sendiri,' kata Arya. 'Kami melakukan evaluasi dan kemudian melaksanakan pemutusan hubungan kerja,' tambahnya.
-
Apa yang ingin dilakukan PSSI? PSSI terus melanjutkan program naturalisasi mereka, dengan fokus mencari pemain-pemain keturunan Indonesia yang berpotensi membela Skuad Garuda.
Sebelumnya, BOPI dan Kemenpora meminta kepada PSSI untuk menghentikan Liga 1 2018 selama dua pekan, menyusul insiden tewasnya suporter Persija tersebut.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemepora) juga telah mengambil keputusan. "Badan olahraga profesional sudah melakukan pertemuan, pemerintah meminta liga sepak bola ini dihentikan sementara selama dua minggu. Hentikan, sebagai bentuk penghormatan kita kepada korban, kepada keluarga korban," kata Menpora Imam Nahrawi di Kemenpora, Jakarta, Selasa (25/9).
Dalam masa pemberhentian sementara ini, Imam meminta pihak operator dan juga Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk segera melakukan beberapa upaya. Terutama terkait dengan sanksi dan juga penegakan regulasi.
"Tidak hanya sanksi-sanksi berbentuk dana, tapi sanksi yang lain harus ditegakkan kepada siapa pun. Tegas, berani dan tegakan regulasi sebaik mungkin. Tidak hanya sanksi-sanksi berbentuk dana tetapi sanksi yang lain harus ditegakkan kepada siapapun," ungkapnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pemain PSM Makassar mengalami tindakan rasisme yaitu Yance Sayuri, Yuran Fernandes dan Erwin Gutawa.
Baca SelengkapnyaErick Thohir meminta PT Liga Indonesia Bersatu (LIB) bertanggung jawab dan melakukan evaluasi total.Dia juga meminta PT LIB untuk segera mengusut.
Baca SelengkapnyaPSIS berencana melakukan banding karena hukumannya dinilai terlalu berat
Baca SelengkapnyaErick Thohir menegaskan sepak bola Indonesia dalam pantauan FIFA
Baca SelengkapnyaKronologi lengkap kericuhan antarsuporter Persik vs Arema FC.
Baca SelengkapnyaPT LIB menerima perwakilan dari Persib Bandung di kantor mereka di Jakarta, Jumat (27/9/2024).
Baca SelengkapnyaPSSI mengecam aksi diskriminasi. Untuk itu, akan ada larangan bagi suporter yang melakukan diskriminasi dan anarkis.
Baca SelengkapnyaErick Thohir: VAR Mulai Diterapkan pada Babak Championship BRI Liga 1 Musim ini
Baca SelengkapnyaPihak manajemen resmi memberhentikan Chairul Basalamah dan Arizal Perdana Putra dari posisi mereka, mengikuti permintaan yang disampaikan oleh para pendukung.
Baca SelengkapnyaGelar Piala Presiden 2024, Erick Thohir Tak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang
Baca SelengkapnyaMedia Vietnam, Soha, juga mengulas kontroversi yang melibatkan PSM Makassar, yang menggunakan 12 pemain dalam pertandingan melawan Barito Putera.
Baca SelengkapnyaPertandingan antara Persik dan PSIS yang berlangsung di Stadion Brawijaya tidak menarik banyak penonton.
Baca Selengkapnya