PT Brahma tak beri uang tebusan untuk pembebasan 10 WNI
Merdeka.com - 10 WNI yang disandera telah dilepas kelompok Abu Sayyaf. Pemerintah menegaskan pembebasan awak kapal Tugboat Brahma 12 tanpa menggunakan uang tebusan. Hal ini disambut gembira PT Brahma International, perusahaan 10 WNI ini bekerja.
Selaras dengan apa yang disampiakan pemerintah, Yan Arief selaku legal dari PT Brahma International menyatakan, tidak ada penyerahan uang tebusan dalam proses pembebasan tersebut. Dia menegaskan, semua ini berkat hasil negosiasi pemerintah Indonesia dengan pihak Filipina.
"Semua ini kita serahkan kepada negosiator. Jadi tidak ada penyerahan uang dari PT Brahma International," ujar Arief di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Senin (2/5).
-
Siapa yang dibebaskan oleh militer Israel? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Siapa yang disebut terselamatkan? Jadi, demikianlah deretan potret dan kabar terbaru Nadya Arifta yang disebut netizen terselamatkan.
-
Apa yang diselamatkan oleh para perwira TNI? Semua kembali ke staf dengan membawa uang untuk pasukan-pasukan dan dinas-dinas untuk melaksanakan secara resmi timbang terima uang itu.
-
Siapa yang mendapat bantuan? Baik Nurohmad dan Adi Sukam benar-benar merasakan adanya program ini.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Bagaimana Syaikh Abu al-Abbas al-Mursi menundukkan lautan? Ia mengulangi perkataan as-Syadzili: 'Wahai lautan, jika engkau diperintahkan untuk mendengar dan menaatiku, maka segala anugerah adalah milik Allah. Namun, jika tidak, maka segala ketetapan adalah milik Allah.' Kemudian, 'keajaiban' yang disampaikan oleh as-Syadzili pun terjadi, al-Mursi mendengar 'jawaban' dari lautan: 'Taat! Taat!'
"Ya ini berkat diplomasi pemerintah, bantuan dari pemerintah sehingga para awak kapal bisa dibebaskan," lanjutnya.
Seperti diketahui, 10 WNI awak kapal PT Brahma 12 disandera kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina hampir sebulan lebih. Segala upaya pembebasan telah dilakukan pemerintah Filipina dan Indonesia serta perusahaan kapal.
Kendati 10 awak kapal Tugboat Brahma 12 ini berhasil bebas, masih ada empat WNI yang ditawan kelompok Abu Sayyaf. Selain itu, kelompok teroris beranggotakan 400 personel ini masih menyandera tujuh sandera lainnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pangdam Cenderawasih menegaskan isu membayar Rp20 miliar kepada KKB untuk membebaskan pilot warga Selandia Baru itu tidak benar.
Baca SelengkapnyaEgianus Kagoya, pemimpin KKB Papua, mengklaim tidak pernah menuntut Rp5 miliar sebagai tebusan untuk pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Marthenz..
Baca SelengkapnyaPimpinan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) atau KKB Papua mengungkapkan syarat pembebasan pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaKapten Phillip sudah diterbangkan ke Jakarta pada Sabtu (21/9) malam. Kondisinya sehat meski sudah disandera sejak Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, pembebasan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Marthens dari penyanderaan KKB di Papua
Baca SelengkapnyaDia pun menilai, penyelesaian polemik Pilot Susi Air dengan KKB berjalan tanpa kekerasan karena kerja sama semua pihak.
Baca SelengkapnyaKKP menyerahkan dua kapal ikan barang milik negara yang berasal dari barang rampasan ke nelayan Banyuwangi.
Baca Selengkapnya"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. hoaks itu," tegas Panglima TNI
Baca SelengkapnyaPanglima TNI menyatakan tidak akan memakai operasi militer dalam pembebasan Pilot Susi Air.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air akhirnya dibebaskan OPM pada Sabtu (21/9).
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri membenarkan pernyataan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
Baca Selengkapnya