PT DI ekspor ekor dan badan helikopter ke Prancis
Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) kembali mengekspor tailboom (ekor) ke-50 dan fuselage (badan) terasembeli yang ke-6 untuk Airbus Helikopter, Prancis. Pengiriman fuselage dan tailboom helikopter H225/H225M dari PTDI ini, upper dan lower fuselage helikopter H225/H225M telah terintegrasi. H225/H225M sendiri merupakan penamaaan terbaru dari EC225 untuk versi sipil dan EC725 untuk versi militer.
Acara penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama PTDI Budi Santoso kepada Presiden Airbus Helicopters Indonesia M Ludovic Boistot di Hanggar Assembly EC725/MK 11 Kawasan Produksi IV, Rabu (15/3).
Budi Santoso mengatakan, pengiriman fuselage dan tailboom helikopter H225/H225M dari PTDI untuk Airbus Helikopter, Prancis ini merupakan kerja sama PTDI dengan Airbus Helikopter dalam pengembangan kedirgantaraan yang kuat dan berkelanjutan di Indonesia. PT DI sebagai global supply chain tailboom dan fuselage untuk Airbus Helikopter.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Dimana pesawat-pesawat pensiun didaur ulang? Gregory telah menjalankan usaha daur ulang pesawat selama 20 tahun di Bandar Udara Cotswolds, lapangan terbang swasta yang pernah dimiliki Kementerian Pertahanan Inggris hingga 1993.
-
Apa nama pesawat angkut pertama Indonesia? Pesawat DC-3 Dakota kemudian diberi nama 'Seulawah'.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Siapa yang menampilkan atraksi dirgantara? Nanti akan ada atraksi udara anggota TNI AU yang menyertai sepanjang pagelaran Gandrung Sewu.
"Kami senang telah menjadi mitra terpercaya dan pemasok kepada Airbus Helikopter untuk bagian tailboom dan fuselage," ujar Budi kepada wartawan di sela acara.
Menurut Budi, keberhasilan kerja sama industri antara PT DI dan Airbus Helikopter ini dimulai lebih dari empat dekade yang lalu, dengan jumlah helikopter yang telah dikirimkan mencapai 40 helikopter. PTDI menjadi pemasok utama (single source) untuk tailboom dan pemasok fuselage helikopter EC725/H225M di dunia selain Spanyol.
"PT DI telah sanggup mengerjakan pesanan fuselage dalam jangka waktu 10 minggu. Sehingga dalam jangka waktu 2,5 bulan, PTDI mampu mengirimkan 1 fuselage terintegrasi ke Prancis. Sedangkan untuk tallboom dapat dikerjakan setiap 3 minggu sekali," katanya.
Budi mengungkapkan, nilai kerja sama pembuatan dua unit tailboom senilai USD 88.000 atau USD 44.000 per unitnya dan 1 (satu) unit fuselage senilai USD 385.000. Helikopter H225/H225M yang sebelumnya dikenal dengan nama EC225/EC725 merupakan helikopter generasi baru dari helikopter NAS332 Super Puma.
Berdasarkan kontrak, PTDI akan memasok 125 fuselage dan 125 tailboom untuk helikopter H225/H225M dalam jangka waktu antara 10-16 tahun. Sebelum mampu menyerahkan badan helikopter H225/H225M secara terasembli, PTDI sudah menyerahkan 49 unit tallboom dan 5 unit fuselage
"Hubungan manufaktur yang kuat ini telah memperlihatkan perkembangannya yang besat dalam hal industrialisasi produksi komponen penting di Indonesia. Kami akan melakukan kerja sama untuk pembuatan 12S Shipsets di program MK2 yang seluruhnya dikerjakan oleh karyawan PT DI," katanya.
PT DI pasok Tailboom dan Fuselage ©2017 Merdeka.comBudi menyebut, proses awal ketika raw material dibentuk menjadi single part di Divisi Detail Part Manufacture Direktorat Produksi dimulai dari Kawasan Produksi II PT DI. Setelah itu masih dikawasan yang sama juga dibuat komponen bagian Machining yang kedua, proses tersebut akan di assembly di hanggar final assembly helikopter H225/H225M Kawasan Produksi IV PTDI.
Manager Program MK II Airbus Helicopter Yulianto Soekarno menambahkan bahwa dari fasllitas produksi KP II, mulai dari pengerjaan, ada komponen dari sheet metal dan ada komponen dari machining. Kedua komponen tersebut masuk di KP IV untuk dirakit menjadi fuselage dan tailboom kemudian masuk proses pengepakan.
"PTDI mampu bukan hanya merakit saja karena PTDI mampu membuat dari raw material sampai barang jadi," katanya.
Fuselage selanjutnya dikirimkan ke pabrik Airbus Helicopter di Prancis melalui proses shipping dengan waktu pengiriman selama lima minggu. Proses persiapan pengiriman dilakukan dengan cara membungkus bagian fuselage helikopter dengan menggunakan alumunium foil yang telah direkatkan menggunakan sealer yang kemudian dimasukkan ke dalam kontainer, hal ini pun dilakukan untuk mencegah korosi air laut selama proses pengiriman.
Karyawan PTDI yang menangani pengerjaan komponen H225/H225M ini terdiri dari 220 orang dengan Iatar pendidikan, 51, D3 dan SMK dan 80 persennya adalah tenaga-tenaga muda. Pihak Airbus Helicopter juga telah menempatkan personelnya di PTDI Bandung sejak program pengembangan ini dimulai.
Setelah tiba, fuselage akan diintegrasikan serta dilengkapi dengan engine dan sistem terbang. Helikopter tersebut akan dikirimkan untuk pelanggan di Iebih dari 15 negara di dunia. PT DI pun berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk demi kepuasan konsumen dl pasar global.
"Hal inl membuktikan produk made in Indonesia khususnya PTDI telah mendunia dan telah menjadi global supply chain tailboom dan fuselage untuk Airbus Helikopter," pungkasnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Helikopter S-70M Black Hawk dirancang dengan kemampuan beroperasi dalam kondisi cuaca ekstrem baik siang maupun malam serta menjalankan berbagai misi.
Baca SelengkapnyaIndonesia memastikan membeli Rafale dan Mirage 2000-5
Baca SelengkapnyaPrabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca SelengkapnyaKapal Landing Dock Philippines mengakomodasi kebutuhan Departemen Pertahanan Nasional Filipina.
Baca SelengkapnyaPembelian helikopter ini diharapkan mampu memperkuat pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaUnit baru Falcon 8X itu menggantikan Falcon 7X dan Falcon 8X yang sebelumnya dipinjamkan Dassault untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu alutsista Indonesia paling laku yaitu Anoa 6x6 yang dibuat PT Pindad. Anoa 6x6 ini dipesan Malaysia, Pakistan, Timor Leste dan lainnya.
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaF-15EX adalah versi jet tempur paling canggih dan hanya digunakan oleh lebih dari setengah lusin negara secara global.
Baca SelengkapnyaKehadiran delapan helikopter H255M memperkuat Skadron Udara 8 Wing 4 Pangkalan Udara Atang Sendjaja Bogor.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaH225M dikenal sebagai helikopter yang aman, andal, kuat, dan serbaguna yang mampu melaksanakan berbagai misi.
Baca Selengkapnya