PT JSN Gandeng UGM Teliti Kondisi Tol Kartasura-Karanganyar
Merdeka.com - PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) sebagai pengelola ruas tol Solo-Ngawi menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, untuk melakukan kajian dan penelitian kondisi bangunan perlintasan jalan tol Segmen Kartasura-Karanganyar. Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan yang dimulai sejak awal Juli 2021 hingga September 2021.
"Kita meneliti lebih jauh kondisi struktur bangunan perlintasan jembatan, overpass dan underpass, serta perkerasan di Jalan Tol Solo-Ngawi khususnya Segmen Kartasura-Karanganyar," ujar Direktur Utama PT JSN Arie Irianto, Rabu (25/8).
Ia berharap penelitian tersebut bermanfaat untuk proses mitigasi dan pembaruan pengetahuan serta temuan baru terhadap konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol.
-
Bagaimana pembangunan Tol Jogja-Solo di Ring Road Utara? Di kawasan Ring Road Utara Yogyakarta, jalan tol itu rencananya dibuat melayang.
-
Apa tujuan Tol Jogja-Solo? Selain memberikan kenyamanan serta efisiensi dalam perjalanan, jalan tol itu juga memanjakan pengendara dengan keindahan pemandangan yang memukau di sepanjang perjalanan.
-
Bagaimana Tol Jogja-Solo diantisipasi? Langkah antisipasi itu tertuang dalam draf rencana operasional antisipasi angkutan lebaran 2024.
-
Bagaimana konstruksi jembatan Kali Kuto di tol Semarang-Batang? Jembatan itu merupakan jembatan pertama yang strukturnya dirakit secara langsung di lokasi pemasangan.
-
Apa saja yang terkena dampak pembangunan Tol Jogja-Solo di Sleman? Sejumlah gedung perkantoran, bisnis, hingga gedung sekolah akan terkena dampak dari pembangunan jalan tol itu seperti gedung Polda DIY, Kampus UPN Yogyakarta, Kampus AMIKOM, hingga akses menuju Kampus Universitas Mercu Buana.
-
Kapan pembangunan tol Semarang-Batang dimulai? Dilansir dari Wikipedia, proyek tol ini dimulai pembangunannya dengan ground breaking oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Juni 2016 hingga November 2017.
"Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi JSN agar dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan, dan pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) guna meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan tol," bebernya.
Dia menambahkan, penelitian dipimpin ahli Nonlinear Finite Element Analysis, Structure Dynamic and Earthquake Engineering UGM, Prof. Ir. Bambang Suhendro, yang dibantu oleh 2 tim Teknik Sipil UGM.
"Tim melakukan serangkaian tinjauan dan pengujian terhadap struktur bangunan jalan dan jembatan di ruas jalan tol Solo-Ngawi," sambungnya.
Menurut dia, lokasi yang dicermati meliputi delapan jembatan utama. Yakni Jembatan Bengawan Solo, Jembatan Kali Pepe 1,2,3 dan 4, Jembatan Sawahan, Jembatan Gondangrejo dan Jembatan 502. Selain itu, dikatakannya, juga dilakukan pengamatan pada 24 overpass, 27 underpass dan perkerasan mainroad dari Km 492+040 - Km 513+750 di kedua arah ruas jalan tol Solo-Ngawi.
Bambang menuturkan, berdasarkan kunjungan awal yang telah dilakukan, terdapat beberapa lokasi jembatan yang perlu dilakukan treatment lebih lanjut.
"Setelah dilakukan tinjauan awal, perlu dilakukan tes beban pada beberapa jembatan untuk mengetahui ketahanan terhadap beban yang melintas di atas jembatan," terang dia.
"Seperti pada Jembatan Bengawan Solo, Jembatan Kali Pepe 1 dan 3 seharusnya dapat memiliki usia pelayanan mencapai 50 tahun. Tapi perlu dilakukan pengetesan lebih lanjut untuk membuktikannya," jelasnya.
Bambang menambahkan, dalam penelitian ini, tim akan melakukan pengamatan secara visual terhadap komponen dan elemen jembatan, overpass, underpass serta mainroad secara mendetail.
"Tahap selanjutnya akan dilakukan pengujian menggunakan beberapa alat uji. Di antaranya Schmidt Hammer Test, Ultrasonic Pulse Velocity, dan uji frekuensi jembatan untuk mengetahui ukuran secara pasti," jelasnya lagi.
Sementara itu Arie juga menambahkan, PT JSN akan selalu terbuka terhadap ide dan masukan dari pihak luar. Seperti dari perguruan tinggi, praktisi, pakar dan kalangan masyarakat. Hal tersebut diperlukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan tol.
Ruas Jalan Tol Solo-Ngawi merupakan bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang terbentang sepanjang 91.09 Km. Jalan tol ini memiliki 8 gerbang tol pelayanan transaksi, yaitu Gerbang Tol (GT) Colomadu, GT Bandara Adi Soemarmo, GT Ngemplak, GT Gondangrejo, GT Karanganyar, GT Sragen, GT Sragen Timur dan GT Ngawi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) memberlakukan tarif tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo (Jogja-Solo) segmen Kartasura-Klaten, Jumat (8/11) pukul 24.00 WIB.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA segmen Kartasura-Klaten (Jogja-Solo) akan diresmikan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJalan bebas hambatan ini dibuka sejauh 13 kilometer mulai dari Kartasura hingga Karanganom, Klaten.
Baca SelengkapnyaKemudian aksesnya dipindahkan ke GT Banyudono Jalan Tol Jogja-Solo yang berjarak 2 Km dari GT Colomadu.
Baca SelengkapnyaPengelola akun juga menuliskan besaran tarif terjauh tol Kartasura-Klaten yang akan diberlakukan.
Baca SelengkapnyaLokasi tersebut nantinya menjadi jembatan pertama penghubung Jalan Tol Jogja-Solo dan Jalan Tol Trans-Jawa.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa memanfaatkan jalur bebas hambatan sepanjang 22,3 kilometer mulai Jumat (20/9) pukul 00.00 WIB.
Baca SelengkapnyaJalan Tol Jogja-Solo akan difungsionalkan pada 12-15 April 2024 pukul 06.00-17.00 WIB
Baca SelengkapnyaPembukaan ruas tol untuk mengurai kemacetan di simpang tiga Kartasura hingga Solo.
Baca SelengkapnyaRel layang akan dilengkapi dua jalur, untuk memudahkan operasional kereta api dengan rute solo-Semarang maupun sebaliknya.
Baca SelengkapnyaPemberlakuan jalur tol fungsional akan dimulai pukul 06.00 sd 17.00 WIB
Baca SelengkapnyaPT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mulai mengoperasikan jalur fungsional jalan Tol Jogja-Solo untuk arus balik mulai 12-15 April 2024.
Baca Selengkapnya