PT KAI: Ada penumpang coba pakai tiket palsu, ditanya umur bingung

Merdeka.com - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Edi Sukmoro mengatakan arus mudik lebaran tahun ini ada penumpang kedapatan yang memalsukan tiket kereta api. Pemalsuan itu terbongkar ketika petugas mengecek identitas penumpang dengan tiket kereta.

"Awalnya kita periksa, sesuai apa nggak antara identitas dengan calon penumpang. Salah satunya petugas terlebih dahulu menanyakan identitas di tiket apa sesuai dengan penumpang. Nah, di situ kita dapati ada penumpang yang tidak sesuai antara identitasnya dengan jawaban yang dia berikan," tutur Edi saat jumpa pers soal angkutan lebaran 2015 di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Senin (27/7).

Pas kita tanya, sambung Edi, umur penumpang dengan yang di tiket beda. Bahkan penumpang itu berkelit bahwa lupa umurnya berapa.

"Masa petugas nanya umurnya lupa, kan ini sudah ketahuan itu tiket palsu. Di tiket itu kan sudah ada identitasnya, kalau memang penumpang beli tiket asli tentu dia paham dan bisa jawab," paparnya.

Menurut Edi pihak PT KAI memperketat sistem pembelian tiket dan ke depannya akan memberlakukan boarding sistem sehingga para calo tiket tidak ada lagi. "Di dalam kereta api penumpang kita berlakukan one man one seat (satu kursi satu penumpang) itu sekarang harus diterapkan sehingga tidak ada penumpang ilegal," jelas Edi.

Edi menjamin bahwa sistem yang diterapkan sekarang cukup ampuh mencegah praktik percaloan tiket kereta api. "Mau dipalsukan bagaimanapun pasti ketahuan, dan tahun depan kita terapkan lagi tiket ini menjadi elektronik boarding sistem," paparnya.

Edi juga mengimbau, agar penumpang bantu petugas dengan cara jangan membeli tiket dari calo, sehingga praktik percaloan akan mati dengan sendirinya. "Ada yang ketangkap (calo) di perbelanjaan Atrium Pasar Senen. Operasinya di Pasar Senen," bebernya.

Untuk ke depannya pihak PT KAI akan mengoreksi untuk perbaikan di kemudian hari, sehingga tidak ada lagi orang yang kedapatan memalsukan tiket kereta api. "Masalah pembelian tiket kita tidak main-main, semua bisa diawasi. Mulai dari proses pembelian sampai penukaran tiket di stasiun," pungkas Edi.