PT KAI janji carikan solusi tempat tinggal bagi warga bantaran rel KA Bandara Solo
Merdeka.com - Proyek pembangunan jalur kereta api (KA) yang menghubungkan Stasiun Solo Balapan dengan Bandara Internasional Adi Soemarmo terus berjalan. Pembebasan lahan ditargetkan selesai akhir November 2017.
Direktur Edi Sukmoro mengatakan, akan mencarikan solusi bagi warga bantaran rel yang terkena dampak pembangunan tersebut. Bukan saja ongkos bongkar bangunan yang menempati lahan milik negara atau PT KAI, namun juga solusi ke depan agar warga yang menempati bantaran memiliki tempat tinggal.
"Kalau rumah-rumah itu ada di daerah teritorinya kereta api (PT KAI), maka kita akan lakukan penertiban atau sosialisasi dengan baik. Jadi memang harus dicarikan solusi, bagaimana warga ini, juga di kemudian hari punya tempat tinggal," katanya di Solo, Senin (26/11).
-
Siapa yang membangun Jalur Kereta Api Solo-Boyolali? Pada tahun 1892, perusahaan Solosche Tramweg Maatschappij (SoTM) mulai membangun jalur trem dari Stasiun Jebres ke arah barat menuju Stasiun Purwosari dan berakhir di Stasiun Boyolali.
-
Di mana rel kereta api di Bandung melewati rumah warga? Di kawasan permukiman padat penduduk, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, terdapat sisa rel kereta api yang tembus ke rumah-rumah warga.
-
Apa nama kereta api uap di Kota Solo? Sepur Kluthuk Jaladara merupakan kereta api uap yang digunakan sebagai kereta wisata di Solo.
-
Di mana proyek tol Jogja-Solo melewati desa kelahiran Soeharto? Pembangunan jalan tol Solo-Jogja hingga diteruskan ke Bandara YIA berdampak pada desa-desa yang dilalui proyek itu.
-
Apa dampak pembangunan tol Jogja-Solo terhadap desa kelahiran Soeharto? Rumah warga yang terkena dampak proyek jalan tol harus bersiap pindah ke lokasi lain, karena cepat atau lambat lahan rumah mereka akan dibebaskan demi kelancaran proyek.
-
Mengapa proyek tol Jogja-Solo dibangun melewati desa Soeharto? Pembangunan jalan tol Solo-Jogja hingga diteruskan ke Bandara YIA berdampak pada desa-desa yang dilalui proyek itu.
Berdasarkan data dari Pemerintah Kota (Pemkot), di wilayah Solo terdapat 594 rumah yang menempati bantaran rel di jalur Stasiun Solo Balapan-Bandara Adi Soemarmo. Ratusan rumah tersebut tersebar di tiga kelurahan, yakni Gilingan, Nusukan dan juga Kadipiro.
Pada kesempatan sebelumnya, Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo meminta agar PT KAI memberikan hunian bagi 594 warga yang akan digusur. Rudyatmo menilai, program relokasi lebih tepat dibandingkan hanya memberikan uang bongkar.
"Kami mengusulkan agar mereka tidak hanya diberikan uang bongkar saja, tetapi direlokasi. Diberikan tempat hunian lain untuk menggantikan hunian yang digusur," jelasnya. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan negara yang ada di kawasan perkotaan.
Baca SelengkapnyaMereka yang nantinya dipindahkan juga akan diberi fasilitas dan pelatihan kerja agar bisa hidup mandiri.
Baca SelengkapnyaTiko menyampaikan, pembangunan TOD yang menggunakan lahan milik KAI telah berhasil dilakukan di Stasiun Pondok Cina, Margonda, Depok dan Stasiun Tanjung Barat.
Baca SelengkapnyaBudi menerangkan, keberadaan rel layang juga memungkinkan untuk integrasi dengan KA Bandara Adi Soemarmo.
Baca SelengkapnyaPT Kereta Api Indonesia Grup menyediakan total 44.754.280 tempat duduk selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Baca SelengkapnyaDia memastikan akan cepat belajar untuk bisa menemukan solusi yang adil bagi warga eks Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng berjanji akan membantu perbaikan rumah korban terdampak kebakaran.
Baca SelengkapnyaWawan mengatakan, selama ini warga tersebut tinggal di kolong tol yang dari sudut kesehatan, kebersihan dan keamanan sangat kurang layak.
Baca SelengkapnyaPemerintah merelokasi ratusan kepala keluarga berdomisili di kolong tol jembatan tiga ke rusun.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaStasiun Tanah Abang akan dibangun dengan bangunan utama seluas 12.000 meter persegi yang dilengkapi area komersil, fasilitas pendukung, & fasilitas disabilitas.
Baca SelengkapnyaJika hunian baru tersebut belum selesai, maka masyarakat Rempang Galang akan mendapatkan hunian sementara.
Baca Selengkapnya