PT KAI Minta Warga Tak Mudah Percaya Penipuan Modus Penerimaan Pegawai
Merdeka.com - Sebanyak 128 orang menjadi korban penipuan dengan modus rekrutmen penerimaan pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kasus ini terungkap setelah mereka kedapatan menggunakan tiket KA Argo Lawu palsu saat akan menuju Yogyakarta pada 11 November malam pukul 20.15 Wib.
VP Public Relations PT KAI, Agus Komarudin, mengaku prihatin dengan kejadian yang dialami seratusan lebih orang tersebut.
"Saya sangat prihatin atas kejadian ini, semoga ke depan tidak ada lagi kejadian ini yang merugikan masyarakat. Apalagi modus penipuan di-setting melalui grup WA untuk menyampaikan info-info penipuan kepada korban," kata Agus dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com, Senin (12/11).
-
Siapa saja yang menjadi korban lowongan kerja palsu? Data Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mencatat, sebanyak 823 korban terjerat penipuan lowongan kerja berbasis online oleh jaringan internasional sepanjang 2022 hingga 2024.
-
Siapa yang sering jadi korban penipuan lowongan kerja? Di tengah era persaingan kerja yang ketat, adanya lowongan pekerjaan yang menjanjikan posisi tertentu dengan gaji menarik jelas jadi hal yang menggiurkan. Namun, waspada jika mendapatkan informasi lowongan pekerjaan dari Blibli jika tidak melalui saluran informasi resmi.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan oleh agen penyaluran tenaga kerja? Budi Triman (37), salah satu korban asal Pati mengaku, ia pada awalnya dijanjikan kerja di Korea oleh HS dengan syarat memiliki sertifikat keahlian las yang diterbitkan dari Kapten Indonesia.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? 'Saya bukanlah orang yang ada dalam berita ini. Saya tidak melakukan transplantasi wajah,' katanya kepada saluran tersebut, seraya menambahkan ia telah menjalani operasi yang berbeda empat tahun lalu.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
Dia menegaskan, proses rekrutmen pegawai PT KAI hanya dilakukan melalui website resmi PT KAI yakni https://recruitment.kai.id. Selain itu, proses penerimaan juga tidak ada meminta uang apapun.
"Korban diiming - imingi untuk berangkat mengikuti pendidikan dan pelatihan calon pegawai PT KAI di Yogyakarta dengan membayar sejumlah uang kepada oknum tersebut yang berkisar antara 5 - 20 juta rupiah," jelasnya.
Mereka yang menjadi korban memiliki latar belakangan pendidikan berbeda. Ada yang tamat SMA, S1 sampai sudah bekerja di perusahaan lain. Agus berpesan, hendaknya kepada masyarakat tidak mudah percaya terhadap iming-imingi janji pekerjaan yang ditawarkan pihak tak dikenal apalagi hanya dengan pesan berantai aplikasi chat Whatsapp.
"Masyarakat diharapkan lebih jeli dan teliti bila mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen. Jangan mudah tertarik dan waspada akan segala bentuk kemudahan yang ditawarkan untuk menjadi pegawai dari oknum yang mengatasnamakan PT KAI. Selain itu, PT KAI juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meneruskan/menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen PT KAI yang terindikasi palsu untuk menghindari semakin banyaknya orang yang tertipu oleh oknum pembuat rekrutmen palsu tersebut," jelasnya.
Dia menambahkan, ratusan pelamar juga sudah meninggalkan Stasiun Gambir di hari yang sama pukul 22.30 Wib.
"Hari ini korban rencana akan ke kepolisian untuk melaporkan, dan PT KAI akan mendampingi," tegas Agus.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus oknum mengaku mahasiswa minta charity viral di media sosial. Modus tersebut dipergoki petugas KAI di stasiun Bandung.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta mengabaikan pihak-pihak yang menjanjikan dapat membantu meluluskan peserta rekrut.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang ingin melamar dapat melakukan pendaftaran mulai 17 sampai 21 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaDi antara korban sampai rela menjual truk demi bisa berangkat ke Korea
Baca SelengkapnyaSalah satu orang tua korban sudah menjual dua petak sawah dan menggadaikan sertifikat rumah.
Baca SelengkapnyaKasus PMI Non Prosedural ini kerap terjadi karena iming-iming keberangkatan yang mudah, tidak membutuhkan pelatihan dan kompetensi bidang.
Baca SelengkapnyaTindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan menawarkan pekerjaan dan modus-modus lain semakin marak terjadi.
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang pria yang diduga sebagai penyalur para CPMI non-prosedural tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengiming-imingi korban bisa bekerja di PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Baca SelengkapnyaAdapun kedua tersangka penyelundup Pekerja Migran Indonesia non-prosedural itu di antaranya berinisial MZ dan PJ.
Baca SelengkapnyaSalah satu upaya yang dilakukan saat ini adalah melakukan edukasi dan sosialisasi ke sekolah.
Baca SelengkapnyaPelaku pencurian besi rel kereta api di Medan berhasil ditangkap oleh Tim Pengamanan Divre I Sumut
Baca Selengkapnya