PT KAI tertibkan rumah warga di pinggir rel kereta api Medan
Merdeka.com - PT KAI melakukan penertiban bangunan di lahan yang akan digunakan untuk pembangunan rel ganda dari Medan ke Bandara Kualanamu, Kamis (21/1). Mereka membongkar rumah-rumah warga di tepi lintasan yang berjarak 14 meter dan 12 meter dari rel di Jalan Perguruan, Mandala.
Penertiban ini menggunakan alat berat dan dikawal personel TNI dan kepolisian. Sebagian warga yang menolak rumahnya dibongkar sempat melakukan perlawanan dengan melempari eskavator.
"Ada warga yang melempari alat berat. Enggak lama, hanya sekitar 10 menit," kata Sumiati (40), seorang warga.
-
Kenapa warga Kampung Wates menggotong rumahnya? Warga pun memilih meninggalkan tanah mereka dan membawa serta rumah, perabotan serta alat pertanian agar aman.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Mengapa rumah ini terbengkalai? Setelah lebih dari satu abad berdiri,tampak rumah ini sekarang menjadi terbengkalai,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang dibongkar warga di Desa Ngalian? Dalam video yang dipublikasikan oleh YouTube Liputan6, terlihat warga beramai-ramai membongkar makam tersebut. Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
Sumiati mengaku dapat menerima penertiban itu. Dia juga mengaku menerima uang kerahiman Rp 1,5 juta. Sumiati dan beberapa warga lain membongkar sendiri rumahnya dan memindahkan barang-barang dari dalam rumah.
"Mau gimana lagi, toh ini lahan mereka. Yang melawan itu minta waktu 2 minggu dan minta negosiasi agar uang kerahimannya ditambah. Mereka mengadu ke DPRD Medan," sambungnya.
Dari pantauan merdeka.com, sejumlah anggota DPRD Medan datang ke lokasi. Saat mereka datang, penerbitan sedang berhenti karena jam makan siang. Kepada wartawan, anggota Dewan mengaku kecewa dengan penertiban itu.
"Kami kecewa, karena seharusnya kita besok masih harus RDP dengan PT KAI terkait masalah ini. Sebelumnya warga minta waktu 2 minggu ke depan jangan dulu ada pembongkaran. Mereka minta negosiasi dana kerohiman dari Rp 1,5 juta menjadi lebih layak. Intinya kami menyesalkan penertiban ini," kata Hasyim.
Para anggota Dewan ini kemudian berbincang dengan pimpinan militer yang mengawal penertiban. Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto juga muncul di sana. Mereka sepakat bergerak ke kantor PT KAI untuk membicarakan penertiban dan RDP yang akan digelar. Penertiban terlihat tidak berlanjut.
Usai pertemuan, Mardiaz meminta masyarakat sadar lahan yang mereka diami milik PT KAI. "Jadi kalau sewaktu-waktu mereka ingin menggunakannnya, masyarakat harus berbesar hati," ucapnya.
Menurut dia, perlawanan warga terjadi karena adanya provokator. Karena itu dia juga mengerahkan 30 personelnya untuk melakukan pengamanan.
Untuk diketahui, lahan yang ditertibkan ini akan digunakan untuk pembangunan jalur ganda kereta api dari Medan ke Bandara Kualanamu. Anggaran proyek ini sudah ditampung di APBN, sementara pekerjaan dijadwalkan rampung dalam 2 tahun.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral panggung hajatan berdiri di tengah-tengah rel kereta api kawasan Tanjung, Priok Jakarta Utara
Baca SelengkapnyaBeton girder Fly Over Bantaian, Muara Enim, Sumatera Selatan, yang roboh ternyata turut merusak tiga unit rumah warga.
Baca SelengkapnyaSaat ada kereta api yang akan lewat, sudah seharusnya kendaraan lain berhenti. Namun belum lama ini, yang terjadi justru kereta api yang mengalah.
Baca SelengkapnyaPelaku pencurian besi rel kereta api di Medan berhasil ditangkap oleh Tim Pengamanan Divre I Sumut
Baca SelengkapnyaMengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaViral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta telah menampung sekitar 450 warga korban kebakaran Manggarai di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan di sekitar Stasiun Manggarai langsung mencoba menahan dan melakukan pengamanan melihat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi tengah melakukan pengawasan ketat agar prostitusi tak kembali terjadi.
Baca SelengkapnyaTerdapat satu alat berat juga ikut merobohkan bangunan tersebut.
Baca SelengkapnyaMerasa tidak adil, warga di Jalan Juanda Kota Medan menolak dan menggugat pembangunan underpass.
Baca SelengkapnyaBentrokan kembali terjadi antara warga Rempang, Kepulauan Riau, dengan PT Makmur Elok Graha (MEG).
Baca Selengkapnya