PT Pindad jajaki kerja sama dengan vendor asing demi penuhi kebutuhan amunisi
Merdeka.com - Kebutuhan amunisi dalam negeri masih belum bisa sepenuhnya dipenuhi oleh produksi PT Pindad. Karena itu, sedang dijajaki kemungkinan kerja sama dengan sejumlah vendor asing.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose mengatakan, kerja sama masih membutuhkan kajian mendalam menyangkut perhitungan secara bisnis. Pihaknya akan menawarkan pola kerja sama yang harus menguntungkan bagi PT Pindad.
"Kalau kerja sama masih dilakukan kajian dan dievaluasi. Bukan hanya yang berasal dari Ceko, tetapi juga ada vendor dari Canada dan China, semua masih dievaluasi. Apakah secara bisnis bisa menghasilkan keuntungan bagi PT Pindad," kata Abraham Mose usai peletakan batu pertama perluasan pabrik amunisi di PT Pindad Turen, Kabupaten Malang, Senin (9/10).
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Kenapa Balai Yasa Madiun memproduksi senjata? Menariknya dari Balai Yasa Madiun ini, pada tahun 1947 tempat ini malah memproduksi berbagai jenis senjata api dan senjata tajam.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Siapa yang memimpin misi beli senjata? Kolonel Ahmad Yani memimpin delegasi Angkatan Darat ke negara-negara di Eropa Timur.
Saat ini, kata Abraham, kapasitas produksi Munisi Kaliber Kecil (MKK) dari PT Pindad baru mencapai 165 juta butir per tahun. Jika pabrik baru beroperasi diharapkan produksi mencapai 275 juta butir per tahun.
"Namun hal ini masih jauh dari kapasitas kebutuhan yang diperlukan oleh TNI/Polri atau Kementerian lain dan untuk olahraga. Kurang lebih saya sampaikan, kebutuhan mungkin 2 atau 3 kali lebih dari kapasitas yang 275 juta butir per tahun itu," urainya.
Sehingga memang diperlukan kerja sama dengan sebuah strategi partnership yang sekarang sedang dikaji. Sekarang dilakukan kajian evaluasi untuk tetap memenuhi kebutuhan kapasitas dengan kerjasama beberapa vendor yang sudah memiliki keunggulan di Munisi Kaliber Kecil (MKK).
"Tentunya ini adalah investasi yang akan mereka lakukan dengan pola kerja sama yang akan kita tetapkan. Apakah berupa joint production atau built over transfer (BOT). Tetapi semuanya masih dalam kajian," tegasnya.
Vendor yang memiliki keunggulan di Munisi Kaliber Kecil (MKK) antara lain Ceko dan Canada. Sementara untuk Kaliber Besar (MK) Afrika Selatan, Korsel dan Cina.
"Kajian kami, di mana dalam waktu dekat pemenuhan dalam MKK kami produksi total dari PT Pindad," tegasnya.
Abraham juga mengatakan, Pindad telah memproduksi kendaraan khusus jenis panser maupun tank hasil inovasi putra-putri Indonesia. Selain itu juga memproduksi panser Badak, Cannon dengan 90 ml, serta baru menyelesaikan prototype dengan FNSS Savunma Sistemleri Turki.
"Kita juga melakukan resouce engineering menghasilkan tank 8x8 bekerja sama dengan Ceko," katanya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri kendaraan taktis Maung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Erick Thohir.
Baca SelengkapnyaJokowi minta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaPT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) merupakan salah satu industri pendukung industri migas tanah air dan satu-satunya yang memproduksi pipa seamless.
Baca SelengkapnyaPT Pupuk Kalimantan Timur akan melakukan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat yang akan ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang.
Baca SelengkapnyaPabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaSenjata tersebut untuk perlindungan diri anggota ketika menghadapi ancaman kejahatan dan mengamankan pelaku kejahatan.
Baca SelengkapnyaPemindahan ini dilakukan karena kawasan industri di Subang memiliki lahan yang cukup besar untuk pengembangan PT Pindad.
Baca Selengkapnya