Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PT Pindad kini mampu produksi amunisi kaliber buat TNI

PT Pindad kini mampu produksi amunisi kaliber buat TNI Produk PT Pindad. ©2015 Merdeka.com/Angga Yudha Pratomo

Merdeka.com - Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mendatangi kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Silmy menyampaikan, kedatangannya adalah untuk melaporkan kemampuan PT Pindad membuat amunisi kaliber besar yang siap digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Saya laporkan bahwa Pindad sudah membuat amunisi kaliber besar," kata Silmy, Senin (13/7).

Menurutnya, JK akan mendorong TNI untuk menggunakan alutsista buatan Pindad. Sebagai langkah awal, lanjut Silmy, JK akan terlebih dahulu memanggil Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Orang lain juga bertanya?

"Beliau tanya sudah ada yang pesan atau belum, belum. Dia (JK) bilang 'saya akan dorong pengguna, TNI, gunakan amunisi kaliber besar'" kata Silmy.

Pertimbangan JK mendorong TNI menggunakan senjata-senjata buatan Pindad didasari oleh anggaran untuk alutsista yang sangat besar sebagian besar mengalir ke luar negeri tanpa adanya transfer teknologi ke industri pertahanan dalam negeri.

Menurut Silmy, JK serius memperhatikan pengembangan industri pertahanan nasional. JK merupakan orang yang menginisiasi pembuatan Panser Anoa. Pada 2007, JK meminta Pindad memproduksi Panser Anoa 6×6 untuk TNI.

Selain itu, lanjut Silmy, Pindad sudah mampu menyediakan alat utama sistem senjata (alutsista) bagi TNI maupun Polri. Namun, Pindad butuh kepercayaan dari pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo.

"Selama kesempatan dikasih, kontrak diberikan, enggak ada yang enggak mungkin, kan ada kerjasama. Bagaimana bangkitnya Korea Selatan, bangkitnya Turki dalam alutsista karena pemerintah memberi penugasan," ujar Silmy.

Menurut Silmy, JK berjanji akan meningkatkan partisipasi lokal dalam hal pengadaan alutsista TNI.

Silmy juga melaporkan data pembelian amunisi oleh Kepolisian. Selain itu, Silmy juga membicarakan bagaimana pembelian alutsista luar negeri bisa memberikan manfaat maksimal kepada dalam negeri, baik dari segi produksi maupun dari segi transfer teknologi.

Menurut Silmy, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan program offset. Dengan program ini, Indonesia memperoleh nilai tambah dari kerjasama dengan luar negeri. Silmy mencontohkan pembelian helikopter Apache kepada Boeing.

"Misalnya pemerintah membeli helikopter Apache, itu kan yang membuat Boeing, nah Boeing itu kan juga bikin pesawat komersial. Kalau kontrak 100 juta dolar AS Apache, ini angka asal ya bukan berita, 35 persennya offset berarti 35 juta dolar AS itu bisa untuk PT DI produksi sayap 737 atau Dreamliner sehingga Indonesia bisa dapat tambahan ekspor, pajak, dan lapangan kerja," tutur Silmy. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sebut Produksi Peluru PT Pindad Naik 2 Kali Lipat Usai Dimodali Rp700 M
Jokowi Sebut Produksi Peluru PT Pindad Naik 2 Kali Lipat Usai Dimodali Rp700 M

Jokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia

Baca Selengkapnya
HUT ke-79, TNI Dapat Hadiah 769 Tank hingga Panser
HUT ke-79, TNI Dapat Hadiah 769 Tank hingga Panser

TNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan

Baca Selengkapnya
Saat Jokowi dan Iriana Persilakan Prabowo-Erick Memimpin di Depan, Sinyal Dukungan Pemilu 2024?
Saat Jokowi dan Iriana Persilakan Prabowo-Erick Memimpin di Depan, Sinyal Dukungan Pemilu 2024?

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri kendaraan taktis Maung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Erick Thohir.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Peluang Industri Pertahanan Indonesia
Jokowi Ungkap Peluang Industri Pertahanan Indonesia

Jokowi minta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain.

Baca Selengkapnya
Panglima TNI Ajak Panglima Australia Naik Maung, Lalu Menembak dengan Senjata Canggih
Panglima TNI Ajak Panglima Australia Naik Maung, Lalu Menembak dengan Senjata Canggih

Panglima TNI Yudo Margono mendampingi Panglima AB Australia General Angus Campbell saat berkunjung ke PT Pindad pada Rabu (5/7) lalu.

Baca Selengkapnya
Panglima Ungkap Presiden Jokowi Kaget Lihat Alutsista Buatan Dalam Negeri Milik TNI
Panglima Ungkap Presiden Jokowi Kaget Lihat Alutsista Buatan Dalam Negeri Milik TNI

Agus menyebut bahwa Jokowi sangat senang melihat pameran alutsista.

Baca Selengkapnya
PTPN III Gandeng TNI AD Amankan Aset Negara dan Tingkatkan Ketahanan Pangan
PTPN III Gandeng TNI AD Amankan Aset Negara dan Tingkatkan Ketahanan Pangan

PTPN III Gandeng TNI AD Amankan Amankan Aset Negara dan Tingkatkan Ketahanan Pangan,

Baca Selengkapnya
TNI AU Terima 5 Pesawat Baru Buatan Dalam Negeri, Ini Kunggulannya
TNI AU Terima 5 Pesawat Baru Buatan Dalam Negeri, Ini Kunggulannya

Menhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Pertamina Kurangi Ekspor Bahan Mentah Bauksit
Begini Cara Pertamina Kurangi Ekspor Bahan Mentah Bauksit

Proyek ini diharapkan dapat mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan industri hilir.

Baca Selengkapnya
PT Rainbow Tubulars Manufacture Bangun Pabrik Kedua, Beroperasi Kuartal III-2025
PT Rainbow Tubulars Manufacture Bangun Pabrik Kedua, Beroperasi Kuartal III-2025

PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) merupakan salah satu industri pendukung industri migas tanah air dan satu-satunya yang memproduksi pipa seamless.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Filipina Pakai Alutsista Buatan Indonesia
Jokowi Sebut Filipina Pakai Alutsista Buatan Indonesia

Jokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Intip Proses Uji Coba Senjata Sebelum Digunakan Prajurit TNI, Direndam Pakai Air
Intip Proses Uji Coba Senjata Sebelum Digunakan Prajurit TNI, Direndam Pakai Air

Untuk memenuhi standar uji kemampuan, setiap alutsista TNI wajib melakukan uji coba khususnya senjata api.

Baca Selengkapnya