PT Pindad kini mampu produksi amunisi kaliber buat TNI
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mendatangi kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Silmy menyampaikan, kedatangannya adalah untuk melaporkan kemampuan PT Pindad membuat amunisi kaliber besar yang siap digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Saya laporkan bahwa Pindad sudah membuat amunisi kaliber besar," kata Silmy, Senin (13/7).
Menurutnya, JK akan mendorong TNI untuk menggunakan alutsista buatan Pindad. Sebagai langkah awal, lanjut Silmy, JK akan terlebih dahulu memanggil Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
-
Bagaimana TNI AD tunjukkan komitmennya? Maruli kemudian menyambut baik wacana yang dikemukakan Danjen USARPAC, serta menyatakan pula komitmen TNI AD untuk memperdalam kerjasama di bidang militer.
-
Bagaimana APJII mau bantu PDNS? Kolaborasi ini akan memastikan bahwa semua aspek keamanan diperhatikan dengan seksama dan mendapatkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan. 'Kami berharap bahwa pemerintah dan semua pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk memperkuat infrastruktur keamanan siber kita. APJII siap mendukung setiap upaya untuk meningkatkan keamanan data dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan,' terangnya.
-
Apa itu alutsista TNI AU? Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dibutuhkan sebagai urat nadi pertahanan. Pelindung langit Indonesia.
-
Bagaimana TNI AU modernisasi alutsista? Tiga tahun terakhir, pemerintah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk modernisasi alutsista dalam negeri.
-
Apa yang diminta Kemnaker dari APINDO? Dalam pertemuan tersebut, Ida Fauziyah meminta pengurus APINDO untuk bersinergi dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, dalam mengimplementasikan aturan-aturan ketenagakerjaan dan mewujudkan hubungan industrial yang harmonis.
-
Siapa yang memberikan dukungan anggaran untuk TNI AU? Dia menyadari bahwa berbagai kegiatan TNI AU, termasuk dalam pengadaan alutsista amat dipengaruhi kebijakan pemerintah dalam memberikan dukungan anggaran.'Kami juga berterima kasih kepada bapak Menhan (Prabowo Subiyanto) yang sudah melengkapi angkatan udara dengan berbagai alutsista,' ujar Tonny.
"Beliau tanya sudah ada yang pesan atau belum, belum. Dia (JK) bilang 'saya akan dorong pengguna, TNI, gunakan amunisi kaliber besar'" kata Silmy.
Pertimbangan JK mendorong TNI menggunakan senjata-senjata buatan Pindad didasari oleh anggaran untuk alutsista yang sangat besar sebagian besar mengalir ke luar negeri tanpa adanya transfer teknologi ke industri pertahanan dalam negeri.
Menurut Silmy, JK serius memperhatikan pengembangan industri pertahanan nasional. JK merupakan orang yang menginisiasi pembuatan Panser Anoa. Pada 2007, JK meminta Pindad memproduksi Panser Anoa 6×6 untuk TNI.
Selain itu, lanjut Silmy, Pindad sudah mampu menyediakan alat utama sistem senjata (alutsista) bagi TNI maupun Polri. Namun, Pindad butuh kepercayaan dari pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
"Selama kesempatan dikasih, kontrak diberikan, enggak ada yang enggak mungkin, kan ada kerjasama. Bagaimana bangkitnya Korea Selatan, bangkitnya Turki dalam alutsista karena pemerintah memberi penugasan," ujar Silmy.
Menurut Silmy, JK berjanji akan meningkatkan partisipasi lokal dalam hal pengadaan alutsista TNI.
Silmy juga melaporkan data pembelian amunisi oleh Kepolisian. Selain itu, Silmy juga membicarakan bagaimana pembelian alutsista luar negeri bisa memberikan manfaat maksimal kepada dalam negeri, baik dari segi produksi maupun dari segi transfer teknologi.
Menurut Silmy, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan program offset. Dengan program ini, Indonesia memperoleh nilai tambah dari kerjasama dengan luar negeri. Silmy mencontohkan pembelian helikopter Apache kepada Boeing.
"Misalnya pemerintah membeli helikopter Apache, itu kan yang membuat Boeing, nah Boeing itu kan juga bikin pesawat komersial. Kalau kontrak 100 juta dolar AS Apache, ini angka asal ya bukan berita, 35 persennya offset berarti 35 juta dolar AS itu bisa untuk PT DI produksi sayap 737 atau Dreamliner sehingga Indonesia bisa dapat tambahan ekspor, pajak, dan lapangan kerja," tutur Silmy. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku kerap ditanya oleh negara-negara lain terkait produksi peluru di Indonesia
Baca SelengkapnyaTNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Prabowo Subianto menyopiri kendaraan taktis Maung bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ibu Negara Iriana Jokowi, dan Erick Thohir.
Baca SelengkapnyaJokowi minta jajarannya untuk mencari mitra kerja dan menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Yudo Margono mendampingi Panglima AB Australia General Angus Campbell saat berkunjung ke PT Pindad pada Rabu (5/7) lalu.
Baca SelengkapnyaAgus menyebut bahwa Jokowi sangat senang melihat pameran alutsista.
Baca SelengkapnyaPTPN III Gandeng TNI AD Amankan Amankan Aset Negara dan Tingkatkan Ketahanan Pangan,
Baca SelengkapnyaMenhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaProyek ini diharapkan dapat mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan industri hilir.
Baca SelengkapnyaPT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) merupakan salah satu industri pendukung industri migas tanah air dan satu-satunya yang memproduksi pipa seamless.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaUntuk memenuhi standar uji kemampuan, setiap alutsista TNI wajib melakukan uji coba khususnya senjata api.
Baca Selengkapnya