PT Unilever Indonesia akan minta maaf langsung ke Risma
Merdeka.com - PT Unilever Indonesia Tbk, mengaku siap bertanggung jawab atas kerusakan parah seluruh tanaman yang ada di sepanjang Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa Timur. Bahkan, mereka akan segera menemui Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk membicarakan masalah tersebut.
"Atas nama Wall's, sebagai penyelenggara kegiatan bagi-bagi ice cream day di Taman Bungkul, Minggu kemarin (11/5), saya ucapkan terima kasih kepada para pengunjung, terutama warga Surabaya yang menunjukkan antusiasmenya," kata Area Sales Manajer Jawa Timur PT Unilever Indonesia Tbk, Dion Aji Setiawan di kantornya Jalan Dinoyo Surabaya, Senen (12/5).
Dion juga mengatakan, pihaknya tidak menyangka jika acara yang digelarnya berbuntut panjang. "Memang di luar prediksi kami, animo masyarakat kemarin sangat besar jauh dari ekspektasi kami, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan," katanya.
-
Siapa yang memiliki taman tersebut? Berdasarkan prasasti yang bertuliskan 'C(ai) Caesaris Aug (usti) Germanici,' para ahli menyebut situs tersebut sebagai karya Caligula, kaisar Romawi dari tahun 37 hingga 41 M dan putra Germanicus dan Agrippina.
-
Mengapa Pemprov DKI melakukan revitalisasi taman? Heru menyampaikan, revitalisasi justru dilakukan guna memperindah taman dan gedung TK Gudang Peluru. Warga, kata Heru hanya dipindahkan sementara karena revitalisasi sedang berlangsung. 'Kita memperbaiki taman dan gedung itu supaya lebih bagus. Mereka boleh di situ setelah dirapikan, silakan menjalankan kegiatan belajar mengajar di TK,' ucap Heru.
-
Siapa yang bertanggung jawab menjaga lingkungan? Semua lapisan masyarakat, mulai dari individu, keluarga, hingga lembaga pemerintah dan bisnis, memiliki peran penting dalam mendukung kelestarian lingkungan.
-
Siapa yang bertanggung jawab? Faktor kelalaian petugas menjadi penyebab utama terjadinya tragedi ini. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya komunikasi antara petugas stasiun dan masinis, yang menyebabkan ketidakpahaman mengenai posisi kereta.
PT Unilever Indonesia, di acara bagi-bagi es krim Minggu kemarin itu, hanya memprediksi 10 hingga 20 ribu pengunjung. "Namun yang datang lebih dari 30 ribu lebih, mungkin ada sekitar 70 ribu orang. Sebab, semua es krim yang kami drop habis. Sebelum acara bubar saja, 30 es krim habis."
Tak urung, akibat membludaknya pengunjung yang antre mendapat jatah es krim gratis itu, seluruh tanaman di Taman Bungkul rusak parah, khususnya taman yang berada di median jalan di sepanjang Jalan Raya Darmo.
"Kami akan bertanggung jawab penuh dan menggantinya, kami akan memberi service penuh sehingga taman itu kembali indah. Hari ini kita melayangkan surat ke Ibu Risma, sehingga dalam waktu dekat bisa sowan. Surat itu berisi permintaan maaf dan bertanggung jawab penuh, kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait," tegas dia.
Terkait gugatan Rp 1 miliar yang dilayangkan Pemkot Surabaya terhadap PT Unilever Indonesia? "Makanya itu, kita akan menemui Ibu Risma untuk membicarakan masalah tersebut," tegas Dion.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelumnya, aksi tak terpuji AR viral. Ia kesal hingga meludahi pengendara lain
Baca SelengkapnyaPemerintah Siapkan Ganti Rugi Plus untuk 2.068 Hektare Lahan Warga Terdampak di Ibu Kota Nusantara, Skema Ditawarkan Seperit Ini
Baca SelengkapnyaAksi Ari viral di media sosial. Diduga Ari kesal karena ditegur parkir sembarangan
Baca SelengkapnyaDinas Bina Marga mengawal proses penanggung jawaban dari pengelola kabel optik tersebut.
Baca SelengkapnyaDi akhir video itu memperlihatkan kondisi salah satu korban mengalami luka di mulut akibat terjatuh dari motornya.
Baca SelengkapnyaPermintaan kompensasi itu diungkapkan kuasa hukum PT Bali Towerindo Sentra
Baca SelengkapnyaHermansyah menegaskan Pertamina tidak akan mentolerir perbuatan yang dilakukan Arie Febriant tersebut.
Baca Selengkapnyaan pun turut mengaku khilaf atas kesalahannya yang secara berlebihan melakukan penertiban. Berimbas, kegaduhan dan membuat citra TMII menjadi buruk.
Baca SelengkapnyaPSI akan menertibkan sejumlah baliho agar tidak membahayakan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKabel menjuntai itu telah mencelakai leher mahasiswa Universitas Brawijaya bernama Sultan Sultan Rif'at Alfatih.
Baca SelengkapnyaPSI menelusuri lagi sejumlah baliho PSI khususnya di Jakarta Barat berpotensi membahayakan.
Baca SelengkapnyaSecara ekonomi kerja sama ini memberikan pendapatan bagi PTPN I melalui dividen yang diserahkan oleh PT NDP hingga 2023 sebesar Rp96,32 miliar.
Baca Selengkapnya