Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PTPN V Menduga Ribuan Ikan di Sungai Gasib Siak Mati karena Diracun

PTPN V Menduga Ribuan Ikan di Sungai Gasib Siak Mati karena Diracun Ilustrasi pencemaran lingkungan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga Desa Pangkal Pisang, Lubuk Dalam Kabupaten Siak mengeluhkan ribuan ikan mati karena diduga imbas dari melimpahnya limbah sawit. PT Perkebunan Nusantara V membantah tudingan warga, dan menyebutkan ikan tersebut mati karena diracun pihak tak bertanggung jawab.

"Terdapat kemungkinan ada aktivitas masyarakat mencari ikan dengan cara meracun atau kontaminasi racun karena sebab lain, semisal mencuci keef racun dan lain-lain," ujar Staf Humas PTPN V Pekanbaru Rizki Atriansyah kepada merdeka.com, Jumat (12/4).

Rizki menceritakan, awalnya PTPN V Kebun Lubuk Dalam mendapat informasi dari masyarakat terkait ditemukan ikan mati pada Rabu (10/4) sekitar pukul 07.00 WIB. Temuan itu di Sungai Puing yang melewati lahan masyarakat di Koto Gasib, Siak.

Menindaklanjuti hal tersebut, Manajemen kebun saat itu meninjau lokasi. Menurut Rizki, dari hasil peninjauan tidak ditemukan ikan mati di sepanjang aliran air, parit dan anak sungai di sekitar penampungan limbah Kebun Lubuk Dalam.

"Baik di dalam areal kebun maupun sampai di perbatasan lahan masyarakat. Memang ada ikan yang mati, namun ini ditemukan di Sungai Puing yang melewati lahan masyarakat.‎ Tidak ada air limbah yang meluber karena over atau jebol," jelas Rizki.

Rizki menyebutkan, dari hasil peninjauan tim perusahaan, ditemukan rembesan dari penampungan limbah yang dikategorikan tidak berbahaya. "Karena ikan di parit sekitarnya tetap hidup. Bahkan masih dijumpai kegiatan orang memancing ikan," kata Rizki.

Manajemen kebun, kata Rizki, sudah bertemu dengan masyarakat yang diwakili Ketua RT sekitar. Pihak perusahaan menjelaskan bahwa tidak ada penampungan limbah jebol atau meluber, dan di aliran air sekitar limbah ikan tetap hidup.

"Keesokan harinya, Polres Siak meninjau lokasi ikan yang mati di Sungai Puing dan belum dapat menyimpulkan apa penyebabnya. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Siak di hari yang sama juga telah mengambil sampel air," ucap Rizki.

Selanjutnya untuk mengantisipasi potensi rembesan maupun hal-hal yang dapat berakibat kurang baik, manajemen PTPN V mengambil langkah-langkah seperti memperdalam penampungan limbah sehingga menghilangkan risiko rembesan.

"Kami juga ‎menambah flat bed untuk mengantisipasi apabila terjadi peningkatan kapasitas olah Pabrik Kelapa Sawit (PKS)," jelasnya.

Dikatakan Rizki, perusahaan mereka sudah melakukan langkah-langkah pencegahan melimpahnya limbah sawit tersebut. Mereka berulang kali membantah ikan tersebut mati bukan dari limbah sawit PTPN V.

"Kalau ada rekomendasi DLHK pastinya akan menjadi pertimbangan perusahaan dalam mengambil tindakan. Penambahan flat bed (kolam limbah) baru di lokasi lain sejalan dengan permintaan DLHK," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, limbah PTPN V Lubuk Dalam Kabupaten Siak diduga mencemari sungai Gasib, Desa Pangkal Pisang. Akibatnya, ribuan ikan mati dan warga tak dapat mengkonsumsi air sungai yang biasanya menjadi sumber warga.

Hal itu dikatakan ‎tokoh masyarakat Desa Pangkal Pisang, Hendro Santrioko ‎Kamis (11/4). Menurutnya, limbah PTPN V Lubuk Dalam itu sangat merusak sungai untuk beberapa bulan ke depan.

"Kami tidak bisa lagi mengambil air Sungai Gasib untuk dikonsumsi dan mandi hingga beberapa bulan ke depan. Dan kalau ini terus terjadi, maka selamanya kami kehilangan sumber air yang bersih," ujar Hendro, yang juga mantan kepala desa tersebut kepada merdeka.com.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sungai di Jambi Diduga Tercemar Limbah Pabrik CPO, Warga Alami Gatal-Gatal
Sungai di Jambi Diduga Tercemar Limbah Pabrik CPO, Warga Alami Gatal-Gatal

Air berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Heboh Ikan Mati di Tuban, Gara-Gara Terkontaminasi Limbah Nuklir?
CEK FAKTA: Heboh Ikan Mati di Tuban, Gara-Gara Terkontaminasi Limbah Nuklir?

Nelayan penangkap ikan, Sutrisno, menceritakan kronologi saat proses penangkapan ikan tersebut.

Baca Selengkapnya
Air Sungai Cileungsi Menghitam dan Berbau Busuk, Ratusan Ikan Mati
Air Sungai Cileungsi Menghitam dan Berbau Busuk, Ratusan Ikan Mati

Pemerintah diminta tegas terhadap pabrik yang mencemari Sungai Cileungsi.

Baca Selengkapnya
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan

Total ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Berton-ton Bangkai Ikan Selimuti Pelabuhan Wisata di Yunani, Ini Penyebabnya
FOTO: Penampakan Berton-ton Bangkai Ikan Selimuti Pelabuhan Wisata di Yunani, Ini Penyebabnya

Berton-ton bangkai ikan yang menyelimuti pelabuhan wisata populer di Yunani ini mengeluarkan bau busuk menyengat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Terpanggang Gelombang Panas Brutal, Ratusan Ribu Ikan Mati di Waduk Vietnam
FOTO: Terpanggang Gelombang Panas Brutal, Ratusan Ribu Ikan Mati di Waduk Vietnam

Gelombang panas brutal yang melanda Vietnam turut menimbulkan bencana ekologi dengan matinya ratusan ribu ikan di sebuah waduk.

Baca Selengkapnya
Bikin Takut Pekerja, Buaya Muara Dibacok Berkali-kali sampai Mati
Bikin Takut Pekerja, Buaya Muara Dibacok Berkali-kali sampai Mati

Apapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya
Bukan Diracun, Ternyata Ini Penyebab Kucing Mati Massal di Sunter
Bukan Diracun, Ternyata Ini Penyebab Kucing Mati Massal di Sunter

Beredar kabar puluhan kucing tersebut mati diracun.

Baca Selengkapnya
Mengenal Fenomena Bladu, Bikin Ikan Bengawan Solo Mabuk
Mengenal Fenomena Bladu, Bikin Ikan Bengawan Solo Mabuk

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk mengatasi pencemaran di Sungai Bengawan Solo.

Baca Selengkapnya
KKP Musnahkan 1,7 Ton Obat Ikan Tak Terdaftar & Belasan Alat Tangkap Merusak
KKP Musnahkan 1,7 Ton Obat Ikan Tak Terdaftar & Belasan Alat Tangkap Merusak

Ditjen PSDKP, kata Adin, juga memusnahkan ikan yang membahayakan dan/atau yang merugikan jenis aligator.

Baca Selengkapnya
Tragis, Ibu dan 2 Balita Tewas Usai Makan Ikan Buntal
Tragis, Ibu dan 2 Balita Tewas Usai Makan Ikan Buntal

Suami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.

Baca Selengkapnya
Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya
Sedang Cari Ikan, Warga Mukomuko Tewas Diserang Buaya

Jasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.

Baca Selengkapnya