Puan Dorong Percepatan Vaksinasi di Papua agar Keselamatan Rakyat Terjamin
Merdeka.com - Ketua DPR Puan Maharani mendorong terlaksananya percepatan vaksinasi di Papua. Menurutnya, percepatan vaksinasi perlu dilakukan agar masyarakat Papua bisa lebih terjamin keselamatannya di masa pandemi Covid-19. Hal tersebut ia disampaikan dalam kegiatan pengarahan kepada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi Papua di Kantor Gubernur Papua di Jayapura, Sabtu (2/10).
"Dari laporan yang saya terima bahwa pencapaian vaksinasi di Papua ini masih rendah, baik dosis pertama maupun kedua," kata Puan.
Dari jumlah penduduk Provinsi Papua sebanyak kurang lebih 3,4 juta jiwa, pemerintah menargetkan vaksinasi terhadap 2.583.771 warga. Namun pencapaian vaksinasi di Papua untuk dosis pertama baru 22,62% dan dosis kedua 14,66%.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang butuh vaksin cacar api? Vaksin ini terbukti mengurangi risiko terkena cacar api dan mengurangi tingkat keparahan gejala jika infeksi tetap terjadi.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
Data per 30 September lalu, total kasus Covid-19 di Provinsi Papua mencapai 33.705. Maka, Puan mendorong pemerintah daerah untuk segera mempercepat capaian vaksinasi Covid-19.
"Tentu saja dukungan dan dorongan dari semua pihak harus menjadi salah satu komitmen dari kita semua agar vaksinasi bisa berjalan dengan baik dan benar di seluruh wilayah Papua," ucapnya.
Puan menambahkan, butuh peningkatan upaya dari seluruh pihak agar vaksinasi Covid-19 bisa menjangkau seluruh masyarakat Papua. Mengingat kondisi geografis di Papua yang memang menjadi kendala dalam pelaksanaan percepatan vaksinasi.
"Termasuk dari tenaga kesehatannya. Dan tentunya saya sangat mengapresiasi dengan apa yang sudah dilakukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan TNI/Polri beserta seluruh jajarannya dan seluruh elemen yang sudah berusaha untuk bisa melaksanakan vaksinasi walaupun tentu secara topografi dan geografi wilayah Papua bukan wilayah yang mudah untuk kemudian melaksanakan vaksinasi," paparnya.
Mantan Menko PMK itu pun menilai diperlukan keterlibatan banyak tokoh masyarakat untuk mendukung tercapainya target vaksinasi di Papua. Menurutnya, tokoh adat, budaya serta tokoh agama memiliki peranan penting untuk meyakinkan masyarakat Papua tentang pentingnya vaksinasi.
"Tentu saja kita tetap optimis bahwa apa yang akan dilaksanakan terkait dengan pelaksanaan vaksinasi dan dalam menjaga protokol kesehatan akan menjadi komitmen kita bersama sehingga keselamatan masyarakat Papua lebih terjamin," sebutnya.
Puan meyakini kerja-kerja bersama akan membantu Indonesia, termasuk Papua, untuk segera keluar dari pandemi Covid-19. Percepatan vaksinasi pun, kata cucu proklamator Bung Karno itu, akan mengurangi penyebaran virus Corona.
"Gotong royong akan membuat Indonesia kembali sehat dan kuat serta hebat di masa-masa yang akan datang setelah kita melewati pandemi Covid-19," pungkas Puan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPrabowo memastikan semua fasilitas TNI yang diperlukan akan dipergunakan untuk kebutuhan rakyat.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca Selengkapnya