Puan sebut Bung Karno sangat mencintai Muhammadiyah
Merdeka.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mengatakan bahwa kakeknya yaitu Soekarno begitu mencintai Muhammadiyah. Hal ini disampaikan Puan saat berkunjung ke Madrasah Mualimat Muhammadiyah di Yogyakarta, Selasa (3/4).
Saat pertama kali masuk ke komplek Madrasah Mualimat Muhammadiyah, Puan pun sempat berhenti sejenak melihat sebuah gambar yang tertempel. Gambar itu adalah gambar Bung Karno.
"Ada hal yang membuat saya melihat agak lama gambar Bung Karno. Ada kalimat yang tertulis yang membuat saya serasa di rumah. Kalimat yang tertulis itu dibuat tahun 1957. Saya saja belum lahir, diniatkan lahir saja belum. Di situ tertulis Sekali Muhammadiyah tetap Muhammadiyah," ujar Puan.
-
Kenapa Puan Maharani ingatkan pidato Bung Karno? Puan kemudian mengingatkan apa yang disampaikan Presiden Sukarno dalam pidatonya di KAA dengan judul 'Unity in Diversity Asia-Africa'. Menurutnya, hal yang disampaikan Bung Karno disebut masih relevan saat ini.
-
Apa yang Museum Muhammadiyah tampilkan? Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
-
Bagaimana patung Bung Karno diresmikan? Pada Rabu (23/8) patung Bung Karno diresmikan di Omah Petroek. Peresmiannya dihadiri tokoh-tokoh penting di antaranya Megawati Soekarnoputri dan Ganjar Pranowo.Di sela-sela mereka, juga tampak budayawan Romo Shindu selaku pemilik tempat.
-
Siapa ibu dari Bung Karno? Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menjadi orang hebat salah satunya berkat peran besar sang ibu, Ida Ayu Nyoman Rai.
-
Mengapa patung Bung Karno dipasang di Omah Petroek? Sekretaris DPD PDIP DI Yogyakarta Totok Hedi Santoso mengatakan bahwa pemasangan patung Bung Karno di Omah Petroek menjadi cara semua pihak untuk mengingatkan generasi muda tentang pentingnya toleransi.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
Puan menerangkan dari kalimat Bung Karno tersebut menandakan bahwa Bung Karno adalah bagian dari keluarga besar Muhammadiyah. Sehingga garis keturunan Bung Karno termasuk dirinya pun juga merupakan keluarga Muhammadiyah.
"Saya sebagai keturunan Bung Karno ya tentu saja mengaku keluarganya Muhammadiyah. Nenek saya, Fatmawati pun mengatakan dirinya Muhammadiyah," ungkap Puan.
Puan menyampaikan bahwa pernyataannya itu tidaklah dibuat-buat. Kedekatan keluarga kami, kata Puan dengan keluarga Muhammadiyah sudah melekat sejak dahulu.
"Kalau melihat dan membaca sejarah itu memang terlihat. Bagaimana Bung Karno itu begitu mencintai Muhammadiyah," tutup Puan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah foto Bung Karno tengah sungkem kepada ibunya beredar di media sosial. Momen itu menggambarkan 'surga berada di telapak kaki ibu'
Baca SelengkapnyaSetiap tahun, anak dan cucu Bung Karno ini tak pernah melewatkan kesempatan nyekar ke makam.
Baca SelengkapnyaMegawati tampak hadir di lokasi menumpangi mobil berwarna hitam.
Baca SelengkapnyaSepanjang hidup Bung Karno hanya untuk didedikasikan bagi persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaBerikut momen bos TV saat bertamu ke rumah anak Presiden pertama Indonesia.
Baca SelengkapnyaSosoknya diabadikan dalam bentuk patung sebagai apresiasi bangsa Indonesia
Baca SelengkapnyaKaesang berdoa dan menaburkan bunga di makam Bung Karno dengan ditemani jajaran pimpinan DPP dan DPW PSI.
Baca SelengkapnyaTongkat komando estafet kepemimpinan tersebut milik Bung Karno
Baca SelengkapnyaAcara bedah buku itu juga dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaPrabowo bersama rombongan berziarah ke makam Bung Karno.
Baca SelengkapnyaKampanye di Ende, Ganjar Pranowo Napak Tilas di Rumah Pengasingan Bung Karno
Baca Selengkapnya"Jadi nggak boleh merasa kecil, sama-sama punya saham kok, yang beda kan devidennya saja, nah pembagiannya itu dibuat harus proporsional," kata Menag Yaqut.
Baca Selengkapnya