Puan Undang Ketua DPR AS Untuk Hadiri P20 di RI Tahun Depan
Merdeka.com - Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu dengan pimpinan DPR Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi pada Seventh Group of 20 (G20) Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Roma, Italia, Kamis (7/10). Puan mengundang langsung Pelosi untuk datang ke Indonesia yang akan menjadi tuan rumah P20 tahun depan.
Puan mengungkapkan harapannya agar Pelosi menghadiri P20 di Indonesia pada September 2022. Gelaran P20 diselenggarakan bersamaan dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Puan dan Pelosi juga berbincang mengenai sejumlah hal termasuk mengenai pandemi Covid-19. Dua pimpinan parlemen perempuan tersebut juga menjelaskan situasi pandemi di negaranya masing-masing.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi ke KTT G20? Selain ibu negara Iriana Jokowi, presiden juga didampingi sejumlah menteri termasuk Menko Perekonomian, AIrlangga Hartato.
-
Siapa yang diundang di PANDI Meeting? PANDI mengundang seluruh pihak dalam industri dan tata kelola internet di Indonesia untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam gelar tahunan tersebut.
-
Siapa yang memimpin delegasi Indonesia? Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
-
Siapa yang ditemu Ganjar di Jakarta? Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ditemani istrinya, Atikoh menemui anak-anak muda di Tim Pemenangan Muda Creative Hub, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang hadir dari Kementerian PUPR di acara jamuan? Tepat pukul 18.53 WITA Presiden Jokowi tiba di GWK didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Mulyana, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, dan Pj. Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
Selain Pelosi, Puan juga menemui para pemimpin parlemen negara-negara G20 lainnya untuk secara khusus mengundang mereka datang ke Indonesia tahun depan.
Beberapa yang diundang langsung Puan untuk menghadiri P20 di Indonesia seperti Ketua Dewan Nasional Republic of Korea Park Byeong-Seug, Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan Jin, Speaker of the Senate Belanda Jan Anthonie Bruinj dan Speaker of the Grand National Assembly Turki Mustafa Sentop.
Puan sendiri sudah berbicara pada 2 sesi di hari pertama gelaran P20 di Italia. Di sesi I, ia menyinggung soal solidaritas global hingga keadilan vaksin dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Di sesi II, Puan berbicara soal menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi dalam keberlanjutan sosial dan lingkungan. Ia menekankan pentingnya dunia menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih inklusif.
“Pandemi Covid-19 adalah tantangan global terbesar saat ini yang mengakibatkan krisis multidimensi. Namun krisis juga melahirkan kesempatan untuk membangun dunia yang lebih baik pascapandemi,” kata Puan di forum P20.
Menurutnya, krisis telah menunjukkan saling ketergantungan antara people, prosperity, and planet. Puan juga menyinggung mengenai tipping point krisis perubahan iklim yang dihadapi dunia. Mengingat kurangnya komitmen berbagai negara untuk mengurangi emisi.
“Maka G20 harus lead by example dalam upaya pembangunan hijau, energi baru terbarukan, dan aksi perubahan iklim. G20 yang merupakan 85% dari ekonomi dunia tentu akan sangat berpengaruh jika melakukan transformasi ekonomi hijau secara bersama-sama,” paparnya.
Puan menilai, perlu ada kemitraan global untuk mendorong ekonomi hijau secara global, termasuk dalam membantu negara berkembang mengimplementasi ekonomi hijau tersebut. Dalam forum itu, Puan juga mengungkapkan Indonesia yang terus berkomitmen menurunkan emisi.
“Bagi Indonesia, kami on track menurunkan emisi sesuai target NDC Paris Agreement sebesar 29% dengan upaya mandiri dan siap mencapai hingga 41% dengan dukungan internasional,” terang Puan.
Mantan menko PMK itu juga menyampaikan Indonesia memiliki target Net Zero Emission tahun 2060 serta Net Sink tahun 2030 untuk sektor hutan dan tata guna lahan serta menargetkan 23% renewable energi di tahun 2025. Puan lalu menggarisbawahi pentingnya kerja sama internasional guna mendukung negara berkembang.
“Pembiayaan, dukungan teknis, riset bersama dan transfer teknologi dibutuhkan negara berkembang untuk mengalihkan ekonomi ke pembangunan rendah karbon,” paparnya.
“Kita memerlukan political will dan kepemimpinan dari semua negara termasuk dari Parlemen untuk meningkatkan ambisi menurunkan emisi, aksi adaptasi dan transisi energi.Namun perlu diingat, tidak ada one size fits all policy transisi energi perlu dilakukan secara gradual,” sambung Puan.
Di sisi lain, aspek sosial dinilainya harus dimajukan sejalan dengan dimensi ekonomi dan lingkungan. Puan mengatakan, ekonomi hijau harus bersifat inklusif yang menekankan pada pemerataan, memperkecil ketimpangan di masyarakat, dan melibatkan semua pemangku kepentingan.
“Pembangunan industri hijau dan energi terbarukan akan membuka lapangan kerja baru. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan perlu ditingkatkan,” sebutnya.
Puan lantas menyoroti kurangnya komitmen dan kepercayaan antar-negara untuk saling membantu dalam hal transformasi ekonomi hijau. Untuk itu ia mendorong P20 agar membantu menyatukan potensi berbagai negara untuk menghadapi tantangan-tantangam global dan menciptakan masa depan bersama
“Karenanya P20 dapat berperan untuk mendorong pemerintah G20 meningkatkan kemitraan global dan mendorong dukungan pendanaan dan teknik untuk transformasi ekonomi hijau yang inklusif,” kata Puan.
“Saya yakin melalui kerja sama dalam P20 kita dapat membantu mewujudkan pemulihan ekonomi global yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tutup cucu Proklamator RI Bung Karno itu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan bersama delegasi DPR RI bertemu Ketua Parlemen Chili, Karol Cariola dalam rangka memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Baca SelengkapnyaPuan berencana menggelar pertemuan lanjutan dengan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKunjungan Puan dalam rangka menghadiri KTT Ketua Parlemen perempuan dunia.
Baca SelengkapnyaMPR mengundang kandidat calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024 seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dalam pelantikan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPuan juga menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan dan memperkuat hubungan bilateral antara DPR RI dengan Parlemen Singapura.
Baca SelengkapnyaSebanyak 580 anggota DPR terpilih periode 2024-2029 akan dilantik pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaPada Pilpres 2024 mendatang semua pihak mendapatkan kesempatan
Baca SelengkapnyaPertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara hingga membahas potensi kerja sama ke depan.
Baca SelengkapnyaPuan mengutarakan, sebanyak 12 negara , termasuk 7 Ketua Parlemen hadir dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaPuan juga menceritakan, soal gala dinner bersama Presiden Jokowi dan menurutnya acaranya bagus dan suasananya hangat.
Baca SelengkapnyaPuan mengajak seluruh anggota DPR periode 2024-2029 untuk menggunakan panggilan sejarah ini agar menjadi wakil rakyat yang dapat memberikan manfaat.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, pertemuan ke-2 IPPP membuka lembaran baru dalam hubungan Indonesia dengan negara-negara Pasifik.
Baca Selengkapnya