Pujasera Banyuwangi masuk nominator inovasi pelayanan terbaik
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus membuat sejumlah inovasi. Beberapa di antara inovasi itu masuk dalam jajaran terbaik versi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
Salah satunya ialah di bidang kesehatan, yakni inovasi Pujasera (Pergunakan Jamban Sehat, Rakyat Aman). Program itu jadi nominator layanan publik terbaik 2016 yang kini memasuki tahap penilaian akhir.
"Pujasera menjadi salah satu inovasi pelayanan publik terbaik di Kemenpan-RB. Ini untuk kesekian kalinya inovasi dari Banyuwangi masuk dalam jajaran terbaik nasional. Tentu ini menjadi pemacu semangat bagi kami untuk meningkatkan kualitas inovasi layanan," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
-
Siapa yang memberikan penghargaan kepada Banyuwangi? Penghargaan diserahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
-
Kenapa Banyuwangi mendapat penghargaan? Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) tahun 2023. Banyuwangi meraih nilai tertinggi dengan skor 3,8118 poin, mengalahkan 514 Pemkab se-Indonesia.
-
Dimana penghargaan diberikan kepada Banyuwangi? Pada acara yang diselenggarakan di Kota Surabaya, Kamis (25/4) itu, pemerintah pusat menganugerahkan dua penghargaan kepada Banyuwangi.
-
Mengapa Banyuwangi dapat penghargaan? 'Banyuwangi dinilai sebagai daerah yang memiliki komitmen tinggi memanfaatkan produk dalam negeri yang mendukung pembangunan daerah, yang ini artinya juga pemkab dinilai banyak melibatkan pelaku usaha lokal dalam pengadaan barang dan jasa,' kata Bupati Ipuk Fiestiandani, Jumat (21/6).
-
Bagaimana Banyuwangi peringati Hari Pahlawan? Hari Pahlawan di Banyuwangi diperingatai dengan berbagai kegiatan. Salah satunya Upacara Tabur Bunga di Selat Bali di atas kapal KAL Rajegwesi II-5-40 yang dilaksanakan pada Jumat (10/11/2023).
-
Siapa yang memberikan apresiasi atas kinerja Banyuwangi? Atas kinerja positif tersebut, Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat berupa Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2023 senilai Rp 6,71 miliar.
Tim independen dari Kemenpan RB yang beranggotakan JB Kristiadi, Eko Prasojo, Siti Zuhro, dan Wawan Sobari telah menguji layanan Pujasera tersebut.
Pujasera adalah inovasi yang dijalankan Puskesmas Tampo, Banyuwangi. Inovasi ini adalah gerakan bebas buang air besar (BAB) di sembarang tempat alias Open Defecation Free/ODF. Yang menjadi subyek gerakan ini adalah masyarakat desa di wilayah Puskesmas Tampo, di mana sebagian warga di wilayah selatan Banyuwangi itu masih memiliki kebiasaan BAB di sungai.
Anas menambahkan, sejumlah warga diketahui masih BAB di sungai, namun bukan berarti persoalan ekonomi, tapi karena faktor kebiasaan. "Ada yang punya ternak banyak, artinya secara ekonomi relatif mencukupi, tapi tetap BAB di sungai karena kalau di jamban justru bagi mereka tidak nyaman. Oleh karena itu, pendekatannya terintegrasi. Ada peran tokoh agama, ada aspek kesehatan, dan ada intervensi ekonomi bagi warga yang kurang mampu membikin jamban sendiri," tambahnya.
Dirinya juga mewajibkan setiap 45 unit Puskesmas yang ada untuk membuat inovasi berdasarkan karakteristik permasalahan yang dihadapi. Begitu berhasil, inovasi itu dapat diterapkan ke Puskesmas di daerah lainnya.
Sejumlah inovasi lain di antaranya programApresiasi Ibu Cerdas Peduli Imunisasi (Air Limun) danStop Angka Kematian Ibu dan Bayi (Sakti). Hasilnya, angka kematian bayi per 1.000 kelahiran berhasil dari 9,31 (2012) menjadi 6 (2014), berhasil melampaui target MDGs untuk Banyuwangi yang sebesar 23. Adapun angka kematian Ibu juga menurun drastis dari 142 menjadi 93, berhasil melampaui target MDGs sebesar 102.
"Itu untuk tahun 2014. Tahun 2015 masih didata, yang pasti untuk indikator kematian Ibu dan bayi semakin menurun dari tahun 2014," katanya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tampo Tatiek Setyaningsih menyampaikan, inovasi itu dijalankan dengan sejumlah program. Pertama, kampanye ODF secara masif yang melibatkan tokoh masyarakat, agama, dan Satgas ODF. Pihaknya juga membentuk komunitas kader Pujasera yang kini mencapai 50 orang dan siap siaga membantu warga untuk mengetahui secara rinci manfaat program itu.
Program selanjutnya ialah dengan gerakan membongkar jamban di sungai, di mana dalam aksi ini kader Pujasera menancapkan pengumuman berisikan ajakan menggunakan jamban sehat.
Terakhir, mereka memberikan pinjaman dengan bunga lunak untuk bekerjasama dengan program pemerintah lainnya yang melibatkan penyedia bahan bangunan. Di dusun wilayah itu juga sudah dibentuk 'Arisan Jamban' yang diikuti warga kurang mampu. Setiap bulannya mereka arisan diundi.
"Setelah itu, warga dan kader Pujasera bersama-sama membangunkan jamban untuk warga kurang mampu tersebut. Juga ada intervensi pemerintah dalam bentuk bantuan untuk melengkapinya," jelasnya.
Hasilnya, di wilayah Puskesmas Tampo terwujud 2 desa ODF dari empat desa. Sebelumnya, hanya ada 1.034 keluarga yang memiliki jamban, kini bertambah menjadi 5.025 keluarga atau meningkat 386 persen.
"Tahun ini juga empat desa di Puskesmas Tampo bisa ODF semuanya. Semua keluarga akan memiliki jamban pribadi," jelasnya.
Alumnus Magister Manajemen Kesehatan Universitas Brawijaya itu juga mengungkapkan, angka masyarakat yang sakit akibat penyakit lingkungan buruk terus menurun. Jika sebelumnya mencapai 35 persen di tahun 2013 kini hanya 18 persen pada tahun 2015. Penyakit diare dari 28,2 persen menjadi 12 persen. Lalu Typoid dari 8,7 persen menjadi 38 persen, DHF dari 0,25 persen menjadi 0,10 persen, Influenza dari 10,3 persen menjadi 8,5 persen. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Baru-baru ini Banyuwangi mendapatkan penghargaan adipura
Baca SelengkapnyaBanyuwangi kembali ditetapkan sebagai daerah terinovatif se-Indonesia dalam program Innovative Government Award (IGA) 2023.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menjelaskan penghargaan ini merupakan buah hasil dari kerja keras seluruh duta BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini menjadi stimulus bagi unit pelayanan publik untuk memberikan pelayanan terbaik bagi publik.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi mendapatkan nilai 92,25 masuk dalam zona hijau (predikat kepatuhan tertinggi).
Baca SelengkapnyaSistem informasi produk hukum yang diterapkan Kabupaten Banyuwangi kembali menjadi yang terbaik se-Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi berhasil menyabet dua penghargaan, Hub Award dan Wahana Tata Nugraha (WTN) 2024.
Baca SelengkapnyaLayanan jemput bola melalui MPP Banyuwangi akan menjadi role model untuk pengembangan di daerah lain.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan terus berupaya dalam menyesuaikan kebutuhan zaman melalui kehadiran inovasi berbasis digital.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin kepada Bupati Banyuwangi
Baca SelengkapnyaPenghargaan tersebut diserahkan langsung Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Teguh Setya Budi, kepada Sekda Mujiono.
Baca SelengkapnyaPembangunan berdasarkan MoU antara Pemkab Banyuwangi dengan PT Bumi Suksesindo untuk pembangunan rumah sakit, Rabu (18/9).
Baca Selengkapnya