Pukat UGM minta negara jamin keselamatan pegiat antikorupsi
Merdeka.com - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan yang terjadi pada Selasa (11/4) mendapat perhatian serius dari para pegiat antikorupsi di Yogyakarta. Para pegiat antikorupsi di Yogyakarta menganggap bahwa penyerangan terhadap Novel Baswedan, merupakan bentuk teror terhadap upaya pemberantasan korupsi.
Menurut Hasrul Halili, senior pegiat antikorupsi dari Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM menegaskan, negara harus segera bertindak untuk mengusut tuntas kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Pasalnya, jika tidak diungkap secara tuntas, para kelompok teroris yang bekerja untuk koruptor akan makin berani.
"Mereka (para teroris yang bekerja untuk koruptor) akan semakin berani untuk melakukan teror terhadap pegiat antikorupsi. Saat ini mereka sudah menyerang dan merangsek ke garda depan pemberantasan korupsi. Jika tidak ditangani serius oleh negara maka akan berulang," kata Halili di Kantor Pukat UGM, Selasa (11/4).
-
Bagaimana aparat keamanan merespon serangan KKB? 'Tindakan tegas aparat gabungan melakukan pengamanan wilayah di Kampung Yigi, merupakan upaya menjaga stabilitas keamanan dalam rangka kelancaran percepatan pembangunan di wilayah Papua,' kata Penkogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa kasus yang sedang dihadapi KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Siapa yang terlibat dalam korupsi proteksi TKI? Dalam upayanya, bersama-sama dengan tersangka I Nyoman Darmanta yang merupakan ASN Kemenaker sekaligus pembuat komitmen pengadaan Proteksi TKI menyenting pelelangan yang dimenangkan oleh PT KIM.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Halili menambahkan bahwa abainya negara dalam menjamin keselamatan para pegiat antikorupsi membuat kelompok teroris yang bekerja untuk koruptor semakin berani. Bahkan, sambung Halili, kelompok teroris ini sudah mulai berani menyerang aparat penegak korupsi.
Sedangkan menurut Hifdzil Alim, para pegiat anti korupsi meyakini bahwa penyerangan terhadap Novel Baswedan terkait dengan kasus korupsi yang sedang ditanganinya. Beberapa kasus besar, lanjut Hifdzil saat ini sedang dalam penanganan KPK.
"Di daerah kasus teror terhadap aktivis anti korupsi sering terjadi. Kali ini penyerangan dilakukan kepada penyidik KPK. Ini tidak boleh dibiarkan. Selama ini negara abai dan menyepelekan kegiatan anti korupsi. Negara tidak memberikan perlindungan kepada para pegiat antikorupsi," jelas Hifdzil.
Dalam pernyataan sikapnya, Pukat UGM menuntut empat hal yaitu pertama mengutuk keras segala bentuk teror kepada KPK. Kedua menuntut Presiden untuk memerintahkan Polri mengusut tuntas kasus penyerangan kepada Novel Baswedan.
Ketiga, menuntut Polri untuk menuntaskan kasus penyerangan kepada Novel Baswedan. Empat mendorong pimpinan KPK untuk memberikan perlindungan terhadap pegawai KPK.
Diketahui, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras usai melaksanakan salat Subuh di dekat rumah. Novel tak melihat wajah pelaku karena menggunakan helm.
"Tidak bisa melihat wajah pelaku, karena menggunakan helm," kata adik Novel, Taufik Baswedan, Selasa (11/4).
Menurutnya, pelaku berjumlah dua orang. Keduanya berboncengan sepeda motor.
Banyak yang berspekulasi teror yang menimpa Novel merupakan buntut dari kasus e-KTP. Kasus mega korupsi tersebut saat ini sudah masuk ke persidangan dan menguak nama-nama besar.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perlawanan balik dari pihak-pihak tertentu ditujukan melemahkan nyali Kejagung dalam memberantas korupsi.
Baca SelengkapnyaDia menilai pansel harus 'jemput bola' kepada tokoh-tokoh yang kompeten dalam pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Bantah Intimidasi KPK: Kalau Saya Kirim Batalyon Suruh Geruduk Itu Intervensi
Baca SelengkapnyaBahkan, menurut dia, ada juga yang melakukan cara kasar untuk mengintimidasi dan berlindung dalam simbol-simbol dan atribut kekuasaan.
Baca SelengkapnyaAgus menilai pemerintah melalui kebijakan strategis perlu menyelesaikan RUU Perampasan Aset.
Baca SelengkapnyaKejagung siap pecat anggota yang terbukti bersalah
Baca SelengkapnyaKPK menjelaskan penyidik hanya bekerja sesuai sebagaimana tugasnya dalam memberantas korupsi
Baca SelengkapnyaNawawi mengatakan, praktik korupsi masih marak terjadi di pelbagai sektor.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, putusan itu menjadi angin segar, khususnya dalam pelaksanan pilkada serentak di Indonesia.
Baca SelengkapnyaHal ini semakin krusial mengingat Undang-Undang (UU) Pilkada yang baru memberikan sanksi pidana bagi pejabat yang terlibat dalam politik praktis
Baca SelengkapnyaGaduh Kabasarnas Tersangka Suap, Ini Aturan Hukum KPK Sebenarnya Bisa Tangani Korupsi di TNI
Baca Selengkapnya