Pulang dari ceramah, Ustaz ini kaget ada jenazah di rumahnya
Merdeka.com - Kabar tewasnya seorang mahasiswa Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) Palembang, Haris Fuady (19), karena kesurupan saat mengikuti Diksar Pecinta Alam tadi malam, membuat heboh warga Gandus, Palembang. Jenazah korban dititipkan rekan-rekannya di rumah salah seorang tokoh agama.
Ustaz Taufik mengaku kaget mengetahui ada jenazah di rumahnya di Perumahan Griya Asri, Kelurahan Pulokerto, Gandus, Palembang, saat pulang mengisi ceramah, Sabtu (2/12) malam.
"Saya pulang ceramah ada jenazah di rumah saya. Kata istri saya, tadinya dititipkan teman-temannya untuk berobat, tapi sudah meninggal," ungkap Ustaz Taufik, Minggu (3/12).
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Dimana mahasiswi UPI itu ditemukan meninggal? Seorang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ditemukan meninggal dunia dalam gedung Gymnasium.
-
Bagaimana mahasiswi itu bisa tewas? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswi itu? 'Hasil pemeriksaan fisik sementara kita indikasikan kemungkinan pembunuhan karena terdapat luka terbuka pada beberapa bagian tubuh. Di punggung tangan dan sekitarnya,' kata Rizka.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Kapan mahasiswi UPI itu ditemukan meninggal? Kasus ini pertama kali mengemuka saat dua orang mahasiswa yang hendak berkegiatan membuat video basket di Gedung Gymnasium melihat sosok tubuh perempuan tergeletak bersimbah darah pada Kamis (26/12) sore.
Tak ingin jenazah mahasiswa Teknik Mesin Polsri semester tiga itu terlalu lama dibiarkan, Ustaz Taufik akhirnya menghubungi polisi. Lalu, jasad korban dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara Palembang didampingi sejumlah rekannya.
"Jam dua belasan polisi datang, tak lama saya menelepon. Kalau meninggalnya tidak tahu jam berapa," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Gandus Palembang, AKP Aidil Fitri mengatakan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Namun, kasus ini tetap dalam proses penyelidikan untuk mengetahui apakah ada kelalaian dalam diksar tersebut.
"Sejauh ini penyebabnya karena kesurupan, tidak sempat ditangani. Saksi-saksi masih diproses," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, korban tewas saat mengikuti Diksar Tahap satu Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam (Himpala) Bahtera Buana Polsri di Kelurahan Pulokerto, Kecamatan Gandus, Palembang, Sabtu (2/12). Korban tiba-tiba kesurupan yang membuat panitia dan rekan-rekannya panik.
Lantaran lokasi Diksar jauh dari permukiman, perlu waktu lama untuk mencari bantuan. Malam harinya, korban dibawa ke rumah tokoh agama dengan tujuan diobati. Sayangnya, orang yang dimaksud tidak berada di tempat. Tak lama kemudian, korban meninggal. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ndun bersama Enggar dan teman-temannya pada sore itu sedang mengoprek-oprek sepeda motor matic sejak siang hingga dini hari.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka tusuk di dada bahkan pisau masih menancap ketika dibawa ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKedatangan jenazah korban kecelakaan maut tersebut disambut duka mendalam oleh keluarga dan para tetangga.
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas tragedi tewasnya korban yang secara tak wajar.
Baca SelengkapnyaSantri Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu di Jambi Mengadu ke Hotman Paris
Baca SelengkapnyaIa mendapat kabar kepergian sang ayah saat 15 menit sebelum menerima ijazah.
Baca SelengkapnyaSeorang santri ponpes Al-Hanafiyyah Kediri meninggal dunia usai dianiaya senior
Baca SelengkapnyaKorban saat itu dibawa ke Rumah Sakit Tarumajaya Hospital.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya dianiaya berkedok hukuman ala seniornya.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca SelengkapnyaJasad Dosen UIN Surakarta ditemukan oleh rekan seprofesi tertutup kasur
Baca SelengkapnyaPihak Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin akhirnya angkat bicara mengenai kasus kematian santrinya, Airul Harahap.
Baca Selengkapnya