Pulang dari Luar Kota, Empat Warga Tasikmalaya Terpapar Covid-19
Merdeka.com - Empat warga Kota Tasikmalaya, Jumat (28/1) terkonfirmasi positif Covid-19. Keempat orang itu melakukan perjalanan ke luar kota sebelum diketahui terpapar virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangkat mengatakan, empat kasus baru itu ditemukan setelah pihaknya melakukan pelacakan.
"Hasil tracking menunjukkan bahwa keempat orang tersebut dari klaster perjalanan. Jadi mereka diketahui bepergian ke luar kota," katanya.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Apa yang terjadi pada virus Corona varian Omicron di tubuh pria tersebut? Selama 20 bulan masa infeksi, dokter mencoba segala cara untuk membantu pria lanjut usia tersebut, namun tidak ada upaya yang berhasil.Tubuhnya tidak dapat memberikan respons kekebalan yang cukup kuat untuk melawan virus Corona, bahkan dengan bantuan obat antibodi sekalipun.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Total 11 Kasus
Dengan penambahan empat orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini jumlah total kasus aktif Covid-19 berjumlah 11 kasus. Sbagian besar tidak bergejala, sehingga cukup melakukan isolasi mandiri.
"Kita juga telah melakukan pengecekan ke rumah mereka yang terpapar. Mereka baru dinyatakan bisa melakukan isolasi mandiri bila rumahnya layak jadi tempat isolasi mandiri," ungkapnya.
Uus menyebut bahwa walau kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya mengalami penambahan. Namun, varian Omicron belum terdeteksi di wilayahnya.
"Kita sempat membawa spesimen pasien yang diduga terpapar Omicron ke Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) Provinsi Jawa Barat untuk diperiksa, namun hasilnya belum keluar. Semoga hasilnya negatif (Omicron),” sebutnya.
Warga Diimbau Terapkan Protokol Kesehatan
Meski begitu, masyarakat harus tetap mewaspadai varian Omicron dan Covid-19 umumnya. Langkah itu dilakukan dengan menjalan protokol kesehatan secara ketat, mengurangi mobilitas, dan melaksanakan vaksinasi.
"Khususnya vaksin ini kan betul-betul bisa meminimalisir penularan virus Covid," ucapnya.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, baik peningkatan kasus Covid-19, termasuk varian Omicron, pihaknya saat ini sudah menyiagakan ruang perawatan di rumah sakit dan tempat isolasi terpusat. "RSUD, rumah sakit swasta, dan rumah sakit tersentralistik dalam keadaan siaga," tutup Uus.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta menghindari kontak langsung dengan hewan yang diduga penular cacar monyet.
Baca SelengkapnyaNgabila berujar, empat kasus ini merupakan temuan yang berbeda dan tak berkaitan satu sama lain.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sedang melakukan pelacakan dengan menelusuri sejumlah orang yang pernah kontak erat dengan sang pasien.
Baca Selengkapnya