Pulang ibadah, kepala Ruci dihajar cangkul hingga tewas oleh iparnya
Merdeka.com - Nasib tragis dialami Ni Wayan Ruci (40), ibu rumah tangga warga di Dusun Gelumpang, Sukawati, Gianyar Bali. Dia tewas dengan kondisi mengenaskan lantaran kepalanya hancur dihajar dengan cangkul oleh kakak iparnya sendiri, Kamis (15/12).
Peristiwa ini membuat geger lingkungan tempatnya tinggal. Bahkan warga beserta keluarga dan petugas kepolisian harus kejar-kejaran untuk menangkap pelaku, I Wayan Minggu Diana (48) yang diduga mengalami depresi itu.
Informasi yang didapat, saat itu korban bersama ibu mertuanya sedang mempersiapkan sesaji. Usai menghaturkan sesajen, korban beranjak menuju ke rumahnya. Namun nahas saat melintas di pekarangan tiba-tiba muncul kakak dari suami korban. Saat itu, korban langsung didorong oleh pelaku.
-
Bagaimana ibu tersebut meninggal? Ibunya berpulang dengan penuh cinta kasih sesaat setelah terhuyung di restoran.
-
Mengapa kepala kerangka dipenggal? Penempatan yang rapi dan hati-hati menunjukkan adanya kesengajaan dan kehati-hatian, bukan terjadi karena pergerakan yang tidak sengaja atau karena faktor alami lainnya.
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Siapa yang ditemukan tewas dengan kepala tertancap kayu? Korban siswi SMP, jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbaring dengan kepala bersimbah darah.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
Korban yang saat itu terjatuh, tidak mengira kalau pelaku justru semakin brutal. Saat itu, ibu mertuanya Ni Wayan Kebek (72) melihat menantunya saat terjatuh hanya memungut sesajen yang berantakan.
"Saya tidak menyangka anak saya langsung memukul menantu saya dengan cangkul. Saya teriak-teriak minta tolong," ungkap Kebek, ibu mertua korban, Kamis (15/12).
Kata dia, saat menantunya terjatuh. Dilihat pelaku berlalu dan tanpa disangka langsung datang sambil membawa cangkul dan mengayunkan ke arah kepala korban lebih dari sebanyak tiga kali.
"Setelah dia kabur, kami keluarga langsung menolong. Kepala depannya robek. Saya tak kuat melihatnya," terang Kebek.
Sementara itu, pelaku yang melarikan diri akhirnya berhasil ditangkap petugas kepolisian dan warga. Proses penangkapannya juga menarik perhatian warga karena diwarnai aksi kejar-kejaran.
"Pelaku sudah kami amankan. Dan kini masih kami koordinasikan dengan pihak keluarganya," terang Kapolsek Sukawati AKP I Wayan Wisnawa.
Melihat aksi keji itu, orangtua pelaku, I Wayan Pageh (75) meminta polisi menembak mati anaknya yang merupakan putra sulungnya itu. Karena sudah berulang kali meresahkan keluarga dan lingkungan setempat.
"Setiap kali akan dibawa ke rumah sakit Bangli, pastinya kami was-was. Karena sepulang dari rumah sakit, dia semakin agresif dan membenci kami," ucap Pageh.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan sementara, pembunuhan terjadi karena permasalahan keluarga.
Baca SelengkapnyaNyawanya tak tertolong karena kehabisan banyak darah akibat tusukan pisau yang dilayangkan mertuanya.
Baca SelengkapnyaPelaku juga berusaha untuk membunuh ayah kandungnya, namun gagal.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi nyawa korban lantaran sakit hati dengan perkataan korban.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaTerkejut, tetangga melihat pelaku memegang pisau berlumur darah.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/10) sore.
Baca SelengkapnyaMunir dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Munir terluka karena disabet golok oleh RA (23) anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaKorban dipukul menggunakan gagang cangkul hingga akhirnya terkapar. Kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke TPA.
Baca SelengkapnyaSaat peristiwa pembunuhan itu terjadi, kedua anak korban yang masih balita berada di dalam rumah kontrakan
Baca SelengkapnyaJenazah mantan bupati Jembrana dan istri pertama kali ditemukan oleh menantu korban.
Baca Selengkapnyapihak keluarga korban mendatangi Polres Pegunungan Bintang dan meminta pertanggungjawaban dari pelaku.
Baca Selengkapnya