Pulang kerja, pegawai apotek RSUD Kalisari Batang disiram air keras
Merdeka.com - Nur Asriyah (22), pegawai apotek Rumah Sakit Umum Daerah Kalisari Batang disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Juli Agung Pramono di Batang mengatakan, saat ini korban masih dirawat di RSUD Kalisari Batang karena mengalami luka melepuh pada wajah dan kakinya.
"Kami masih mengumpulkan keterangan sekaligus mencari dua pelaku tersebut agar secepatnya bisa ditangkap," kata Juli kepada wartawan kemarin.
Korban diduga disiram air keras saat perjalanan pulang bekerja dari RSUD Kalisari, Sabtu (5/3). Semula Nur Asriyah sudah curiga terhadap dua pelaku yang terus membuntuti korban saat perjalanan pulang ke rumah.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
"Karena merasa takut, korban masuk ke lokasi SPBU Kadilangu beberapa saat dan setelah dianggap aman lalu melanjutkan perjalanan pulang. Akan tetapi saat sampai di depan SPBE Cepokokuning atau tidak jauh dari rumahnya, tiba-tiba kendaraannya dipepet oleh dua pria berboncengan sepeda motor dan disuruh berhenti," katanya.
Ia mengatakan setelah menghentikan sepeda motor korban, kedua pelaku itu memaksa agar helm yang dipakai Nur Asriyah dicopot.
"Akan tetapi, saat korban membuka helmnya, tiba-tiba salah seorang pelaku menyiramkan cairan ke wajah korban. Cairan itu sedang dicek di laboratorium apakah air keras atau bukan," katanya.
Orang tua korban, Sunaryo mengatakan semula anaknya sudah divonis oleh dokter tidak bisa melihat karena terkena siraman yang diduga air keras itu.
"Semula dokter RSUD menyarankan anaknya dirujuk ke RSUD Kariadi Semarang untuk mendapatkan perawatan. Akan tetapi, kini kondisinya membaik meski penglihatannya belum pulih sepenuhnya," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stanlly belum menjelaskan secara gamblang penangkapan pelaku, termasuk motif penyiraman air keras.
Baca SelengkapnyaKepala Puskesmas Kampili, Imran membenarkan video tersebut dan terjadi Minggu (5/11).
Baca SelengkapnyaRST mengaku pelaku tiba-tiba lari untuk kabur dari tempat kejadian perkara.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban hendak ke sekolah.
Baca SelengkapnyaKeluarga meminta pada polisi untuk ‘mempertemukan’ antara pelaku dengan korban.
Baca SelengkapnyaTim gabungan dari Unit Reskrim Polsek Cengkareng dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat tengah memburu pelaku penyiraman air keras tersebut.
Baca Selengkapnya"Yang terlibat penyiraman air keras ini untuk menyerahkan diri kepada kami," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku gelap mata menyiramkan air keras lantaran kesal setelah dipecat korban.
Baca SelengkapnyaDua orang pelaku ditangkap, satu pelaku lagi buron.
Baca SelengkapnyaKorban saat ini sedang dalam penanganan medis di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaSebelum matanya dipukul, korban lebih dulu diisengi pelaku yang menyentil telinganya.
Baca Selengkapnya