Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pulang nengok cucu, rumah keluarga ini rata dengan tanah

Pulang nengok cucu, rumah keluarga ini rata dengan tanah Eksekusi rumah warga. ©2014 Merdeka.com/Andrian Salam Wiyono

Merdeka.com - Keluarga Mok Kimiati (79), mendatangi Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jawa Barat. Mereka menanyakan eksekusi rumah sekaligus hotel yang dimiliki di Jalan Oto Iskandardinata (Otista) nomor 11 a, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung.

Kimiati kaget, sebab baru saja pulang menengok cucu rumahnya tiba-tiba rata dengan tanah. Peristiwa itu terjadi pada 22 Desember 2012 lalu. Rumah beserta barangnya yang sudah ditempati sejak 1927 luluh lantah dihancurkan alat berat.

"Kami jelas kaget, ketika pulang sekeluarga ke rumah tiba-tiba pas pulang sudah ada bulldozer dan orang-orang berbadan besar meratakan bangunan," kata anak Kimiati, Suryadi Senjaya (59), di PN Bandung, Rabu (30/4).

Dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Apalagi saat kejadian tidak ada petugas mengenakan aparat. "Jadi seperti pakaian preman saja," ujarnya. Bahkan barang-barang kecil berupa perabotan sudah tidak ada. "Jadi kami seperti dirampok di siang bolong."

Semenjak kejadian itu sampai sekarang pihaknya mengaku hidup di rumah kontrakan. Semua harta benda diambil. Dia menuturkan, tanah dan bangunan tersebut memang pernah digugat oleh seseorang bernama Nyayu Saadah.

Namun mulai dari tingkat pertama hingga tingkat Peninjauan Kembali (PK) pengadilan menyatakan jika tanah dan bangunan tersebut tetap milik keluarga Mok Kimiati.

Hanya saja, ia mengaku dikagetkan dengan munculnya sebuah sertifikat palsu atas nama Nyayu Saadah yang diperkuat dengan surat sporadik. Disebutkan dalam surat diduga palsu itu menyatakan jika tanah tersebut sudah ditempati oleh Nyayu Saadah sejak 20 tahun.

"Herannya lagi itu tidak pernah disengketakan," tandasnya.

Usai peristiwa itu, keluarga mengalami shock berat. Sehingga baru beberapa lama ini melapor ke polisi mengenai beredarnya sertifikat palsu pada 9 Juli 2013. Adapun perusakan atau eksekusi sepihak itu dílakukan pada 4 Oktober 2013.

"Sampai sekarang ibu saya yang sudah tua stres, ngigau terus pingin pulang ke rumah. Untuk itu sekarang kita perjuangan kembali hak kita," jelasnya.

Ia berharap ada keadilan dengan aduan tersebut. "Kami seperti dirampas. Tanah itu ditaksir mencapai Rp 10 miliar ditambah barang-barang yang dirampok mencapai Rp 10 miliar juga," terangnya.

Sementara itu, Humas PN Bandung, Djoko Indrianto, mengaku bahwa setiap eksekusi yang dilakukan juru sita pasti melakukan secara prosuderal dan resmi. Terkait tidak adanya aparat pihaknya tidak bisa memastikan.

"Pasti kalau menyita pakai pakaian dinas," jelasnya. Dia mengaku jika keluarga merasa dirugikan bisa melaporkan kepada kepolisian.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Wanita Ceritakan Rumahnya Dibobol Maling saat Ditinggal Mudik, Masuk Lewat Plafon
Viral Wanita Ceritakan Rumahnya Dibobol Maling saat Ditinggal Mudik, Masuk Lewat Plafon

Wanita ini ceritakan rumahnya dibobol maling saat ditinggal mudik, masuk lewat plafon.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau

Saat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi

Baca Selengkapnya
Pintu Terkunci saat Rumahnya Terbakar, Nenek Buta dan Cucunya di Musi Rawas Tewas
Pintu Terkunci saat Rumahnya Terbakar, Nenek Buta dan Cucunya di Musi Rawas Tewas

Api muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.

Baca Selengkapnya
Sekeluarga Bunuh Diri di Malang: Anak Korban Sempat Minta Tolong, Saat Balik ke Rumah Pintu Malah Dikunci
Sekeluarga Bunuh Diri di Malang: Anak Korban Sempat Minta Tolong, Saat Balik ke Rumah Pintu Malah Dikunci

Hingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.

Baca Selengkapnya
Kronologi Satu Keluarga di Bogor Dianiaya 4 Orang Jelang Subuh, Satu Tewas Bersimbah Darah di Dalam Mobil
Kronologi Satu Keluarga di Bogor Dianiaya 4 Orang Jelang Subuh, Satu Tewas Bersimbah Darah di Dalam Mobil

Dugaan sementara penganiayaan merupakan ulah perampok.

Baca Selengkapnya
Komplotan Perampok yang Bacok dan Perkosa Istri Korban di Musi Rawas Ditangkap
Komplotan Perampok yang Bacok dan Perkosa Istri Korban di Musi Rawas Ditangkap

Para pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.

Baca Selengkapnya
Niat Kembali Tahun 2024, Ini Potret Rumah Mewah Keluarga WNA Palestina di Indonesia yang Terbengkalai
Niat Kembali Tahun 2024, Ini Potret Rumah Mewah Keluarga WNA Palestina di Indonesia yang Terbengkalai

Rumah ini ternyata pemberian dari seorang kiai. Begini potretnya yang bikin miris.

Baca Selengkapnya