Pulang sekolah, siswi SD menangis dadanya diremas buruh sawit
Merdeka.com - Buruh kelapa sawit inisial DD (34 tahun) tega berbuat cabul terhadap murid Sekolah Dasar inisial MF (9 tahun) ketika melintas di kebun sawit milik AK. Kebun sawit tersebut terletak di sebuah kawasan Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.
Orangtua korban inisial SU, menceritakan nasib malang yang dialami putrinya. Peristiwa itu terjadi ketika SU sedang mengasuh anaknya yang masih kecil di rumahnya.
MF yang baru pulang sekolah itu melintas di kebun sawit tempat pelaku bekerja. Melihat korban lewat di depannya, tersangka DD langsung mendekati korban kemudian meremas payudaranya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Bagaimana cara melapor ke polisi? Langkah selanjutnya adalah mendatangi kantor polisi terdekat di lokasi Anda tinggal. Pastikan Anda membawa semua bukti yang telah Anda kumpulkan serta Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dokumen-dokumen penting lainnya sebagai identifikasi diri. Setibanya di kantor polisi, carilah petugas piket untuk melaporkan kasus KDRT yang Anda alami.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Siapa yang meminta polisi prioritaskan kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
Setelah puas, pelaku meninggalkan korban. Sambil menangis, korban pun kembali ke sekolahnya dan mengadukan perbuatan tersangka DD kepada gurunya.
Tak ingin korban kembali dilecehkan, sang guru bernama Leni mengantarkan korban untuk pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah korban, guru tersebut menyampaikan kepada SU bahwa anaknya menangis karena payudaranya dipegang oleh DD.
Bagaikan disambar petir, SU kaget mendengar pengakuan anaknya yang masih di bawah umur tersebut. Tak ayal, SU pun langsung mengajak anaknya ke kantor polisi untuk melaporkan perbuatan bejat DD.
"SU bersama suaminya melaporkan kejadian itu ke Polsek Bangko Pusako. Korban sudah dimintai keterangannya," ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Subiantoro.
Atas laporan tersebut, anggota Reskrim Polsek Bangko Pusako langsung mencari keberadaan pelaku. Tak butuh waktu yang lama, polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku yang saat itu masih berada di sekitar kebun sawit milik AK dan membawa pelaku ke Polsek Bangko Pusako.
"Setelah di Polsek, pelaku mengakui perbuatannya. Penyidik langsung menetapkan DD sebagai tersangka pencabulan. Untuk proses penyidikan lebih lanjut, pelaku ditahan di ruang tahanan Polsek Bangko Pusako," jelas Subiantoro.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengakuan korban dan luka-luka di tubuhnya direkam guru menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaOrangtua korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung melaporkan ke pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaKeluarga memilih melapor ke polisi setelah menilai pihak sekolah anggap sepele dengan permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui inisial M, siswa kelas V di salah satu SD di Palembang. Sementara pelaku adalah siswa kelas VI di sekolah yang sama.
Baca SelengkapnyaHingga akhirnya, keluarga melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaLemparan itu mengenai kepala anaknya. Akibatnya, korban yang baru berumur 8 tahun itu mengalami luka bocor.
Baca SelengkapnyaDari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa perundungan itu terjadi pada awal Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaSejak kasus pelemparan kayu yang mengakibatkan kepala bocor, korban menyatakan tidak mau sekolah di tempatnya bersekolah dulu.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca Selengkapnya