Puluhan batu akik digondol maling, Desrizal rugi hingga Rp 30 juta
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Resor Kota Padang Kombes Pol Wisnu Andayana, mengingatkan agar warga pemilik batu akik mewaspadai aksi pencurian terhadap barang berharga tersebut yang kini banyak diincar orang.
Hal itu dikatakannya terkait aksi pencurian puluhan batu akik milik Desrizal (38), warga Jalan St Syahrir, Simpang Cendana Mata Air, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, Minggu sekitar pukul 09.30 WIB.
"Diharapkan agar para pemilik dan pengoleksi batu akik tetap waspada pada aksi pencurian, di samping menjaga harta benda yang lainnya," kata Wisnu di Padang, Sumatera Barat, dilansir Antara (18/1).
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Dimana keluarga ini tinggal? Rumah yang ia tempati merupakan warisan orang tuanya. Jalan berliku harus dilalui untuk sampai di rumah Kasimin. Perjalanan kemudian harus dilanjutkan dengan berjalan kaki menuruni tebing.
-
Siapa yang menjadi korban pencurian? Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.'Tega, dua pelaku pencuri menggondol kursi roda seorang kakek disabilitas,' tulis keterangan di dalam video tersebut.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
Hal itu, katanya, dikarenakan perkembangan batu akik yang saat ini sudah mulai menjadi tren di tengah masyarakat, sehingga permintaan yang banyak menjadikannya sebagai salah satu bidang usaha.
"Karena batu akik juga memiliki nilai ekonomi, dikhawatirkan dijadikan sebagai kesempatan oleh orang-orang yang memang sudah berwatak tidak baik, mengambil keuntungan bagi diri sendiri," jelasnya.
Akan lebih baik, lanjutnya, kehatian-hatian dari pemilik sejak awal menjadi sebuah tindakan pencegahan.
Sebelumnya, kejadian pencurian itu berawal saat Desrizal bersama keluarganya menginap di rumah kerabat yang masih beralamat di Kota Padang, dan meninggalkan kedai yang menyatu dengan rumahnya dalam keadaan kosong pada Sabtu (17/1).
"Awalnya korban pergi menginap ke rumah kerabat serta meninggalkan kedai dan rumah dalam keadaan kosong. Ia mengunci pintu dengan tiga buah gembok," kata Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Polresta Padang Ipda Yufrizal.
Namun, katanya, pada Minggu korban mendapatkan telepon dari salah seorang tetangga yang mengatakan jika pintu kedai miliknya sudah dalam keadaan terbuka.
Mendapatkan kabar tersebut, korban memiliki firasat tidak enak dan langsung pulang untuk melihat keadaan rumah yang ditinggalkan. Ternyata dugaan korban betul bahwa beberapa barang miliknya sudah tidak ditemukan di tempat semula.
"Sesampainya di rumah korban mendapati pintu gembok kedainya telah rusak karena dibuka secara paksa. Setelah melakukan pengecekan ternyata beberapa barangnya telah hilang," katanya.
Yufrizal mengatakan, laporan yang diberikan oleh korban itu telah diterima oleh unit SPK, dan diteruskan kepada bagian Resor Kriminal untuk diproses lebih lanjut.
Sedangkan Defrizal, saat membuat laporan di maskas kepolisian mengatakan, jika barang yang hilang berupa puluhan batu akik berbagai jenis beserta ikat, dan sebuah tablet merek Samsung. Akibat aksi pencurian itu, ia mengklaim jika dirinya mengalami kerugian sebesar Rp 30 juta.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang, Sabtu (14/9) malam.
Baca SelengkapnyaLokasi rumah tepatnya di Jalan H. Kuncin, Sudimara Pinang Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaBerbagai barang elektronik, tabung gas LPG, pakaian, hingga isi kulkas pun dijarah oleh pencuri.
Baca SelengkapnyaCucu perempuan tega memukul neneknya menggunakan besi
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan rumahnya dibobol maling saat ditinggal mudik, masuk lewat plafon.
Baca SelengkapnyaPelaku menggondol setidaknya Rp200 juta pecahan rupiah dan mata uang asing, beserta sejumlah perhiasan berupa berlian dan emas.
Baca SelengkapnyaLima tamu hotel di Kota Tangerang, Banten, menjadi korban pemerasan setelah keluar bersama wanita. Mereka diperas hingga Rp1 miliar.
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaGudang itu selama ini menjadi tempat penyimpanan alat-alat bangunan milik Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal dari permintaan warga untuk mengecek keadaan rumahnya.
Baca Selengkapnya