Puluhan bayi di Bekasi menderita gizi buruk
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencatat jumlah balita penderita gizi buruk di Bekasi mencapai 40 orang. Mayoritas penyebab gizi buruk karena minimnya pengetahuan orangtua akan kebutuhan gizi bagi anak.
Kabid Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Supri mengatakan, mayoritas penderita gizi buruk di wilayahnya merupakan keluarga miskin. Hasil itu berdasarkan laporan dari seluruh petugas kesehatan di wilayahnya.
"Kondisi ekonomi menjadi penyebab utama, bayi kekurangan gizi buruk," katanya, Kamis (8/12).
-
Siapa yang perlu memperhatikan status gizi? 'Pencegahan itu ada pencegahan kanker dan pencegahan rekurensi (kekambuhan) kanker dengan memperhatikan status gizi masing-masing,' kata Wiji beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan? Batuk kering dan sesak napas dialami Kama, putra bungsu Zaskia Adya Mecca.
-
Kapan situasi gizi buruk ini terjadi? 'Dalam dua pekan, kami mendeteksi lebih dari 250 pasien gizi buruk,' jelas direktur rumah sakit Kamal Adwan, Dr Hassam Abu Safah, dikutip dari Sky News, Selasa (9/7).
-
Dimana angka kemiskinan Kaltim berada? Provinsi Kaltim masuk dalam 18 Provinsi yang angka kemiskinannya berada di bawah nasional dan menempati posisi kedelapan dengan tingkat kemiskinan terendah.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk fakir miskin? Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Selain itu, kata dia, minimnya pengetahuan orangtua dalam memberikan ASI juga mendorong balita kekurangan asupan gizi. Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk di rumah juga dapat berimbas pada kondisi kesehatan anggota keluarga karena dapat mencemari beberapa bahan makanan yang akan diolah menjadi masakan.
"Faktor makanan yang sangat berpengaruh," tambahnya.
Supri mengklaim pola penanggulangan yang dilakukan pihaknya dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada penderita di Rumah Sakit untuk mendapatkan perhatian medis secara penuh.
Selain itu, lanjut dia, Dinkes bekerjasama dengan Bappeda untuk penanggulangan gizi buruk tersebut. Sebab, Bappeda yang mengelola anggaran dari Corporate Social Responsbilty (CSR) perusahaan swasta. Sehingga, dana CSR itu untuk membantu penderita gizi buruk.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
798.107 Ribu balita di DKI Jakarta rawan gizi. Dari total itu, 36 ribu balita tercatat mengalami masalah gizi.
Baca SelengkapnyaMasalah kekurangan gizi termasuk salah satu masalah atau penyakit besar di Indonesia, disamping beberapa penyakit lainnya.
Baca SelengkapnyaRSAB Harapan Kita berjanji menangani bayi berinisial LAH secara optimal.
Baca SelengkapnyaWamendagri Ribka Haluk kembali menekankan soal bahaya stunting dan gizi buruk pada anak-anak dan ibu hamil
Baca SelengkapnyaDi tengah intensitas simulasi MBG, Dinas Sosial Kabupaten Bogor mengingatkan pentingnya memberikan perhatian khusus kepada anak-anak penyandang disabilitas.
Baca Selengkapnya"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.
Baca Selengkapnya"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.
Baca SelengkapnyaAncaman masalah ganda nutrisi bisa dialami Indonesia akibat stunting di anak dan obesitas di orang dewasa.
Baca SelengkapnyaPemkab Jember ingin mengurangi dampak buruk berkepanjangan
Baca SelengkapnyaSalah satu kebutuhan mikronutrisi yang penting adalah garam beryodium dan zat besi.
Baca SelengkapnyaStunting tetap bisa terjadi pada anak yang berasal dari keluarga menengah ke atas.
Baca SelengkapnyaMasalah malnutrisi masih mengancam masa depan Indonesia. Penting untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya.
Baca Selengkapnya