Puluhan bocah SD di Palembang ikut demo 4 November
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa terkait dugaan penistaan agama yang ditujukan kepada Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak hanya terjadi di Jakarta. Di Palembang, massa yang tergabung dalam Barisan Pemuda Indonesia juga menyampaikan aspirasinya.
Aksi ini digelar di depan Masjid Agung Palembang, Jumat (4/11). Dari puluhan pendemo yang berbaju putih tersebut, mayoritas berasal dari kalangan anak-anak SD. Ada yang masih mengenakan seragam pramuka, ada juga memakai seragam merah putih.
Dengan memegang spanduk dan kertas bertuliskan penolakan Ahok, mereka meneriakkan takbir dan menuntut presiden menindak tegas mantan bupati Belitung itu.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Menurut Egi (10) yang merupakan bocah kelas 5 SD itu mengaku ikut berdemo karena diajak temannya sehabis pulang sekolah. Namun dirinya mengetahui kasus yang menjerat Ahok dari televisi.
"Saya disuruh makan dulu di rumah baru ke sini bareng (berdemo). Saya ikut berjuang membela Islam," ungkap Egi, Jumat (4/11).
Peserta demo yang lain, Feri (11), mengatakan, dirinya berangkat demo bersama beberapa teman sekelasnya dan guru sekolah. Dia tertarik dengan isu SARA yang dilakukan Ahok karena dugaan pelecehan Surat Al Maidah ayat 51.
"Saya tidak ingin Alquran dilecehkan," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Aksi, Ragil Pamungkas (22) mengungkapkan, keikutsertaan anak-anak pada demo ini tanpa diajak secara langsung. Mereka datang sendiri karena mengetahui bakal ada aksi unjuk rasa di Palembang.
"Mereka (anak-anak SD) ikut bergabung berdemo, kami tidak melarang, mereka juga ingin menyampaikan aspirasinya," kata Ragil. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaMereka mendesak KPU untuk bekerja secara profesional serta bersikap adil dan netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari besok.
Baca SelengkapnyaAda indikasi mobilisasi anak-anak sekolah ini dilakukan pada sore hari di batas waktu pelarangan demo dengan pola yang mirip.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPara pelajar itu mengikuti ajakan untuk bergabung di gedung DPR RI dari mulut ke mulut dan sosmed.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaPara demonstran menyoroti putusan MK, upaya revisi UU Pilkada, Bawaslu, hingga statement Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadiala terkait raja Jawa.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta sejauh ini pihaknya belum menentukan sanksi bagi para pelajar yang ikut demo.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca Selengkapnya