Puluhan Ekor Babi di Sumut Mati Mendadak, Diduga Terjangkit Hog Cholera
Merdeka.com - Puluhan ekor babi di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumut, mati mendadak dalam dua pekan terakhir. Ternak warga itu diduga terserang Virus Hog Cholera.
Kematian mendadak babi ini di antaranya terjadi di Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siatas Barita. Peristiwa terparah di Desa Simorangkir Hanbinsaran, Kecamatan Siatas Barita.
Kepala Desa Simorangkir, Hardi Saut Simorangkir, mengatakan, kematian mendadak babi di kawasan itu terjadi dalam dua pekan ini. “Gejalanya babi itu gemetar lalu mati, (di Desa Simorangkir) ada 30 lebih kalau tidak salah secara tiba tiba mati," ujarnya, Senin (15/10).
-
Apa yang dilakukan Pemkab Purwakarta untuk mengatasi hama tikus? Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
-
Bagaimana cara Pemkab Purwakarta mengatasi hama tikus? Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, punya cara tak biasa untuk menghentikan hama tikus yang merugikan petani.Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
-
Apa yang dilakukan di Banyuwangi untuk tingkatkan populasi sapi? Program SMS Pisan, kepanjangan dari Sapi Manak Setahun Pisan (sapi beranak setahun sekali) terus digalakkan Pemkab Banyuwangi.
-
Bagaimana BBIB Singosari meningkatkan populasi sapi? Kementan melalui BBIB Singosari senantiasa berupaya meningkatkan populasi sapi melalui optimalisasi reproduksi inseminasi buatan secara masif dari tahun ke tahun.
-
Mengapa Kemenkes RI fokus pada patogen satwa? Bonanza menekankan bahwa patogen-patogen ini sering kali terkait dengan spesies satwa seperti kelelawar, primata, rodent, dan burung yang menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan populasi sapi nasional? Jan Maringka menyatakan, dengan kegiatan IB ini secara nasional dapat meningkatkan populasi sapi sekitar 35%. Hal tersebut tentu berimbas pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak.'Melalui Inseminasi Buatan, optimalisasi penggunaan bibit pejantan unggul untuk memenuhi kebutuhan daging dapat tercapai', jelas Jan Maringka.
Hardi mengatakan, pihak terkait dari Pemkab Taput sudah datang melakukan sejumlah langkah. Babi yang mati relatif berkurang.
"Pemerintah sudah membawa vaksin atau antibiotik untuk mencegah agar tidak menular," ujar Hardi.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Taput, Sondang Ey Pasaribu membenarkan adanya kematian mendadak babi di wilayahnya. Dia menyatakan hewan ternak itu terserang virus hog cholera atau kolera babi.
"Berdasarkan laporan petugas di Kecamatan Siatas Barita, ternak babi yang mati akibat tertular hog cholera sekitar 52 ekor," ujar Sondang .
Babi yang mengidap virus hog cholera mengalami gejala demam, menggigil, kotoran mengeras, dan kurang nafsu makan. Di sekitar telinga hewan itu berwarna merah kebiruan. Apabila tidak cepat ditangani akan menyebabkan kematian.
Berdasarkan informasi dihimpun, hog cholera disinyalir sudah lebih dulu terjadi di Kabupaten Dairi. Pihak terkait menyatakan sudah lebih dari 700 ekor babi mati mendadak karena diduga diserang virus itu dalam sebulan terakhir.
Sondang menjelaskan virus hog cholera awalnya merebak di Eropa hingga akhirnya sampai ke Indonesia. "Wabah hog cholera terjadi di Medan, menyebar ke Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, dan selanjutnya Tapanuli Utara," papar Sondang menjelaskan penyebaran virus hog cholera di Sumut.
Pemkab Taput telah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus hog cholera. Mereka membuat surat edaran ke seluruh camat, kepala desa serta majelis gereja untuk mencegah penularan lebih luas.
Sementara personel Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Taput dikerahkan untuk memvaksinasi babi yang belum tertular. Mereka pun memberi penyuluhan kepada masyarakat untuk melaksanakan langkah sanitasi dan desinfeksi kandang. Jika menemukan babi mati mendadak atau menunjukkan gejala tertular hog cholera, warga diminta segera menginformasikan ke petugas peternakan setempat.
Warga juga diingatkan untuk tidak membawa ternak dari daerah tertular atau memotong babi yang tertular. "Kita imbau untuk mengubur ternak yang mati, bukan membuangnya ke sungai. Bangkai apa pun kalau dibuang sembarangan bisa menimbulkan penyakit lain bagi manusia," sebut Sondang.
Sondang menegaskan hog cholera tidak menyerang manusia. Begitupun, warga diimbau untuk tidak makan babi yang mengidap virus itu. "Namanya virus janganlah dikonsumsi. Juga tetap kita anjurkan kalau memasak daging babi harus matang benar," imbaunya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaBabi milik warga bernama Mama Fransina Nesimnasi disembelih keluarga pada Senin (17/7). Padahal sejak Sabtu (15/7) lalu, babi itu sudah kelihatan sakit.
Baca SelengkapnyaTiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaProvinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca Selengkapnya