Puluhan Jurnalis di Medan Kembali Unjuk Rasa, Bobby Nasution masih Enggan Temui Massa
Merdeka.com - Puluhan jurnalis di Kota Medan, Sumatera Utara, kembali melakukan aksi unjuk rasa yang keempat kalinya di depan kantor Wali Kota Medan, Rabu (21/4) siang. Aksi itu buntut dari pengusiran terhadap dua jurnalis yang bertugas di Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, beberapa waktu lalu.
Namun dalam aksi ke empat ini, Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, kembali enggan menemui puluhan jurnalis yang berunjuk rasa.
"Ini adalah demo keempat yang kami lakukan di depan kantor Wali Kota Medan. Sampai aksi keempat ini Bobby masih enggan dan menolak untuk menemui massa serta memilih bungkam," kata Donny di depan kantor Wali Kota Medan, Rabu (21/4).
-
Apa yang dilakukan relawan Bobby Nasution di Medan? Kita relawan terus bergerak di akar rumput. Mengadvokasi rakyat untuk urusan sosial, kesehatan serta pendidikan. Bahkan kemarin baru giat pelestarian permainan rakyat di sejumlah tempat di Kota Medan,“ tukas Asril.
-
Di mana kasus pembakaran rumah jurnalis di Sumut terjadi? Peristiwa tragis yang merenggut nyawa satu keluarga ini terjadi pada Kamis dinihari (27/6) di Jalan Nabung Surbakti, Kabanjahe, Karo.
-
Apa dukungan Bobby Nasution untuk menangani begal di Medan? Jika diperlukan, Bobby meminta polisi menembak begal sadis yang sudah sangat meresahkan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang Bobby Nasution ajak untuk menjaga aset kota Medan? Bobby Nasution mengajak seluruh pihak untuk sepakat dan menjaga komitmen untuk mengamanka seluruh aset daerah.
-
Apa yang sedang dikerjakan Bobby Nasution di Medan? Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution serius melakukan pembenahan untuk menyelesaikan persoalan klasik banjir di Kota Medan. Membangun kolam retensi juga menjadi upaya Bobby Nasution menyelesaikan persoalan banjir.
Menurut Donny, massa aksi bukan menuntut menantu dari Presiden Joko Widodo tersebut untuk minta maaf secara pribadi. Namun sebagai pimpinan di Pemkot Medan, Bobby diminta untuk meminta maaf atas tindakan bawahannya yang melakukan pengusiran terhadap dua orang jurnalis saat hendak mewawancarainya.
"Bahkan tidak mau menemui kami untuk menyampaikan permintaan maaf. Sekali lagi kami tekankan. Kami datang ke sini bukan menuntut maaf secara pribadi. Tapi yang kami tuntut adalah permintaan maaf dari Bobby," jelasnya.
Unjuk rasa yang dilakukan puluhan jurnalis itu berlangsung damai. Massa aksi sempat menabur bunga, dan memakai payung hitam sebagai tanda kebebasan pers di Kota Medan sedang berduka.
Rentetan unjuk rasa itu buntut dari pengusiran dua orang jurnalis saat hendak melakukan wawancara cegat (doorstop) kepada Bobby di Pemko Medan, Rabu (14/4) sore. Mereka menunggu Bobby di depan pintu masuk lobby depan.
Selang beberapa saat, mereka didatangi oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang mengatakan mereka tidak boleh mewawancarai Bobby. Satpol PP itu mengatakan, untuk melakukan wawancara harus memilik izin. Namun dua orang jurnalis itu tetap menunggu Bobby.
Sekitar pukul 17.00 WIB, keduanya mendekat ke pintu lobi karena mereka melihat ada tanda-tanda Bobby akan turun. Petugas pengamanan dari kepolisian dan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) kemudian mengusir mereka. Petugas pengamanan kembali mengatakan soal izin wawancara, bukan di dalam jam kerja, dan mengganggu kenyamanan dan ketertiban.
Saat itu, salah satu jurnalis merasa diintimidasi karena salah satu Paspampres membentaknya untuk mematikan dan meminta menghapus rekaman kejadian. Sedangkan, seorang jurnalis lainnya juga diminta mematikan rekaman video.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam diskusi tersebut, Bobby Nasution berharap agar masalah pengupahan bisa adil bagi semua pihak.
Baca SelengkapnyaDK PWI sudah menerbitkan surat untuk dibentuk KLB.
Baca SelengkapnyaWali Kota Medan Bobby Nasution meninggalkan ruang rapat untuk bertemu Serikat Pekerja Anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPA SPSI).
Baca SelengkapnyaWakil Sekjen PBNU Suleman menyebut, pihaknya mengantongi banyak bukti, di balik unjuk rasa tersebut ada PKB.
Baca SelengkapnyaGelombang pendemo kembali mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Senin 18 Maret 2023
Baca SelengkapnyaDisatroni Jurnalis Demo Tolak RUU Penyiaran, Kantor DPRD Provinsi Jambi Kosong Karena Alasan Dinas
Baca SelengkapnyaMereka mendesak PWI untuk segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengembalikan marwah organisasi tersebut dari pertikaian yang berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaPuluhan anggota BEM Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar di tengah isu bahwa PKS akan merapat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.
Baca SelengkapnyaMereka menuntut akses menuju tambang yang sebelumnya ditutup agar kembali dibuka baik dari jalur darat maupun Sungai Batanghari Jambi.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca Selengkapnya